Melupakan

27 2 0
                                    

Be extremely selective about which memories you want to keep.

Orang  yang patah hatinya, punya hak untuk cengeng
menangislah, maka hatimu akan membaik.

Andai melupakanmu semudah menghitung satu sampai lima. Andai saja, melupakan sesederhana memesan segelas kopi lalu pergi. Tapi nyatanya, melupakan bukan hanya soal teori. Melupakan juga soal keberanian untuk melepaskan diri dari jiwa yang sudah enggan bersama lagi.

Untuk menjadi ikhlas itu butuh waktu, tidak semudah mendapatkan.
apalagi untuk melepaskan seseorang yang begitu kamu cintai. gak mudah, benar-benar gak mudah. Tapi, sesuatu yang memaksakan diri untuk lepas, sekeras apapun kamu pertahankan pasti akan tetap lepas.

Perlahan aja, untuk melepaskan apa yang telah terikat yang amat kamu cintai, gak instan.
Nikmatilah prosesnya, sekalipun air matamu harus banyak terjatuh, gapapa. karena setiap orang yang patah hatinya, punya hak untuk cengeng dan mejadi lemah. Tenang, waktu akan menjawab segalanya.
Butuh waktu berapa lama? gaada yang tau, setiap luka punya waktu dan cara sendiri untuk sembuh. Setiap cinta butuh waktu untuk kembali tumbuh.

Rasanya ingin memeluk diri sendiri dan berkata "sabar yaa, rasa kehilanganmu memang penting, tapi bahagiamu jauh lebih penting."
Atas nama MASA LALU, kadang cara sakit menuju senang adalah dengan cara MENGIKHLASKAN.
Karena memang, tidak semua yang kita ingini ada, untuk kita miliki..

Kau telah banyak merubah hidupku.. Panjang waktu yang telah ku tempuh dalam kekosongan ini, kesendirianku telah mencapai banyak pemahaman hingga aku mempunyai satu tujuan, yaitu melupakanmu.
.
.
menyakitkan bagiku jika hanya terus bertahan mencintaimu, yang terus mencintai orang lain. Aku yang terus kau hancurkan bertubi-tubi, kali ini aku menyerah, kan ku perjuangkan masa depanku. Aku harus pergi dari keterpurukan ini, aku akan keluar dari sangkar yang selama ini mengurungku "pertahankan apa yang patut dipertahankan. Layaknya semua mengerti, kalau mempertahankan tak akan pernah sama dengan menahan rasa sakit."
.
.

Setelah yakin akan keputusan ini, aku bergegas mengatakan kepadamu..

"Biar semesta saja yang kini akan menjagamu. Melindungimu dari cinta-cinta yang salah. Karena mungkin aku tak cukup mampu untuk terus menamai diriku sebagai tempatmu bersandar. Biar semesta yang membimbingmu kepada cinta yang sejati. Yang tak mudah retak walau dibanting berkali-kali. Biar semesta yang mendekap erat dirimu agar kau tak akan pernah merasakan hatimu patah.
Kalau aku tak bisa lagi berada disampingmu, biar semesta yang selalu ada untukmu.
Menjadi pendengar yang selalu ada untukmu. Karena ku yakin perjalananmu tidak akan pernah berhenti setelah meninggalkanku. Kekecewaan yang akan menemuimu.
Mudah-mudahan kamu mampu. Karena saat itu tak ada lagi aku yang membantumu bangkit dari jatuhmu.
Ini belum waktunya kau menyesali. Kepergianmu baru saja terjadi.
Belum waktunya kau bersedih dan kembali.
Berbahagialah dulu dengan keputusanmu.
Lihatlah pilihan apa yang telah kau tetapkan dalam jalanmu.
Biar kau tahu dulu, bahwa tertap bertahan meski itu harus saling menyakiti, jauh lebih baik daripada pergi meninggalkan tampa alasan."

Air mataku terjatuh, entah apa yang ku pikirkan, entah apa yang kurasakan, seolah aku menang dalam pertarungan yang sebelum nya aku yakin tidak akan pernah menang.

Mulai sekarang aku memulai hidupku kembali, aku berjuang untuk menjalani hidup dengan bahagia walau dalam kesesakan sekalipun, menerima seluruh kenangan bersamamu manis dan pahit. Aku percaya kenangan ialah bukti, bila tak ada yang benar-benar bisa selesai di hidup ini.
aku pasti akan berhasil menyembuhkan hati ini,
Dan kan terbebas dari penjara tak berujung..

"Hatiku pernah menyelamatkan diri dari hati yang tak tepat, dengan cara mematahkan dirinya sendiri."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menang Dalam LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang