Luka dan Harapan Yang Melelahkan

54 13 0
                                    

Your happiness is always urgent.

Entah sejak kapan ini bermula. Kebencian untukmu mulai lahir, menggantikan air mata yang mengalir. Aku mulai merasa tidak ingin memaafkan. Malah ingin melihatmu tersesat dalam kabut penyesalan. Kamu membuatku berada pada bagian hidupku yang paling mengerikan. Kamu ubah aku menjadi seseorang yang payah. Karena telah memilih untuk menyerah dan kehilangan. Daripada bertekad lebih kuat untuk memperjuangkan.

Segala hal tentangmu kini menjadi hal paling tidak ingin kubicarakan. Karena telah kamu antarkan aku ketitik terendah dalam hidupku dan bahkan terburuk.
Tapi aku masih ragu, apakah yang sebenarnya harus kubenci adalah diriku sendiri karena tak bisa membuatmu bertahan? Aku malu pada dirimu, terlebih pada diriku sendiri.
Kini yang aku lihat di cermin hanyalah hati yang membara karena sesungguhnya dikhianati.
Mungkin karena aku tidak pandai menerka, atau mungkin sejak awal aku berharap terlalu jauh.
Aku hanya tidak bisa terima, kita terlalu berbeda dengan apa yang ada dalam bayanganku.

Sekarang harus ke mana kulampiaskan seluruh rintihan hati ini? Kekecewaan dan trauma terkemas buas ingin berteriak melehakan diri. Seandainya kamu mau datang untuk sekedar melihatku marah atau bahkan memelukku-meski setelah itu kamu kembali pergi.
Seandainya kamu bisa menenangkanku dan mengatakan semua akan berlalu, meski itu hanya di dalam mimpi. Bahkan di saat aku sedang marah sekali, aku masih berharap kita bisa kembali.

Pada sebuah waktu yang bergerak maju, akan ada saatnya kita bertemu dengan seseorang yang mengubah hidup kita untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan menjadi bagian terbesar dalam rencana. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apapun kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa resiko dari jatuh cinta adalah terjerembab di dasar kehancuran. Aku pun terdiam, lama, berusaha mengembalikan kesadaran. ini keliru, pikirku. Emosi hanya akan membuat seseorang menjadi bodoh. Marah tidak marah, masalalu tidak bisa di ubah. Dan penyesalan, tidak akan memperbaiki apapun.

"Sejauh apapun berupaya pergi takdir tetap akan membawa kita pulang, ke tempat yang seharusnya..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menang Dalam LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang