Bagian 5

126 8 4
                                    

"Iya Iel, iyaaa udah ihh, " Sandra sudah lelah sekali diberi kata kata mutiara oleh Pangeran Alan yang berubah menjadi advokat.

Dari pulang sekolah pukul 15.00 WIB, sampai sekarang hampir setengah enam sore, Alan sama sekali tidak menghentikan ocehannya mengenai akibat maag, anemia dan migrain, bahkan ketika Sandra mandi di rumahnya pun, Ia tetap ngoceh saja menggunakan toa.

Kalau kalian pikir Alan gila, mungkin iya. Hanya karena Sandra memiliki ketiga riwayat penyakit tersebut, Alan terus saja membacakannya untuk Sandra, sebagai hukuman karena hampir saja Alan kecolongan. Ya, kecolongan Sandra mau kabur.

Sudah berulang kali Alan menasehati Sandra untuk hidup lurus lurus saja, menyayangi diri sendiri, tapi entahlah, Alan lelah. Sandra yang terdidik keras oleh sang Ayah sejak kecil, membuat jiwa keras kepala melekat di kepalanya. Alan terkadang harus meredam emosi dalam-dalam jika sudah berbicara dengan Sandra.

"Maag, anemia, dan migrain bisa menyebabkan kematian, dilansir dari menit dot kom. Dengerin tuh, jangan sok budeg lo, " Sandra yang diberitahu hanya komat kamit mengumpat sana sini, karena Alan sudah mengulang kalimat itu mungkin ada sepuluh kali.

"Sekarang, ayo makan, terus ngerjain tugas. Ada tugas nggak lo? " Sandra diam saja. Tidak mau menjawab pertanyaan Alan. Ingat, Sandra baru mode ngam to the bek alias ngambek.

"Bisu lo? " Tuhkan, namanya juga Alan, kalau nggak pakai kata-kata menyakitkan nanti berubah nama dia jadi Alin.

"Oke ga usah bikin gaduh kalau sakit perut, bodoamat, gue mau ke tempat makan depan kompleks, mau nyicipin menu barunya yang katanya enak banget, bye princess jelek, " Alan bermaksud mengiming-imingi gadis itu supaya mau ikut makan. Berabe juga kan, Alan yang repot kalau itu anak cingik sakit.

"Ayamnya krispi, kulitnya dicocolin ke sausnya emmm, mama mia lezatos," untuk mengatakan ini sebenernya Alan malu, tapi gimana lagi .

Sandra mulai menampilkan puppy eyes nya.

"Ikutt.... " Sandra merentangkan tangannya, mengkode Alan untuk membantunya berdiri.

"Yaudah ayoo, " Alan menggapai tangan Sandra kemudian membantu gadis itu untuk berdiri.

Kedua sejoli itu berjalan menuju tempat makan depan kompleks yang memiliki nama "KAREPMU", keduanya juga kurang tahu apa artinya.

" Eh, neng Sandra, nggak beli mie ayam neng, kebetulan mamang bawa ceker juga ini, " Ucap Mang Encus ketika Sandra dan Alan lewat di depan gerobak mienya.

"Alan... Boleh ngga? " Sandra mengeluarkan jurus puppy eyes nya. Alan menghela nafas lelah.

"Besok, " Jawab Alan singkat. Pasalnya gadisnya hari ini sudah makan bakso di sekolah.

"Yahhh, besok ya mamang Encus, takut Iel marah, " Sandra menjawab sapaan Mang Encus dengan sedih. Mang Encus terkekeh mendengar suara sedih dari Sandra.

"Iya atuh neng, gapapa, besok Mamang tunggu ya, sok atuh dilanjut jalannya, "

Sandra hanya menanggapi Mang Encus dengan senyum tipis. Sebenernya sih, kalau boleh, Sandra pilih makan mie ayam pakai ceker buatan Mang Encus yang endulita. Tapi, apa boleh buat, Alan berkata lain.

Keduanya melanjutkan jalannya yang sempat tertunda karena Sandra tergoda dengan mie ayam Mang Encus. Setelah berjalan beberapa meter, akhirnya sampai juga di tempat makan "KAREPMU".

Ternyata, disana ada menu ayam cheesy kesukaan Sandra. Hal tersebut membuat matanya berbinar-binar. Langsung saja Sandra berlari masuk mendahului Alan.

" Mbak, ayam cheesy super pedesnya satu ya, " Ucap Sandra bersemangat. Alan baru saja masuk ke tempat tersebut, sehingga tidak mendengar pesanan milik Sandra.

My Possessive (Boy)FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang