Wajahnya terlihat benar-benar khawatir kepadaku, dan ia membantuku membersihkan makananku yang berserakan.
Sial, aku tidak jadi makan ini sepertinya.
Saat membersihkan makananku yang berserakan, aku tidak sengaja melihat baju putih Koo Jungmo sangat kotor sekali. Itu semua karena terkena makananku yang tumpah.
"B-bajumu..." Ucapku sambil mencoba membersihkan bajunya menggunakan tanganku.
Tapi Jungmo menahan tanganku, lalu tersenyum kecil kepadaku.
"Ah tidak apa, cuma kotor sedikit. Aku akan membersihkannya sebentar lagi" Ucapnya begitu lembut.
Dia benar-benar lebih mementingkan orang lain ketimbang dirinya sendiri, padahal disini akulah yang salah. Pantas saja Nakyung bilang jika Jungmo itu adalah orang yang sangat baik.
"Bangunlah" Jungmo mengulurkan tangannya, menawarkan bantuan untuk aku berdiri.
Saat aku ingin meraih tangannya, aku tidak sengaja melihat seluruh orang-orang yang berada di kantin saat ini.
Dan yah benar, semua mata tertuju pada kita berdua. Kini kita menjadi pusat perhatian dan aku benci akan hal itu.
Akhirnya aku menepis tangannya begitu saja.
"Aku bisa sendiri" Ucapku sambil berusaha untuk berdiri sendiri.
Lalu aku segera berlari menjauh dari kantin dan meninggalkan Koo Jungmo yang masih berdiri disitu. Karena aku sangat benci jika menjadi pusat perhatian seperti ini, bisa dibilang aku takut.
"Dasar penyihir!"
"Aku baru pertama kali melihat manusia se kasar itu"
"Apakah dia tidak punya hati?!"
"Koo Jungmo benar-benar seperti malaikat"
"Seharusnya dia tahu diri!"
"Bahkan lebih pintar Jungmo dibandingnya, tapi dia tidak memiliki etika"
Aku mendengar semua ucapan jahat mereka saat aku hendak menjauhi area kantin. Bohong jika aku berkata aku tidak mendengarnya.
Mungkin semua ucapan mereka itu benar dan aku memang pantas mendapat itu semua.
Tapi entah kenapa hatiku sangat sakit saat mendengarnya. Dan aku benar-benar menangis kali ini, setelah memikirkan ucapan mereka.
Aku tahu seharusnya aku tidak usah memperdulikan mereka, tapi ucapan mereka tidak bisa hilang dari pikiranku.
💙
"Ayo pukul aku!" Aku menghampiri Koo Jungmo yang habis keluar dari toilet pria.
Sepertinya ia habis membersihkan bajunya yang kotor gara-gara aku. Aku melihat bajunya basah semua.
"K-kenapa tiba-tiba?" Tanya Jungmo sambil menatapku bingung.
Ia masih belum paham apa maksudku tiba-tiba menyuruhnya memukulku.
"Tadi aku yang salah! Aku menabrakmu hingga bajumu kotor! Cepat pukul aku biar kita impas!" Ucapku sambil menarik tangan Jungmo, mengarahkan ke kepalaku supaya ia segera memukulku.
"Lupakan saja, aku tidak mau" Jungmo menarik tangannya kembali, menjauhkan tangannya dari kepalaku.
"Aku tidak suka punya tanggungan kepada seseorang! Cepat pukul aku yang sangat keras!" Aku terus memaksanya untuk membalas memukulku sekarang.
Karena aku tidak suka merasa berhutang kepada seseorang karena kesalahanku. Jungmo hanya menghela nafas panjang menanggapiku.
"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan melakukannya dengan keras kali ini!" Ucap Jungmo sambil mengepalkan mengepalkan tangannya berancang-ancang untuk memukulku.
Aku memejamkan mataku, mempersiapkan diri jika pukulan Jungmo benar-benar sangat keras. Ia benar-benar mengarahkan kepalan tangannya ke arah kepalaku.
Tapi setelah tangannya berada di atas kepalaku, bukannya memukulku ia malah mengelus puncak kepalaku dengan sangat lembut.
Aku membelakkan mataku kaget setelah ia mengelus puncak kepalaku.
"H-hei! A-aku menyuruhmu untuk memuㅡ"
"Anggap saja ini pukulan terkerasku untukmu. Kita impas" Ucapnya sambil tersenyum sangat manis.
Ia mengacak rambutku pelan lalu meninggalkanku yang masih mematung disitu karena perlakuannya padaku itu.
Hey Koo Jungmo, bagaimana aku tidak menyukaimu jika kau memperlakukanku seperti ini?
TBC
MAMAAAA TOLONK AKU, AKU JATUH HATI SAMA ORANG INI😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jungmo! [Koo Jungmo Produce X 101]
Фанфик"Aku benar-benar ingin membencinya! Tapi..., kenapa ia selalu memperlakukanku dengan baik?" 💖cover by hyunjinarium