Bel pulang sekolah sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu.
Dan aku masih disekolah untuk belajar. Biasa aku baru pulang kerumah sekitar pukul sebelas malam. Karena aku benar-benar muak dengan yang namanya pulang ke rumah.
Toh tidak ada yang mencariku. Kedua orang tuaku hanya mencari anak kesayangannya, kak Wooseok.
Tampan, ramah, dan yang pasti sangat jenius. Sungguh berbanding terbalik denganku.
"Belum pulang?" Suara itu sangat familiar.
Aku menoleh ke belakang, dan benar saja itu Jungmo. Ngapain dia masih disini?
"Bukan urusanmu"
Aku meninggalkan Jungmo yang masih berada di dalam kelas. Aku mencoba tidak peduli akan kehadirannya.
Jahat? Aku tahu aku jahat. Tapi aku memang tidak bisa berhenti membencinya.
Karena rasanya dia itu kak Wooseok versi junior, jadi aku membencinya. Tapi aku lebih membenci diriku sendiri.
Akupun memutuskan untuk ke atap sekolah, mencari udara segar sebentar tidak masalah bukan?
Sesampai di atap aku menghirup udara dari ketinggian gedung sekolahku ini, rasanya menyejukkan. Setelah itu aku meraih sebuah gitar yang sengaja kutaruh disini lalu memainkannya acak.
Ya benar, sebetulnya aku benar-benar suka bermusik. Tapi mamaku marah jika melihatku bermain alat musik, dan pasti menyuruhku untuk kembali belajar.
Maka dari itu aku sengaja menaruh gitarku disini. Supaya sesekali aku masih bisa memainkannya walaupun jarang.
When your legs don't work like they used to before
And I can't sweep you off of your feet
Will your mouth still remember the taste of my love
Will your eyes still smile from your cheeks
And darling I will be loving you 'til we're 70
And baby my heart could still fall as hard at 23
JRENGGG
Aku mengentikan menyanyiku setelah menyadari bahwa lagu yang kunyanyikan adalah tentang percintaan. Menyebalkan sekali.
"Tidak seharusnya aku menyanyikan lagu cinta seperti ini. Bahkan aku belum pernah merasakan jatuh cinta..." kesalku lalu menaruh gitarku disebelahku.
Moodku langsung turun kembali.
"Rasanya hatiku mati rasa..." pekikku pelan.
Aku baru menyadari bahwa hidupku ini sebenarnya benar-benar pahit. Menyukai seseorang? Pacaran? Mencintai? Aku belum pernah merasakan itu semua.
Masa-masa paling indah itu saat SMA? Omong kosong. Setiap hari aku harus berkutik dengan buku, apanya yang indah? Sungguh memuakkan.
"Kenapa tidak boleh? Suaramu benar-benar sangat menyegarkan dan permainan gitarmu cukup baik. Tidak masalah jika kau belum pernah jatuh cinta" Tiba-tiba ada seseorang yang menyahutiku.
Sontak membuatku terkejut.
Aku menoleh ke sumber suara. Lagi-lagi itu adalah Koo Jungmo. Apa dia penguntit? Kenapa selalu ada di mana-mana?
"K-kau..., sejak kapan disini?!"
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/189262882-288-k613978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Jungmo! [Koo Jungmo Produce X 101]
Fanfic"Aku benar-benar ingin membencinya! Tapi..., kenapa ia selalu memperlakukanku dengan baik?" 💖cover by hyunjinarium