Future is important but
stay loving you until forever
that's my certainty
...
Sabtu adalah hari yang selalu ditunggu-tunggu bagi Jisoo dan Jennie. Meninggalkan realitas kesibukan yang maha melelahkan dan menjemukan, sabtu seperti surga sehari bagi mereka. Biasanya mereka akan mematikan ponsel seharian, lalu mengisi satu hari penuh dengan menonton film, marathon drama terbaru, memasak, sesekali ke taman hiburan atau hanya bermalas-malasan saja di dalam kamar. Jisoo dan Jennie sepakat menjadikan hari sabtu sebagai waktu paling berkualitas mereka.Pagi ini Jisoo terbangun lebih dulu. Kebiasaannya setelah bangun tidur adalah mengecek ponsel, entah memeriksa pesan dan panggilan yang masuk atau sekedar mematikan alarm. Jisoo meletakkan kembali ponselnya di nakas, lalu berpaling pada sesosok bayi besar berpipi gempal di sampingnya yang masih tertidur pulas.
Jennie.Jisoo beringsut memeluk Jennie, menciumi pipi gadisnya itu dengan sayang. Jennie yang sedang tidur tetap cantik, Jisoo terlalu gemas untuk melewatkan ekspresi wajah polos bayi besarnya yang masih tidur itu. Dikecupinya bibir Jennie berulang-ulang sampai si pemilik bibir terbangun.
"Mmhh Sooyaa.."
"Morning nona Kim, ayo bangun." Jisoo mengusap pipi Jennie, lalu tidak tahan untuk memainkan pipi gempal itu.
Jennie membalikkan tubuhnya, membelakangi Jisoo sambil memeluk guling. Mengantuk luar biasa padahal tidak ada acara 'begadang' antara dirinya dan Jisoo semalam.
Setelah memeriksa ponsel tadi Jisoo ingat untuk mengajak Jennie pergi hari ini. Karena itu ia harus membangunkan Jennie sebelum siang menjelang.
Jisoo memeluk Jennie dari belakang, mengecupi tengkuk Jennie berulang sambil terus berusaha membangunkan gadisnya yang masih sangat mengantuk itu.
"Sayang, aku mau mengajakmu pergi jadi ayo kita bangun." Jisoo mengeratkan pelukannya di tubuh Jennie.
Jennie masih tidak bergeming, lelap dalam kantuknya.
Jisoo tidak kehabisan akal membangunkan Jennie, tinggal satu cara lagi. Cara yang paling ampuh untuk membangunkan putri tidur."Nghhh Soyaaaa...."
Jennie mendesah karena Jisoo baru saja bermain-main dengan payudaranya.
Hanya dengan begitu Jennie akan terbangun."Ayo bangun atau aku harus membangunkanmu dengan menghisap ini mm.."
"Nghh iya iya aku bangun.."
Jennie menghadapkan tubuhnya kembali pada Jisoo, langsung saja bersembunyi di dada Jisoo. Pelukan pagi.
"Aku masih mengantuk, memangnya kita mau kemana?"
"Kita akan ke pameran. Kau suka lukisan kan?"
Jennie mengangguk dalam pelukan Jisoo. Tangannya mengerat, memegangi lengan Jisoo yang sedang memeluknya.
"Kalau begitu kau mandilah duluan, aku yang siapkan sarapan. Ya?" Jisoo mengambil dagu Jennie agar Jennie melihat padanya.
"Aniya! Kita mandi bersama, Sooyaa. Sarapan di luar saja, setelahnya langsung ke pameran."
"Eoh, mandi bersama? Ah, nona Kim ini benar-benar terbangun karena ini ya.." Iseng sekali Jisoo meremas payudara Jennie sekali lagi.
"Ngghhh Soyaaaa!!" Jennie menggila karena hormon paginya.
"Baiklah tuan putri, nanti aku puaskan di kamar mandi tapi tidak lama ya. Aku tidak mau kita pergi terlalu siang."
"Ngghh iya iya, cepat sayang.." Jennie meremat lengan Jisoo tak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nox
Short StoryNox berarti malam. Nox adalah mantra untuk melenyapkan cahaya. Nox, cerita-cerita tetang sisi gelap sebuah hubungan, penuh dengan penolakan. Cerita-cerita yang didalamnya, harapan (cahaya) ditiadakan. Nox is Hydrangea sister.