[FANFICTION] R17+
[;] "I take what I have."
Miliknya pergi. Dan dia tak suka di tinggalkan. Dia tak pernah membiarkan apa yang di milikinya pergi apa lagi sampai di rebut orang lain.
Baginya, miliknya adalah hal mutlak yang bersifat untuk selamany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Lima tahun yang lalu,
Yoona mengusap air matanya menggunakan punggung tangannya. Tatapannya nyalang mengarah pada pemuda yang juga menatapnya dengan napas yang terengah-engah.
"Yoona," panggil pemuda itu hati-hati, seolah apa yang sedang ia hadapi adalah binatang buas yang perlu di jinakan.
Yoona menarik napas dan mengembuskannya, ia berjalan ke arah almari dan membukanya. Mengambil semua pakaian yang ia punya dan ia kemas ke dalam koper dengan asal-asalan.
"Yoona!" kali ini intonasi pemuda itu lebih tegas, ia menarik lengan Yoona dan menatapnya dalam.
"Aku ingin sendiri untuk sementara waktu, Taehyung." ujar Yoona, ia menunduk saat air matanya kembali berderai. "a-aku ..." Yoona menggatung kalimatnya, membiarkan mengudara tanpa penyelesaian.
Taehyung mengangkat dagu Yoona membuatnya mendongak agar wanita itu bisa menatap matanya. Taehyung menggeleng, "salah, kau butuh teman bukan kesendirian."
Tangan Yoona meremas kuat ujung kaos yang dipakai oleh Taehyung, ia menggigit bibir bawahnya dan berkata lirih, "aku hancur, keegoisan dan perasaanku membuatku hancur, aku sudah rusak, Taehyung." isak Yoona semakin mengeratkan remasannya pada kaos pemuda itu.
"Dia meninggalkanku bahkan setelah tahu keadaanku, dia sama sekali tak peduli. A-aku harus bagaimana? aku membutuhkannya, salahkah aku?"
Taehyung meneguk ludah, kalimat yang di ucapkan oleh wanita di hadapannya dan suara parau itu semakin menyakitinya, semakin membuat ia ingin melenyapkan orang-orang yang sudah membuat Yoona sedemikian hancur dan terluka.
"Aku yang mengenalnya lebih dulu, aku yang menemaninya, aku yang selalu ada tapi kenapa, kenapa wanita itu yang mendapatkannya?" Yoona menatap Taehyung tepat, namun begitu tatapannya bertubrukan dengan manik Taehyung, Yoona tercenung beberapa detik dan akhirnya ia terkekeh, miris. "Atau ini karna aku adalah orang ketiga di antara mereka? jadi aku tak berhak mendapatkannya, begitukah?"
Yoona semakin terisak, ia histeris dengan berbagai pikiran tentang dirinya dan pria yang selama ini ia cintai. Yoona hanyalah orang ketiga diantara mereka, orang yang diam-diam ingin merebut pria yang ia cintai dari wanita itu, Yoona hanyalah orang ketiga yang mengharapkan cinta pria itu, dan inikah karma yang harus Yoona terima? kehancuran dirinya sendiri, kerusakan untuk hatinya sendiri, hanya untuk dirinya seorang, hanya untuk Yoona seorang.
Taehyung merengkuh tubuh Yoona erat, wanita pertengah dua puluhan ini semakin histeris dan menarik-narik rambutnya sendiri. Taehyung kewalahan tapi ia tak bisa membiarkan Yoona menyakiti dirinya sendiri, pedih rasanya melihat Yoona seperti ini.
"Yoona, hei. Ini bukan salahmu, dia melepaskanmu karna ingin kau bahagia," bisik Taehyung, ia semakin mengurung tubuh Yoona, mengunci tubuh itu agar tak menyerang dirinya sendiri.