Ketua Kelas

7 1 0
                                    

"Kenalin nama gue Rai. Mulai hari ini gue bakal jadi ketua kelas di kelas ini"

'aih.. ganteng banget sih tuh cowok. Hari ini lo bakalan jadi ketua kelas gue, tapi nanti lo bakalan jadi pemimpin di keluarga gue. Aaah jodohmah gak bakal kemana' batin Rena.

***

"Wa lo!" kata Rai sambil menyodorkan ponselnya.
'what?? Secepat itukah? Padahalkan tadi gue cuma asal ngomong aja. Tap-'

"Hey? Lo gak budek kan?"

"Eh? Nggak kok" Rena mengambil ponsel Rai lalu mengetik nomor ponselnya kemudian mengembalikan ponsel itu ke pemiliknya tanpa menulis namanya. Dia benar benar lupa karena saking shockednya.

"Nama?"

"Rena" kemudian dibalas anggukan Rai.

"Sekarang nomor lo" Rai beralih ke Bunga, teman sebangku Rena.

'wat de pak. Jadi dia minta nomor satu kelas? Padahalkan gue udah salting gini'

Tak lama ponsel Rena bergetar. Dia tidak sengaja melirik Rai yang sedang memainkan ponselnya. 'Dia ngechat gue? Huwaaa senengnyaaaaa~~. Ehhhemm stay cool, Rena! Stay Cool!'

X MIPA 2

Rai created grup "X MIPA 2"

Rai added you

'what?? Untuk kedua kalinya gue salting gak guna gitoh? Lelah hayati tau gak'

"Lo kenal dia?" Bunga yang sebelumnya cengar cengir melihat smartphone nya mengalihkan pandangannya ke Rena.

"Siapa?"

"Eumm.. si ketua kelas?" Tanya Rena terbata bata.

"Oh? Rai?" Rena mengangguk pelan.

"Nggak. Gue cuma sksd aja kok"

"Sksd??"

"Iya, Sok Kenal Sok Dekat. Mumpung katanya Rai lagi jomblo. Kan bisa digebet tuh. Udah ganteng, kayaknya juga dia pinter deh. Kenapa? Lo minat ya sama dia?" Tanya Bunga sambil menatap Rena dengan tatapan introgasi.

"Eh? Ng.. nggak kok. Ngapain juga gue nge-gebet dia" Rena kemudian memalingkan wajahnya yang sepertinya sudah merah.

"Tapi kok--" baru saja Bunga mau melanjutkan introgasinya, guru mata pelajaran sudah masuk.

"Selamat siang anak anak"

"Siang buu"

---°---

"Bung, rumah lo ke arah jl. Merdeka kan?" Tanya Rena. Bunga hanya mengangguk.

"Gue.. nebeng dong~"

"Gak bisa. Gue harus ke bandara jemput tante gue"

"O, oh.. yaudah deh. Lain kali aja" ucap Rena. Tiba tiba Bunga mempunyai ide yang menurutnya cemerlang.

"RAI!!" Spontan, Rai yang sudah berada di depan pintu berhenti.

"Gue nitip Rena ke lo yah! Soalnya gak ada yang bisa jemput dia"

"Kenapa bukan lo aja?" Ucap Rai dingin

"Gak usah bung, gue bisa naik angkot kok" ucap Rena

"Gak! Lo kan gak bisa naik angkot!" Bohong Bunga. Ia mungkin punya firasat mereka berdua cocok.

"Yaudah deh, gue anter Rena pulang" Rai akhirnya mengalah karena ia malas berdebat dengan dua cewek yang di depannya itu. Merekapun berjalan ke arah parkiran mobil.

•••

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

R E N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang