Di halaman belakang, Devlin muncul dihadapan Dave dan Caroline. Perempuan itu menunduk ketika Devlin mengisyaratkan untuk pergi, setelahnya Devlin memberikan beberapa berkas kepada Dave.
"Sudah 'kan?" Dave menerima berkas itu. "Kau boleh pergi." kata Devlin tanpa ragu.
Sedangkan Dave menatapnya kesal. "Kau memang sungguh tidak ingin aku berada disini ya?!"
"Tidak juga. Aku hanya tidak ingin melihatmu saja."
"Itu sama saja!" sembur Dave kesal.
"Ya ya," Gadis itu berlalu melewati Dave, mendekati tepi kolam renang besar. "Katakan pada Seth untuk menyalin penjualanan hari ini dan kirim ke surelku."
"Dasar bossy!" umpat Dave masih kesal. "Yasudah, aku pergi dulu mengantar Valeria ke tempat syuting. Setelah itu aku akan ke kantormu." Kemudian pria itu melangkah pergi meninggalkan Devlin disana.
Setelah saudara kembarnya pergi, Devlin membuka kemeja yang dipakainya lalu melompat masuk ke dalam kolam. Ia menepuk tangan lalu salah satu maidnya datang.
"Stacy, tolong bawakan aku anggur." pinta Devlin yang segera diangguki Stacy. Tak lama perempuan itu datang membawa pesanan nona muda tersebut dan segera pergi.
Gadis itu menuangkan anggur kedalam gelas lalu meneguknya sampai habis kemudian mengisinya lagi dan meneguknya kembali. Isi gelas ketiga, Devlin meneguk dan masuk ke dalam air. Menenggelamkan kepalanya sampai ke dasar kolam.
"Loh? Dimana Valeria, Justin?" tanya Dave saat menemukan Justin sendirian di ruang utama sedang duduk termenung.
"Ah, nona Valeria menunggu Anda di dalam mobil." jawab Justin sedikit rendah. Ia kemudian permisi kepada Dave menuju halaman belakang.
Kepergian dan raut wajah tak biasa Justin membuat Dave mengernyit heran. Ia pun mengangkat bahu acuh dan segera melangkah keluar menuju mobilnya berada.
Pria itu menemukan kakak keduanya sedang bersandar pada kap mobil sembari memegang dadanya. "Kenapa kau memegang dadamu? Apakah akan tumbuh?"
Valeria menatap Dave kesal, namun wajahnya memerah. "Hei! Dadaku sudah tumbuh lebih besar! Aku.. hanya sedang bahagia saja.. Jantungku berdebar."
"Huh? Bahagia kenapa?" tanya Dave heran. "Ah, kau bahagia karena pasangan bermainmu di film baru adalah mantan kekasihmu itu?"
"Aish! Tidak! Aku bahagia bukan karena itu, Dave!"
"Jadi?"
"Aku.." Valeria menangkup pipinya sendiri. "Aku tadi menyatakan perasaanku pada Justin lalu.. aku berinisiatif menciumnya! Meskipun dia tidak membalas apapun, tapi aku sangat bahagia!"
Dave melebarkan matanya. Oh shit! Kenapa Valeria senekat itu? Bagaimana reaksi Devlin jika ia mengetahuinya?! Di keluarga Millanez, sekali lihat saja, siapapun tentu sudah tahu seperti apa hubungan Devlin dan Justin sebenarnya. Bukan hanya antara tuan dan pengawal tapi sudah lebih dari itu.
"Tunggu.. Kau.. Kau menyukai Justin, Vale?" tanya Dave terkejut.
Melihat dari reaksi Valeria, sudah dipastikan pertanyaannya itu benar. Dave menepuk keningnya dan membuang napas kasar, menatap gadis itu dengan serius. "Kau sungguh menyukainya?"
"Ya. Aku tidak tahu kenapa aku bisa menyukainya. Tapi setiap kali melihat Justin di mansion, jantungku berdebar sangat kencang. Dia tampan. Wanita mana yang tidak menyukai sosok seperti Justin?! Meskipun derajat kita dengan Justin tak sepadan, tapi aku tidak bisa menyangkal kalau aku benar-benar menyukainya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Baby Boss With Hot Bodyguard #BOOK1
RomanceYOUNG-ADULT 17+ *BOOK1 ON MILLANEZ SERIES* Rank #73 dalam Percintaan (31/07/2019) Rank #68 dalam Percintaan (03/08/2019) Rank #62 dalam Percintaan (05/08/2019) Rank #3 dalam Aksi (20/06/2021) Ini hanya mengisahkan tentang seorang gadis cantik, jeniu...