Prolog

36 2 0
                                    

BISMILLAH.....

Hari ini hari jumat,
Imah menelusuri jalan sepetak ke sekolah untuk menghindari  kendaraan yang begitu banyak lalu lalang di jalan raya.
Dia tidak suka naik becak kesekolah lebih memilih berjalan kaki bersama teman-teman yang Tinggal di Asrama yang letaknya tidak jauh dari rumahnya.
Begitu aktvitas setiap hari yang dilakukan Imah sehingga selalu riang jikalau bertemu dengan teman dan sahabatnya .

Dihari jumat ini
kisah bermula tentang sahabat dan cinta.
Ini bukan tentang cinta yang biasanya terjadi dizaman ini,
yang ini sangat berbeda bukan pula seperti zainuddin dan Hayati dalam adegan Tenggelamnya kapal Vanderwick atau atau kisah romeo dan juliet yang difavoritkan anak mudah.

Semua kisah yang ada dicerita ini dirangkul dalam kenangan singkat dimulai dari kata senyuman manis.
Kedengaran sangat Sederhana.
Memang hanya kata senyuman manis yang dirangkai pada penutur kata itupun hanya sedetik untuk dikatakan.
bukanpula dihadapan orangnya
pemilik senyum manis itu,
Akan tetapi berbalik Pahit untuk mengagumi sosok yang manis dan untuk mengatakan kejujuran itu memang sangat susah

sehingga hati menjadi gundah, senduh hingga dapat dinikmati hanya sebagai rembulan dan bintang diatas langit sana kepada sang penutur kata itu hanya dia yang mengetahui maksud dan tujuannya itu.

Di singgasana dalamnya pun ragu untuk memasuki ruang  yang nyaman, teduh nanayu oooh pemilik hati kapan aku berlabuh?

Raut muka Imam memang sangat tajam dan tegas tetapi dibalik itu ia mempunyai hati yang dibentuk dengan sedemikian rupa dimulai dari diam, sabar hingga harus berpujanggah dimalam hari melamun bermimpi dan pada siang hari mengintip Pujaan Hati
sebegitu parahkah?
Punya ketertarikan pada pemilik senyum manis ?
Kembali melamun ....

Dusta PerasaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang