Jahil

44 21 5
                                    

Deringan telepon Whatssapp berbunyi dari hp Lisa.

Lisa pun menghampiri hpnya, dan melihat ada nama Poppy di layar kaca. Dia pun mengangkat telpon dari Poppy.

"Assalamualaikum, haloo."

"Waalaikumsalam Lisa, main yuk!" Suara Poppy semringah di telinga Lisa.

"Aduh ah aug males, mau bubu."

"Heleh tumben lebay."

"Kali-kali kan."

"Eh udah ah lu jangan tidur dulu pokoknya, tunggu gua di rumah nanti gua jemput kesana." Nitt.. nitt, telepon terputus.

Lisa melempar hpnya ke kasur.

Tinn tin... suara klakson motor berbunyi.

Lisa sudah tahu itu adalah motor Poppy jadi dia langsung keluar rumah tanpa melihat-lihat Poppy dari balik jendela.

Saat Lisa hendak membuka gerbang, matanya tersorot pada seorang laki-laki yang duduk diatas motor dengan menggunakan helm.

Spontan Lisa pun kaget.

"Naik!" Kata laki-laki itu.

Idih nyuruh-nyuruh naik lagi, modus jangan-jangan ni. Gumam Lisa dalam hati

Dengan gerak cepat Lisa langsung membalikkan tubuhnya untuk masuk kedalam rumah dan buru-buru menutup gerbang.

Tapi urung, lengan Lisa tiba-tiba dipegang oleh laki-laki itu.

"Ih apaansi lu siapa!" Lisa memberontak.

Laki-laki itu membuka kaca helmnya, dan apa yang terjadi? Itu adalah Mathic.

Mata Lisa setengah melotot karena terkejut, "Kok? lu ngapain kesini ish." Lisa menyuruh pergi Mathic.

"Gue disuruh Poppy buat jemput lo, dia takut kulitnya gosong gara-gara naik motor."

Lisa menautkan kedua alisnya.

"Jadi lu mau ga ni?"

"Mau apaansi ah." jawab ketus Lisa.

"Ohh yaudah, nanti gue tinggal bilang sama Poppy. Dia-nya gak mau ikut gue." Mathic menaik-turunkan alis sebelah kirinya.

"Heuuufftt." Lisa sebal kenapa harus dia yang menjemputnya. "Terpaksa," kata Lisa sambil menaiki motor.

"Gosah lebay ya," Mathic langsung mengegas motor scoppy itu dengan sangat kilat.

"Eh eh gilaaaaaa luuuuu." Bibir Lisa sampai melebar-lebar karena hembusan angin yang diterobos.

Betapa kocaknya Lisa.

Hanya beberapa menit mereka dijalan. Dan sekarang sudah sampai di rumah Poppy.

Lisa turun dari Motor dengan sangat tergesa-gesa. "Gabisa pelan apa naik motornya yaaa!" suara Lisa memekik telinga Mathic.

Mathic pun tak tahan dan menutup telinganya dengan jari telunjuknya.

"Ehh Lisa udah datang?" Poppy nongol dari depan rumah.

"Udah udah gua mau masuk ah pop aus." Lisa masuk ke dalam rumah Poppy.

"Udeh taro motor gua disitu aje, tq oke." jeda Poppy, hendak masuk ke dalam. "Oh iya sini lu bantuin gua bikin kado buat Nova."

"Gak enggak. Tadi lu udah nyuruh gue buat jemput bocah itu, sekarang lu nyuruh gue buat bantuin bikin kado, awang banget gue." Mathic pergi meninggalkan Poppy.

"Ih diminta tolongin susah banget si." Poppy mendengus pelan.

Poppy masuk kedalam rumah menyusul Lisa.

Love MathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang