.
.
.
.
.
***081997865743: Hai L, ini shuell
L menatap ponselnya saat chat dari nomor asing masuk. Dia terdiam sejenak, mencari ingatan tentang orang yang bernama Shuell sampai ingatan tentang pemuda berwajah cantik muncul dikepalanya. "Ahh Shuell ya." Gumamnya menyimpan nomor asing itu.
L: Kenapa?
Shuell: Boleh nanya gak?"
L: nanya apa?
Shuell: tentang cewek itu, yang tadi siang, rexanne
L menatap lama balasan chat dari shuell yang bisa dibilang datangnya cepat. "Buat apa dia nanya2 rexa."
L: Tanya aja
Shuell: temen kamu yang namanya Y itu beneran pacarnya?
L: Y? X yang bener
L: belomsih, cuman ya otw kalau kata X
Balasan dari shuell datang lumayan lama, padahal tulisan dinama kontaknya,,, Shuell is typing.
Shuell: Dari yang aku denger X playboy ya
Shuell: Rexanne dijadiin salah satu koleksinya juga?
"..." L terdiam, ntah bagaimana merasa chat dengan salah satu pacar X yang cemburu karena X nargetin cewek lain. Apalagi bahasa shuell yang aku-kamu, agak gak nyaman dia.
L: lo bisa pakai lo-gue gak?
L: gue agak gak nyaman kalau lo pakai aku-kamu
Shuell: sorry, tapi aku gak biasa, aku pindahan dari luar negeri, baru satu minggu lebih diindonesia, jadi bisanya hanya bahasa yang semi formal, bukan gaul
L mengerjab, benar juga. Dia tidak pernah melihat shuell, luca dan railo sebelumnya. Kalau mereka murid lama pasti udah terkenal jadi incaran ciwi2 pemburu degem.
L: owh, yaudah gak papa
L: iya, X emang playboy, dia terkenal sebagai salah satu buayanya MIS
L: tapi X gak mainin cewek kok
L: maksud gue, X jarang nembak cewek duluan
L: dia duain tigain atau bahkan pernah limain adek kelas, tapi karena dia ditembak duluan
L: katanyasih gak enak nolak cewek
Shuell didalam ruang bermain menatap lama layar ponelnya, pemuda itu mengarahkannya pada Luca dan Railo yang tengah bermain PS.
"Dia buaya katanya."
Luca dan Railo menoleh. "Bilang aja kalau cuman mau mainin siap2 kita tikung." Ucap Luca enteng.
"Rai tetanggaan kelas, mudah kalau soal gombal menggombal mah." Sahut Railo mengunyah permen karet.
Ya guys, jadi, Luca sama Shuell jadinya beli permen karet, bukan kopiko.
Shuell: bilang sama temen kamu ya, kalau cuman mainin siap2 diserempet ditikungan
Shuell: hehe :)
Shuell: aku, Rai sama Luca sudah stand by dibelakang
Shuell: dengan bensin full dan siap ngegas
L menatap room chatnya dengan shuell, kening pemuda itu berkerut, L mengetik tapi dia urungkan karena Shuell offline.
L bangun dari tempat tidurnya untuk mengambil gelas dimeja belajar, pemuda itu berpikir dan mempertimbangkan sesuatu sebelum mengambil ponselnya dan mengetik chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School
Teen Fiction*** Senior High School? Apa yang ada dipikaran kalian saat mendengar tiga kata itu? Masa paling indah? Masa yang penuh dengan kisah cinta? Masa dimana berbagai macam kenangan dibuat? Masa penentu masa depan? Yahh, mungkin saja salah satunya atau mun...