#4

19 2 0
                                    

Aku memang manusia biasa~
Yang tak sempurna dan kadang typoo~
Namun di hatiku cuma satu~
Cinta untuk Taehyung~
Luar biasaaaa~
☺☺☺☺☺

Hera sangat gugup. Hatinya udah dagun-dagun. Siapa coba orang yang di tatap taehyung dengan intens nggak dagun-dagun. Apalagi kalau yang di tatap Taehyung yang baca ini. Udah pingsan duluan.

"Eeeemm...ha-halo oppa apa kabarmu," Hera membuka bembicaraa. Sebenarnya ia bingung kenapa Taehyung menatapnya dengan intens seperti itu. Apa dia bau? Nggak, nggak mungkin. Orang tadi Hera udah ritual mandi kembang kok. Canda elah:), luluran maksudnya.

Taehyung tersenyum lucu, pasalnya bibirnya saat tersenyum berbentuk seperti hati. Dan itu yang membuat Hera menjadi jatuh cinta setiap hari kepadanya.

"Halo...kamu datang ke sini dengan siapa?" Entah ada angin apa Taehyung bertanya seperti itu. Namun Hera nggak mau berpikiran negatif, masa bodoh lah yang penting Taehyung selalu ada untuknya, ya lebih tepatnya untuk ARMY.

"Aku kesini dengan temanku, aku takut ke sini sendirian, karena aku sering malu-maluin di tempat umum😳," Bentar kenapa aku membocorkan aibku, adduuhh bodohnya akkuu~ begitulah kira-kira dialog dalam hati Hera.

"Kkkkkkk...tidak seperti itu kok, kamu sepertinya gadis baik, karena ARMY adalah gadis baikku," Taehyung berucap seperti itu sambil menggenggam tangannya.

Hera malu dan rasanya ia ingin tenggelam juga karena perkataan manis Taehyung. Taehyung tiba-tiba berbisik ke Hera.

"Hera nanti datanglah ke belakang dan bawa temanmu juga ya," lirih Taehyung. Hera membeku bersaan dengan seribu pertanyaan beserta segala ekspektasinya yang terlalu halu itu.

"Untuk apa oppa menyuruhku datang nanti?" Hera berbisik, penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya.

"Lihat saja nanti...kalau gitu sampai jumpa," Taehyung menutup percakapan itu. Namun sebelum Hera kembali duduk di kursi tunggu. Ia dengan segera memberikan hadiah Taehyung darinya.

"Tunggu oppa! Ini untukmu," Hera tersenyum sangat lebar. Dia tau bahwa Taehyung pasti akan menyukainya. Karena memang Taehyung hobby memfoto.

"Oh ini sangat bagus, terima kasih ya Hera," Taehyung berterima kasih pada Hera dengan gaya imut.

"Ya tuhan, suamiku inget namakuuuu oommmooo, peenggen pingsan akuuttuuhh," suara jeritan hati Hera.

"Iya daaahh oppa~," Hera sangat senang hari ini. Ia tidak akan pernah melupakan semua ini.

Hera kembali ke tempat duduk yang semula ia tempati di samping Rebe. Ia berjalan sambil senyam-senyum sendiri. Sampai Rebe yang melihatnya mengelus dada.

"Udah selesai senyumnya," Rebe mengejek Hera yang sudah duduk di sampingnya.

"Iihh apasih Reb, ganggu kebahagiaan orang aja!" Hera yang di ejek pun tidak terima.

"Iya deh maaf.... sekarang kita bisa pulang kan!" Rebe mulai beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu, tunggu bentar ya Rep, pleaasseee😢," Hera memohon untuk menunggu samapai acarnya selesai.

"Mau apa lagi sih Reb? Kan udah ketemu oppamu itu kan. Kamu mau nginep di sini," dengan nada lembut Hera berkata seperti itu.

"Ada deh, rahasia! Pokoknya kita harus tunggu di sini titik," Hera ngotot untuk tetap menunggu sebentar di sana.

"Iya deh," Rebe menghela nafas, namun akhirnya ia kembali duduk juga.

🐘🐘🐘

Para penggemar mulai keluar dari ruangan. Satu per satu meninggalkan tempat itu, kecuali dua insan. Siapa lagi kalau bukan Hera dan Rebe.

"Hera, sebaiknya kita pulang sebelum kita diusir dari sini," Rebe mencoba membujuk Hera agar mau pulang.

Hera berbisik pada Rebe,"bentar Reb, oppa tadi menyuruhku untuk menunggunya".

Kemudian Rebe mulai memegang kening Hera, "apa kamu sakit? Kamu mulai berhalusinasi lagi ya! Sebaiknya kamu pergi ke psikiater aja deh Her".

"Ye... kamu kira aku lagi depresi apa! Aku ini orangnya jujur tau!" Hera mendengus sebal.

"Hay Hera, udah nunggu lama ya? Maaf ya, tadi ngumpul bentar!" Sebuah suara menginterupsi, membuat kedua insan yang sedang ribut itu menoleh. Siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung.

"Ooh hay oppa, nggak papa kok," Hera auto berubah alim.

"Kalau sama oppanya ae jadi lemah lembut," bisik Rebe cukup keras, sehingga Taehyung bisa mendengarnya.

Hera yang menyadari omongan Rebe yang cukup keras itu, menyikut lengan Rebe. Taehyung yang melihatnya hanya tersenyum kecil.

"Apakah kalian mau bertemu dengan yang member lain?" Taehyung mengajak mereka berdua ke belakang panggung.

Tanpa di tanya dua kali, pasti Hera sangat-sangat mau.

"Baiklah oppa," ucap Hera halus sehalus muka Yoongi😛, sebenarnya dalam hatinya ia pengen teriak-teriak sambil jingkrak-jingkrak, tapi ia tahan demi imejnya sebagai fans yang baik.

"Oke, ayo ikut aku!" Taehyung mulai berjalan dengan Rebe dan Hera yang mengikutinya dari belakang.

Hera POV
Kim Taehyung, dia adalah laki-laki tampan. Dilihat dari punggungnya pun dia masih sangat tampan. Aku sampai tidak sadar bahwa punggungnya menjadi bidang dari pertama kali dia debut bersama BTS. Dulu dia sangat imut dan sekarang ia sudah menjadi laki-laki dewasa. Entah mengapa aku terharu, aku jadi merasa bahwa aku telah membesarkannya. Padahal kenyataannya aku hanya melihatnya tumbuh dewasa. Aku harap dia akan bersama BTS dalam waktu yang lama. Diam-diam senyumku mengembang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hayyyoooo! Jangan lupa vote dan komen yyaaa....

Komen KimMa cantik gitu gpp:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Star [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang