#3

7 3 0
                                    

KiMa itu manusia, jadi kalau ada typo itu sangan wajar.

Entah yang keberapa kalinya Hera kesal Hari ini. Rebe tidak kembali-kembali dari toilet. Dan berakhir Hera menyusul Rebe ke toilet.

Hera berjalan tergesa-gesa menuju toilet. Ia tidak bingung saat mencari toilet karena memang ia sudah hafal gedung Big Hit walau tidak seluruhnya. Ia memasuki toilet dengan tanda manusia berrok dengan tidak santai.

"Rebe woy lama banget, kamu ngapain aja di toilet, bertapa dulu apa gimana!" Hera berterik-teriak seperti tukang sayur keliling yang setiap pagi lewat di depan rumahnya.

Semua orang yang berada di toilet melihatnya dengan raut wajah terkejud. Sampai-sampai ada seorang mbak-mbak lagi makai lipstik,lipstiknya nyopret kemana-mana.

Rebe tidak memunculkan batang hidungnya. Karena itu Hera memutuskan mengecek bilik tolet satu-persatu. Hingga di bilik paling pojok, Hera melihat Rebe yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Yaaa ampun Rebe...kamu aku cariin di mana-mana, ternyata malah nangis di sini. Kamu kenapa Rebe?" Rebe tidak menjawab. Hera jadi khawatir. Ia mendekati Rebe. Mencoba menenangkannya dengan menepuk-nepuk pundaknya.

"Katakan Rebe...ada apa denganmu?" Hera mencoba bertanya lagi kepada Rebe, dan kali ini Rebe mau menjawab.

"Tadi aku berhenti...hiks...di depan...hiks...pintu untuk mengambil ponsel sebentar...hiks...terus ada mbak-mbak bilang...hiks...ke aku...hiks...suruh jangan memenuhi jalan...hiks," Rebe memberi tahu Hera dengan menangis tersedu-sedu. Karena itu semua orang yang ada di toilet menatap hera dengan tidak suka. Mereka mengira Hera lah yang membuat Rebe menangis.

"Terus apa masalahnya coba? Orang baknya bener," Hera berkata demikian. Namun ternyata perkataannya membuat Rebe tambah menangis kencang.

"Hhuuuuaaaa...jadi aku benar-benar gendut," Hera terbelalak atas perkataan Rebe. Astaghfirrullah kapan dia bilang gitu~ pikir Hera sekarang.

"Apa kalian liat-liat!! Bukan aku yang membuat dia menangis!!" Hera yang risih dengan mereka pun angkat bicara.

"Yaudah Rebe, kita keluar dulu aja yuk!" Hera yang tidak tahan pun. Mengajak Rebe yang masih menagis tersedu-sedu.

                          🐘🐘🐘 

Hera dan Rebe udah duduk di tempat duduk yang telah di sediakan. Mereka sebenarnya sama sekali tidak terlambat. Cuma Hera saja yang melebih-lebihkannya. Tidak terlalu lama kemudian acara fansigh dimulai.

"Hallo ARMY! Apakah kalian udah siap!" salah satu staff menjadi pembuka. Staff tersebut berbicara dengan semangat.

"Yaaaaaaaaaa," semua ARMY berkata dengan riuh, tidak kalah dengan si staff pembuka acara.

"Baiklah, saya liat kalian udah nggak sabar...kalau gitu mari kita sambut...B...T...S," Anggota BTS pun memasuki ruangan. Teriakan ARMY pun langsung menyambut kedatangan mereka.

"Opppaaa akkuu mencintaimu".

"Seokjiiiiinn kaaàmuuu saaaangaaat taaaammmpaaaan".

"RRRRMMMM lesung pipimuu melemahkankkuuu".

"Suuuugggaaa my lil meow meowkuuuu, tapi kamu swag sayang".

"Jhhhoooppeee sseenyyuummmu uuhhh~".

"Jiiiimmiiinn kaaammuu seexyyy nggaakk kuuaatt aakkuuttuuhh".

"Ttaaaaeeee meeniikkaahhllaahh deeennggankkuuuuu".

"Juunggkkoookk baayyii kkuuu...omooo nomu kiiyoowwoo".

Begitulah kira-kira teriak mereka.

                         🐘🐘🐘

Para penggemar dari tujuh pria tamvan, ya siapa lagi kalo bukan BTS, udah ngantri dengan hikmad. Menunggu gilirannya untuk mendapatkan tanda tangan dan mengobrol singkat dengan idolanya. Walau pun hanya sekedar menyapa dan berpegangan tangan, namun penggemar sangat antusias.

Salah satunya manusia yang bernama Hera. Yang dari tadi senyam-senyum sendiri saat mengantri. Penyebab ia senyam-senyum sendiri adalah ia sedang berhayal tentang bagaimana jika Taehyungnya juga menyukainya saat bertemu nanti. Karena kapan pun, di mana pun ia berada, ia pasti akan berhayal tentang kehidupan asmaranya dengan Taehyung BTS yang nggak akan pernah terjadi sampai kapan pun.

Tinggal tiga orang lagi di depan Hera. Ia kemudian mempersiapkan hadiah yang sudah ia beli dan juga membuka plastik yang membungkus album. Hera sengaja belum membukanya. Takut kegores katanya. Ia membeli hadiah untuk semua member. Tapi ada satu hadiah yang khusus untuk Taehyungnya itu.

Hadiahnya adalah sebuah Kamera DSLR merek Mirrolles Canon M50. Hell itu sangat mahal kalian tau. Btw walau pun Hera anak orang kaya, uang jajan sebulan Hera nggak sampe segitu. Lalu dari mana Hera mendapatkan kamera tersebut. Hanya Hera, author, dan tuhan yang tau.

                       🐘🐘🐘

Giliran Hera maju ke depan. Hera sangat gugup. Padahal ini bukan kali pertama dia pergi ke acara seperti ini. Hera menyapa RM aka Namjoon dulu.

"Hallo...Apa kabarmu?" Namjon menyapa dengan mengeluarkan jurus dimple andalannya. Siapa pun yang terkena serangan tersebut pasti akan langsung meleleh seketika. Termasuk Hera yang juga membalas tersenyum lebar.

"Oohh...halo oppa, kabarku sangat baik, dan jika kabarku pun tidak baik, aku akan tetap datang," Hera tidak mau ketinggalan event apapun. Jadi dalam keadaan apa pun ia selalu siap siaga. Dari konser dadakan, heters dadakan menyerang, sampai serangan hati dari taehyung pun ia siap.

"Tidak usah memaksakan dirimu ne, taerimakasih ya sudah mau mendukung kami!" Namjoon tersenyum dan mengelus kepala Hera (Bapak idaman ini memang si Namjoon-author☺). Hera sangat senang ia sudah menganggap Namjoon seperti kakaknya sendiri. Meski pun tidak. Miris emang hidup Hera.

"Oh ya...ini hadiah untukmu," Hera memberikan sebuah kotak. Kotak tersebut berisi sebuah Sepatu Compas.

Staff menyuruh Hera bergeser ke member lain. Dari Suga aka Yoongi, Jin, J-Hope aka Hoseok, Jimin, dan kemudian Jungkook, dan terakhir V aka Taehyung.

JANGAN LUPA NINGGALIN JEJAK: NOH PENCET DI SANA, GRATIS JADI NGGAK BUAT LO JADI MISQUEEN:(

My Star [Kim Taehyung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang