''Nabilla, bangun!'' teriak Marion membangunkan adik kesayangannya.
''Apa sih, lo, Bang? Gue masih ngantuk juga,'' ujar Nabilla dari dalam selimutnya.
Gadis itu masih enggan untuk membuka mata, dan mengabaikan teriakan Marion yang begitu keras di balik pintu kamar nya.
Krreekk
Marion membuka pintu kamar Nabilla yang tidak dikunci.
''Ya elah, ini anak cebong belum bangun juga,'' ujar Marion sambil menarik selimut Nabilla.
Marion yang terkejut melihat wajah Nabilla yang bonyok penuh cakaran, kemudian berteriak memanggil mami dan papinya.
''Mii!Pii!''
''Yaallah, ini adek gue apa sumo, sih? Kok, wajahnya bonyok begini,'' ujar Marion yang masih syok melihat keadaan adik kesayangannya itu.
Nabilla yang sudah sepenuhnya sadar dari tidurnya, kemudian membekap mulut Marion yang terlalu cerewet seperti emak-emak arisan.
Marion memang sangat cerewet pada adiknya itu. Tetapi, di depan semua orang, dia sangatlah cuek.''Apa sih, lo, Bang, teriak-teriak? Ntar kalo Papi sama Mami denger bisa berabe urusannya,'' ujar Nabilla dengan wajah kesalnya.
''Biarin, biar Mami sama Papi tau, gimana kelakuan anak gadis kesayangannya,'' Marion berucap sambil menjulurkan lidahnya ke arah Nabilla.
''Bang, diam dulu, deh! Ntar gue jelasin,'' ucap Nabilla memperlihatkan puppy eyes-nya.
Nabilla pun menceritakan kepada Rion tentang wajahnya yang bonyok karna habis cakar-cakaran dengan Maura.
''Hahahahha, tumben adek gue kalah sama Maura. Biasanya, kan, gak mau kalah,'' Ejek Rion sambil tertawa terpingkal-pingkal.
''Gimana mau menang? Orang dia main keroyokan,'' balas Nabilla lalu berjalan menuju kamar mandi.
''Oh, iya, Bang. Enak, gak, dicium sama yayang Rangga?'' tanya Nabilla sambil menahan tawanya.
''Enak,enak, bapak lu pe'ak! Ternodai, nih, bibir gue yang seksi,'' tutur Marion dengan tampang kocaknya.
''Kok, bisa-bisanya, ya, yayang Rangga nyium bibir lo yang bau comberan itu?'' Nabilla mengejek Rion sambil berlalu kekamar mandi.
''Jadi adek durhaka bener, lo, dek! Gini-gini, yang mau sama gue, mah, bajibun,'' jawab Marion dengan bangganya.
***
''Selamat pagi, Mami, Papi, Bang Rion!'' ucap Nabilla dengan anggunnya menuruni tangga.
''Pagi, Incess,'' jawab mami, papi dan Rion serentak.
''Oh, iya, Bill. Mobil Pajero yang kamu mau, udah papi beliin. Tuh, barusan dateng'' ucap Indra yang notabenenya Papi Nabilla.
''ya, Pii! Makasih,'' jawab Nabilla dengan tidak bersemangatnya.
''Loh kamu kok kayak nggak suka gitu?'' tanya Indra kepada Nabilla.
''Billa gak mau mobil pajero Pi!'' jawab Nabilla yang masih serius dengan sarapannya.
''Lah terus, lo mau apa lagi Billa sayang,'' ucap Marion yang gemas melihat tingkah adiknya itu.
''Pengen motor ninja warna hitam Pi!'' tutur Nabilla dengan semangatnya.
Nabilla bukan lah gadis tomboy yang menyukai adu jotos. Malahan Nabilla adalah gadis manja yang suka bikin ulah di sekolah. Tapi entah kenapa gadis itu ingin memiliki motor ninja seperti yang dimiliki Rion.
''Ya udah, ntar mobilnya papi balikin. Terus Papi tukar sama motor ninja warna hitam,'' ucap Papi dengan wajah datarnya.
''Yang bener Pi? Haduh tambah makin sayang deh sama Papi,'' goda Nabilla dengan centilnya.
''Jadi, sama Mami, kamu gak sayang?''
tanya wesri selaku ibu Nabilla yang ikut nimbrung.''Nabilla sayang Mami dan juga Bang Rion,'' jawab Nabilla jujur.
''Oh, iya. Nabilla pamit sekolah ya, Mi, Pi, Bang Rion,'' ucap Nabilla sambil merangkul tangan Rion yang belum selesai makan.
Manja? Yah itu sifat Nabilla. Di balik kepribadiannya yang seperti itu, Nabilla sangat banyak merasa sakit di masa lalu. Sehingga membuatnya menjadi anak urak-urakan seperti ini.
Nabilla bukanlah gadis teladan, yang suka mematuhi peraturan sekolah.
'Peraturan ada hanya untuk dilanggar'.
Yah, itulah moto yang selalu dia pakai.Modis, yah itu adalah gambaran untuk gadis yang berpenampilan layaknya bitch tersebut. Siapa lagi kalau bukan Nabilla. Tentu saja seragam sekolah yang ia kenakan tidak mengikuti aturan sekolah. Dimana baju dan rok yang diperkecil sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya, ditambah lagi rambut sebahu yang diwarnai pada ujungnya. Lengkap betul penampilanya yang tidak seperti seorang pelajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen of the Cruel
Romance''Pokoknya gue mau lo jadi pacar gue!'' ucap Nabilla dengan bangganya. ''Ogah gue sama Mak Lampir kayak lo,'' ucap Rangga dengan tatapan intensnya. *) The Queen Bulliying. Yah itu julukan gue. Nama gue Nabilla Putri...