5

25 1 0
                                    

Gema Akbar Faturra, yah itu nama cowok yang kini berdiri ditepan pintu rumah nenek Nabilla. Entah apa yang akbar pikirkan sehingga dia berdiri didepan rumah, yang tidak pernah sekalipun ia jajah.

Raut wajah Nabilla langsung berubah drastis saat melihat Akbar berdiri didepan rumah nenek nya. Rumah nenek Nabilla bukanlah rumah yang berada dikawasan perumahan elit, melainkan hanya berada dalam gang sempit didaerah Padang.

Nabilla hanya diam memandangi sosok yang sudah 2 tahun ini ia rindukan. Tetapi saat mengingat perlakuan cowok itu dua tahun lalu kepadanya, membuat hati yang lemah terkalahkan oleh egonya.

Saat cowok itu ingin beranjak pergi dari rumah itu, deheman seseorang mencegah langkah nya.

''Hemmm,''

Cowok itu langsung membalikan badannya menghadap sumber suara.

''Mau ngapain lo kesini! Belum puas bikin gue malu waktu itu? Belum puas loh bikin gue patah hati sedalam ini?'' tanya Nabilla dengan Smirk khasnya.

Akbar hanya diam seolah-olah enggan untuk menjawab pertanyaan Nabilla.

''Kalo orang nanya itu jawab! Punya mulut kan lo? Dasar bisu!'' ejek Nabilla.

''Nabilla Putri Indrayasya. Cewek culun yang dulunya ngejar-ngejar gue, sekarang berubah jadi cewek cantik berhati iblis. Salut gue sama lo!'' ucap Akbar santai.

''Tau apa lo tentang hidup gue? Dan gue gak nyangka yah, seorang Akbar yang dulunya kaya raya sekarang tinggal di gang sempit kayak gini! Cihhh ilfil gue'' jawab Nabilla yang mulai mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya.

Aneh! Yah sangat aneh, hanya Akbar lah yang mampu membuat seorang Nabilla sicewek iblis dengan segala kelicikannya menangis.

Saat Nabilla ingin masuk kedalam rumah neneknya, tanpa Nabilla sangka Akbar memeluk Nabilla dari belakang.

''Jangan berubah, karna perbuatan gue dimasa lalu! Gue gak bermaksud bikin goresan luka di hati lo! Gue minta maaf!'' ucap Akbar dengan tulus.

Mendengar kata maaf dari akbar, seorang cowok yang dulunya enggan untuk menatapnya, sekarang meminta maaf secara langsung bahkan sampai memeluknya.

''Enak yah lo, udah bikin gue sakit hati, malu terus kecewa dan dengan mudahnya lo minta maaf sama gue kayak begini. Halah basi lo!'' jawab Nabilla dengan nada ketus.

''Bill pliss, kasih gue satu kesempatan lagi! Gue udah berubah,'' Akbar berharap kepada Nabilla.

Nabilla yang mendengar itu langsung saja melepaskan pelukan akbar dari tubuhnya, kemudian berlari masuk kedalam rumah, meninggalkan akbar yang masih terpaku ditempatnya.

Brakkk

Bantingan pintu tersebut langsung membuyarkan pikiran Akbar yang sudah merambat kemana-mana.

''Ternyata aku emang ga pantes kamu maafin bil,'' gumam Akbar yang melangkah pergi.

                                  ***

1
2
3

Tok tok tok

''Abill!'' panggil Rima, Cindy dan Yuri serentak.

''Baca salam weiii!'' ucap Sherly.

''Haduuh kelupaan ly,'' jawab Cindy dengan cengiran khasnya.

''Yuhuuu spadaa spadii!'' panggil Rima yang sudah mulai jengkel.

''Adaa orang gak di dalam? Yuri pen masuk nie!''

Nabilla hendak kekamar mandi pun bergegas membukakan pintu untuk teman- temannya.

''Ajib gilee canik bener lu sekarang bil! Jadi kalah saing ni gw.'' ucap sherly

''Iyaah bil, sekarang kamu cantik banget! Dulu aja kamu item, kucel, dekil jerawaratan pula!'' ejek Rima yang masih terkejut akan perubahan Nabilla.

''Eh Rima taik, kalo ngomong suka bener dah!'' jawab Nabilla sambil terkekeh.

''Capek lah kawan-kawan, jam bara hari ko? Ndak ka pai main awak?'' tanya Cindy menggunakan bahasa Padang.

''Oalah, akutu belum mandi cuyy,''ucap Nabilla yang berlari kekamar mandi.

Teman-teman Nabilla hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.

                                ***

Tak terasa sudah delapan hari Nabilla berada di kota Padang. Banyak waktu yang sudah ia lewati bersama sahabat-sahabatnya, dan juga tidak sedikit tempat yang ia datangi.

Hubungan Nabilla dengan Akbar masih sama, meskipun Nabilla sudah memaafkan Akbar tetapi, ia masih enggan untuk memaafkan seseorang yang sudah menggores luka di hatinya.

Flessback on

''Akbar hmm aku suka sama kamu! Sejak awal kita ikut ektrakurikuler karate.'' ungkap Nabilla dengan gugup.

''Emang lo pikir gue sudi apa, pacaran sama cewek petekilan, jelek sama cupu kek lo? Mikir woii, gak ada yang mau sama lo disekolah ini!'' ejek Akbar ditengah lapangan sekolah.

Semenjak saat itu, Nabilla enggan untuk bersekolah, dan memilih menghilang tanpa kabar. Dan siapa sangka Nabilla akhirnya pindah ke Jakarta, tempat kedua orang tuanya berada.

Setelah kepergian Nabilla, Akbar sangat merasa terpukul. Tidak ada lagi cewek jelek yang bisa ia bully, tidak ada lagi cewek yang mau melakukan apapun perintahnya, tidak ada lagi cewek yang selalu melihat dirinya dari kejauhan.

Akbar baru menyadari kalau, ia juga menyukai cewek yang selalu ia bully tersebut, setelah cewek itu sudah benar-benar pergi dari kehidupannyan.

The Queen of the CruelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang