four

1.1K 206 48
                                    

"Gimana suka gak sama gelang yang ini?"

Saat ini Baekjin dibawa kepusat toko yang menjual barang-barang perhiasan branded , awalnya ia sedikit menolak /padahal mau\. Hanya roti seharga sepuluh ribu diganti dengan gelang seharga jutaan? Baekjin juga masih punya harga diri kali.

"S-suka sih , cuman anjirlah ini mahal banget. Uang gw sisa tinggal buat ongkos pulang doang." Pria jangkung dihadapannya ini malah terkekeh.  "Gapapa , saya yang bayarin semuanya. Kamu kalo mau milih-milih lagi juga boleh."

Baekjin melotot kaget sedetik kemudian ia melepaskan gelang Cartier yang baru ia coba gunakan dan memberikan gelang itu pada pria dihadapannya.

"Gak , gak. Ini mahal banget. Guwe mau pulang ajah." Tangan Baekjin ditarik untuk tidak kemana-mana. Pria dihadapannya ini merengkuh pinggangnya pelan lalu membisikan sesuatu.

"Bukankah Kijin sangat suka gelang-gelang mahal seperti ini? Sia-sia jika kau melewatkan kesempatan untuk dibelikan gelang mahal dengan gratis loh?"

Pria itu melepaskan rengkuhannya lalu kembali berbicara pada salah satu pelayan ditoko itu untuk membungkus gelangnya. Sementara ia selesai menggesekan Black Debit Card nya. Baekjin masih bengong ditempatnya.

"Terima Kasih tuan sudah membeli ditoko kita." Ucap pelayan toko itu yang dibalas anggukan oleh pria formal ini.

"Ah gausah sok kaget gitu kali , yuk kita pulang."
Baekjin masih dalam posisi bengongnya lalu pinggang kecil nya dirangkul sambil berjalan pergi keluar toko itu.

Sementara didalam mobil mereka berdua diam-diaman. Baekjin sedikit kesal dan kaget jika ternyata ada yang tau identitas aslinya.

"Elo siapasih? Seenaknya banget , udah gitu kek yang sok kenal banget lagi." Baekjin merengut. Pria yang disampingnya yang sedang menyetir itu malah terkekeh gemas sambil mengusak surai Baekjin. Yang membuat pemiliknya menampar tangan pria itu.

"Jika kau ingat aku adalah salah satu subscribermu yang kemarin mendonate channelmu sebanyak 9 juta rupiah , disaat kau live hanya dengan kaos tanpa dal—

"Cukup cukup! Sialan." Baekjin tambah merengut , ia tidak menyangka jika salah satu penontonnya ternyata mengetahui identitas aslinya. Ingin rasanya ia loncat keluar dari mobil. Tapi takut nanti mati. Yaudahlah ga kalo gitu.

"Kamu nih gemesin banget sumpah...

Baekjin kembali menepis tangan pria disampingnya ketika ia kembali mencoba untuk mengelus surainya. "Apasih gausah pegang-pegang!" Omelan Baekjin hanya dibalas kekehan oleh pria tampan itu.

....Oiyah , Kijin itu nama aslimu?"

"Kalo iya kenapa?" Baekjin balik bertanya.

"Gak apa-apa cuman aneh aja kalo nanti kita ketemu lagi masa aku manggil-manggil kamu Kijin! Kijin!" Baekjin sedikit terkekeh setelahnya.

"I guess later..."

"What?"

"I mean not now!"

"Oh okay than." Sepertinya Baekjin mengira pria disampingnya ini cukup sabar. Padahal tinggal memberi tahu nama saja apa susahnya , mengapa harus ditunda nanti?

"Terima Kasih udah ngasih tumpangan, dan g-gelangnya juga." Baekjin tersenyum kikuk sambil berdiri diambang pintu mobil yang jendelanya terbuka.

"No problem manis." Baekjin tidak marah kok dibilang manis , cuman pengen ngegigit muka pria dihadapannya ini.

"Hei wait!" Baekjin menoleh ke belakang saat hendak masuk ke gerbang rumahnya.

"Apa lagi?"

sugar streaming »park yuri x baekjin«Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang