Jangan lupa VOTE sebelum membaca yakkk!:*
. · . ˚ ₊‧ ✩ ੈ ˳ ✧༚ . · . . ˚ ✧ . ✦ ✫
. • ° ° • .
❀⊱༺۵༻♕ PRMDN ♕༺۵༻⊰❀
° • • °
"Kiri Pak!" Ucap seseorang sambil melihat jam yang berada ditangannya.Seorang gadis berparas cantik dengan milyaran pesonanya tampak baru saja
turun dari sebuah taksi online. Sekejap perhatian semua orang beralih padanya. Seolah dunia berhenti berputar, tidak ada pergerakan sama sekali semenjak gadis itu turun dari taksi. Seolah gadis berparas cantik itu telah menghipnotis dunia."Huft." Hela nafas gadis itu. Jujur ia benci menjadi pusat perhatian, menjadi sorotan, dan menjadi dirinya. Ia benci dirinya. Dan selamanya akan begitu.
Gadis itu terus berjalan tanpa memperdulikan sekitarnya. Memang ada yang salah dengan penampilannya? Atau ada yang salah dengan wajahnya? Ia rasa tidak. Dirinya biasa saja. Tapi semua orang selalu melebih lebih kan.
Gadis itu berjalan sambil menyeret koper besarnya yang agak berat. Melewati jalan yang ramai. Banyak bangunan bangunan yang berjajar rapi disampingnya. Juga kendaraan kendaraan yang berlalu lalang. Jalan sambil melamun tidak begitu buruk, pikirnya.
Saking asyiknya dia berjalan ia hampir lupa untuk menghubungi kakak tercintanya. Bukan, bukan hampir lupa. Tapi sudah lupa.
Dengan gerakan yang terburu buru gadis itu mengambil ponsel IOS yang ada di kantong jaketnya. Ia sudah menebak kakaknya itu akan mencak mencak tidak jelas.
Ia menyiapkan diri untuk membuka ponsel mahalnya itu. Terdapat 64 panggilan tak terjawab dari kakaknya. Ia meneguk air ludah nya sendiri. Membayangkan kakaknya yang saat ini sudah murka.
Dengan lihai gadis itu memencet layar handphonenya. Segera menelpon sang kakak. Sebelum panggilan diterima gadis itu sudah menjauhkan ponselnya dari telinganya.
Satu..
Dua..
Ti-
"CALYSTA ALLYSEA ZELINE! LO KEMANA AJA HAH? GUE KHAWATIR SAMA LO DISINI! LO NYA MALAH NGILANG! ABIS DARI MANA LO? GAK TAU APA KALO GUE ITU KHAWATIR! TAKUT LO KENAPA NAPA! KATA GUE JUGA APA KALO UDAH NYAMPE LANGSUNG KABARIN GUE! LAH TADI GUE NELPON GAK DIANGKAT ANGKAT DASAR!" Semprot seorang lelaki disebrang sana. Ya, sudah pasti itu kakak over protective nya Calysta.
Calysta mengusap kupingnya sendiri. Untung saja tadi ia sempat menjauhkan ponselnya dari telinganya. Jadi telinganya tidak terlalu sakit saat ini.
"Ih! Bawel banget sih Abang! Calysta gak apa apa! Masih sehat. Masih waras juga. Jadi gak perlu khawatir. Tenang bang! Santai!" Balas Calysta kesal.
"Enak banget Lo bilang santai ya! Papa dari tadi marah marah ama gue! Gara gara Lo gak ada kabar, kita semua khawatir sama kamu Cal." Ucap Calvin udah mulai melembutkan suaranya.
"Iya maaf deh. Aku gak bakal ngulangin lagi. Tapi, tadi itu aku bener bener lupa. Asli suer deh gak bohong." Balas Calysta.
"Yaudah, sana istirahat. Pasti capek kan?" Tanya Calvin.
"Belum sampe, ini masih nyari rumahnya Tante Amira." Jawab Calysta sambil berjalan menengok ke segala arah.
"Lah, belum nyampe? Dari tadi kemana aja?"
"Macet." Jawab Calysta seadanya.
"Bentar. Abang telpon Tante Amira dulu ya. Tetep diem disitu sampe ada yang ngejemput. Jangan kemana mana. Jangan bandel." Peringat orang yang disebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
POPULAR
RandomCalysta Allysea Zeline, adalah seorang gadis cantik dengan milyaran pesonanya. Gadis yang akrab dipanggil Caly, ini terpaksa harus pindah kekota Bandung. Calysta yang mendadak populer di SMA barunya menjadi Primadona baru disana. Akan tetapi tidak...