˗ˏˋO5. Jadi Murid Baru 2ˎˊ˗

238 14 5
                                    

VOTE ye kawand kawand jangan lupa:*

. ˚ ₊‧ ✩ ੈ ˳ ✧༚     . · . . ˚ ✧   . ✦

. • ° ° • .
❀⊱༺۵༻♕PRMDN♕༺۵༻⊰❀
° • • °

"Tumben tuh anak bawa mobil. Biasanya suka males kalo disuruh bawa mobil." Ujar Rio sambil berjalan menghampiri Zarion yang baru saja keluar dari mobilnya.

"Mungkin si Jari lagi dapet hidayah." Celetuk Danish.

"Ndas muh dapet hidayah." Sembur Andre tepat didepan muka Danish. "Kalo Zarion lagi dapet hidayah mungkin sekarang dia lagi senyum-senyum dadah-dadah ke kita."

"Iya juga ya.." Balas Danish. "Kasian si Jari, kapan ya dia dapet hidayah?" Tanya Danish menatap miris kearah Zarion.

"Ah. Bodoamat ah." Tukasnya sambil berlari menyusul ketiga sahabatnya yang sudah jauh darinya.

"WOY MAMEN MAMEN GUE! KENAPA LU PADA NINGGALIN GUE?! APA KARENA GUE TERLALU GANTENG?! JADI KALIAN MINDER AMA GUE KARENA KALAH GANTENG?! GITU?! HAH?! HAH?!" Teriak Danish tidak terima ditinggalkan sahabat sahabatnya.

"Bacot lu bayi dugong!" Balas Rio tak kalah kencang.

"Hilih si Rio udah berani ngatain gue. Mentang mentang dia bapaknya dugong jadi semena mena ama gue. Tunggulah pembalasan ku Rio HUAHAHAHA HUAHAHAHA" Ucap Danish diakhiri tawa jahatnya.

"Si dugong Danish udah gila kaya nya."

"Jadi ngeri gue ama si Danish. Untung gue nggak sebangku ama dia." Ucap Andre sambil mengelus dadanya merasa beruntung tidak sebangku dengan makhluk yang bernama Danish Saka Samuel.

Sedangkan Zarion hanya menggeleng kan kepalanya merasa prihatin kepada sahabatnya itu.

Andre, Rio, Danish dan Zarion berjalan santai menuju kelasnya. Jangan tanya tatapan tatapan murid perempuan itu tertuju kepada siapa.

"Kantin skuy!" Ajak Danish kepada para sahabatnya itu.

"Males ah." Sahut Rio.

"Lah tumben Lo males ke kantin? Biasanya Lo suka tepe-tepe ke ciwi ciwi." Balas Andre bingung.

"Iya gak asik lu mah." Ucap Danish sambil menoyor kepala Rio. "Eh-eh pada nyadar sesuatu gak? Kek nya ada yang aneh." Lanjut Danish memperhatikan sekitar.

"Iya nih, gua juga ngerasa ada yang aneh." Jawab Andre.

"Kok pada diem?" Tanya Zarion sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Lah iya." Balas Rio melihat keadaan koridor sekolah yang mendadak hening. Bahkan ada cowok yang melongo sampai tidak sadar air liurnya menetes.

Mereka mulai memperhatikan penyebab yang membuat semua warga sekolah menjadi patung hidup seperti ini. Kini pandangan mereka juga terpusat pada seorang perempuan yang sangat-sangat cantik yang memakai seragam sekolah yang berbeda dengan seragam sekolah SMA Zeroun. Perempuan itu seakan menghipnotis mereka sehingga mereka tidak bisa berpaling dari wajahnya. Terlihat dengan jelas perempuan itu risih dengan tatapan tatapan mata warga sekolahnya. Namun mereka seolah tidak memperdulikan ekspresi perempuan itu. Yang mereka perdulikan adalah ciptaan Tuhan yang sangat indah ini sedang berada dihadapan mereka.

"Bukannya itu Calysta?" Tanya Zarion membuat ketiga sahabatnya tersadar dari pesona memikat perempuan itu.

"Masa sih?" Tanya Andre menautkan kedua alisnya.

"Wah iya bener. Itu Calysta! Gila cantiknya bukan kaleng kaleng euy!" Sahut Rio dengan wajah yang terpesona.

"Gewla gewla pesona nya kaga bisa dilawan." Ujar Danish menggeleng gelengkan kepalanya.

POPULAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang