PART 1 : NIAT BAIK

32 16 0
                                    

Setelah peristiwa canggung sebelumnya akhirnya suasananya sudah kembali membaik, kami duduk berdua di depan kuil sambil menatap mentari yang memamerkan sinarnya

"Eh Vania boleh nanya sesuatu gak?" Tanyaku

"Boleh dung"

"Bagaimana rasanya memiliki sebuah keluarga? Apalagi memiliki keluarga yang kaya dan dihormati di kota ini" ucapku

"Kok kamu nanya tentang itu sih?" Tanya balik Vania

"Aku penasaran saja"

"Sebenarnya...."

Tiba tiba di belakang kami sudah berdiri seseorang

"Cie cie ini pada curhat ya!"

"Eh astaga! Ternyata kamu Panji! Ngagetin aja, bukannya lu masih kerja nganterin koran ya?"

"Ini baru aja selesai jadi sekalian mampir kesini"

"Owh gitu"

"Nih makanan yang kubawa gak dimakan?" Tanya Vania sambil mengalihkan pembicaraan

"Eh iya" jawabku

"Gak mau kusuapin nih?" Tanya Vania

"Eh? Jangan! Aku itu kalo disuapin punya kebiasaan sampai sendok sama tempatnya termakan juga, jadi jangan deh serius" Jelasku

"Haha ada-ada aja lu, kalo gak mau sini suapin aku aja hehe" kata Panji

"Heh heh! Ini untuk Nio bukan untukmu! Aku juga ogah nyuapin kamu!"

"Yakin nih? Aku ini lebih ganteng dari Nio loh banyak cewek yang naksir tapi aku tolak, trus aku punya pekerjaan lagi" jelasnya

"Haha sombong amat lu bro! Cuma tukang koran aja belagu" balasku

Panji Nugroho adalah sahabat gue yang lain, walaupun dia hanya seorang pengantar koran namun tidak bisa kupingkiri dia memiliki wajah yang cantik, yah bisa dibilang begitu, sudah banyak perempuan yang berusaha mendekatinya tapi tidak ada perempuan yang diterimanya

Gue heran ama dia... cewek seperti apa yang menjadi tipenya? Si tukang koran yang punya selera tinggi! Yah sifatnya memang sedikit jahil dan usil sih tapi dia orangnya juga humoris dan sahabat yang baik

.
.
.

"Sebenarnya gue iri sama kalian, bisa bersekolah dan masih memiliki orang tua yang lengkap, sedangkan diriku ini menghidupi diriku sendiri di kota yang besar ini dan aku masih belum menemukan tujuan hidupku" ucapku menyambung obrolan

"lebay amat sih? Sebenarnya gue turut prihatin, tapi kan di dunia ini bukan lu sendirian doang yang punya masalah di dunia ini, masih banyak orang yang memiliki masalah seperti bahkan lebih dari lu"

Tiba-tiba di benakku langsung terlintas sebuah ide

"Nah itu dia, sekarang aku tahu apa tujuan hidupku sekarang, suatu hari nanti aku akan membantu remaja-remaja yang tidak memiliki orang tua dan memiliki masalah seperti kita sehingga kita bisa meringankan beban mereka dan kita bisa menjadi keluarga baru bagi mereka" jelasku

"Eh" serentak Vania dan Panji kaget

"Gimana? Kata kalian kan aku harus melakukan perbuatan terpuji dan meninggalkan perbuatan tercela, jadi sekalian ngilangin kebiasaan mencuri ku hehe"

"Gue punya pertanyaan, Lu emangnya bisa nampung mereka?" Tanya Panji

"Bisa, kan mereka bisa tinggal di kuilku ini sekalian ada teman serumah seatap" jawabku

"Tapi kan kuil ini kecil, palingan cuma muat 10 orang, 4 kamar lagi masih hancur dan belum bisa digunakan" sambil menunjuk ruangan kamar yang hancur

"Hmm benar juga ya gue gak kepikiran"

"Haha tapi gak papa lah mumpung Nio ku ini punya niat baik, dan juga mumpung besok hari minggu, kita coba-coba aja" Ucap Vania

***

Sementara itu di sebuah perusahaan bernama PANCARANA CORP
{3 Tahun sebelumnya}

"Dengarkan semuanya! Hari ini aku akan memperkenalkan rekrutan kita yang baru" ucap salah seorang pekerja

"Perkenalkan dia adalah Ali Habibi Winata, dia akan menjadi kepala divisi III berikutnya, yang ini namanya Satria Castro, walaupun dia masih seumuran anak sekolah menengah tapi dia memiliki pengetahuan dan keahlian yang tidak bisa diremehkan jadi dia akan menjadi teknisi kita yang termuda....."

Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi para rekrutan baru terutama seorang bapak yang bernama Ali Habibi Winata, sebab sebelumnya ia memiliki pekerjaan yang tidak tetap namun akibat kepintaran dan kerja kerasnya akhirnya ia bisa menghidupi keluarganya dengan lebih layak dan lebih baik dari sebelumnya
.
.
.

"Bagaimana kak? Kakak diterima?"

"Alhamdulillah diterima"

"Syukurlah, tapi kenapa sih kakak gak mau bekerja di perusahaan yang sama dengan aku aja? Kan lebih mudah masuknya"

"Aku gak mau merepotkanmu lagian kan ini profesi yang tepat sesuai dengan keahlian ku"

"Owh gitu"

"Terus kakak kesana bersepeda?"

"Haha ya iyalah, kan juga ramah lingkungan"

"Udah dikasih tau sama istri dan anak?"

"Belum sih, sekalian langsung jadi kejutan nanti buat si Andi"

***

Hai hai ini dia Wattpad author yang sedikit memiliki elemen berbeda dari sebelumnya, dan juga di wattpad ini bakalan menjawab pertanyaan yang belum terjawab dari wattpad "Menuju kedewasaan" karena kisahnya saling terhubung, jadi pantengin terus ya, see you next update 🤗😅

You're My Panda✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang