tiga

5 1 0
                                    

"Karin! Gue Gamau tau pokoknya lo harus pindah! Gue mau disitu... cepet ga!" Teriak Kania yang geram kepada Karin karena Karin duduk didekat cowo ganteng yang membuat semua perempuan berdegup kencang melihatnya.

"Gamau Kania! Ini jatah gue. Kan ko ada si Alfano tuh" sewot Karin yang tetap tidak mau pindah dari tempatnya sedangkan cowo ganteng itu hanya tersenyum kecil yang dibuat melayang olehnya.

"Lu kan temen nya Alfano yang waktu itu!" Jawab Kania kesal langsung memukul bahu Karin kencang.

"Aww sakit Kania! Nihh gue timpal balik lo ya!" Balas Karin lalu memukul balik Kania hingga mereka saling memukul satu sama lain.

"Tuh Rasain" pukul Karin.

"Tau ah gue kesel sama lo! Awas aja kalau misalnya lo minta no nya Daniel gue gak bakal kasih tau!"

"Lu punya nonya Daniel? Seriusan? Mintaaaaaaa. Plisss mintaaaa..... gara gara tuh anak gue masuk ke SMA ini tau! Lo dapet nonya dari siapa??"

"Kinanti"

Bugh.

"Tega lu ya gak ngasih ke gue! Kinanti juga sama aja kaya lo. Liat aja lo gak bakal dapet traktiran dari gueee!!!!" Marah Karin karena Kinanti dan kania tidak memberikan no Daniel yang sempat bertemu dengan mereka di cafe dulu.

Karin juga sudah menduga Kinanti dapet nonya pasti dari Putri kalau dapet sendiri tuh anak beranian ke cowo minta nomber :v gak mungkin lah yaa rata rata perempuan malu minta duluan tapi kalau lewat temen aja berani true kan?

"Gak sakit kok pukulan lo" tantang Kania lalu Karin siap meluncurkan pukulannya yang terakhir karena ia sudah cape melawan seorang Kania namun saat hendak melayangkan pukulannya seorang laki laki datang dengan kedua perempuan dibelakangnya membuat sekelas diam.

"Alfano?" Kaget Kania saat Alfano datang sedangkan Karin menyimpan pukulannya buat jaga jaga bila Kania terlihat gila lagi .

"Dia ngajar disini Kan?" Tanya Kania dengan berbinar lalu bersikap seolah tidak terkejut.

"Assalamualaikum wr.wb" ucap Alfano didepan kelas.

"Waalaikumsalam wr.wb" kompak seisi kelas dengan ramah.

"Disini kita bakal ngajar kalian selama MOS" ucap Alfano yang digirangi para cewe dikelas itu bagaimana tidak senang diajar kakak kelas yang tampan?

"Jadi gue mohon ikutin peraturan yang udah gue buat" ucapnya lagi lalu duduk kursi meja guru.

"Keluarin buku kalian dan tulis peraturan nya yang lagi ditulis Kak Rintiy di papan tulis" ucap Putri lalu menghampiri Alfano yang duduk di kursi guru.

"Fan, lo cape? Nih gue bawa minum buat lo. Lo kan daritadi belum minum" ucap Putri memberikan minumnya kepada Alfano lalu Alfano menerimanya dengan senyum kecil yang terukir disudut bibir merah muda nya.

"Makasih" ucap Alfano yang langsung meminum botol air putihnya sambil menatap Putri yang berdiri tak jauh dari dirinya.

Dug.
Semua orang yang sedang menulis spontan melihat ke arah sumber suara setelah bunyi lemparan terdengar.

Kania melempar tempat pensilnya ke depan tepatnya dipinggir Putri. Sungguh Kania sangat kesal dan emosi melihat Putri yang mencoba mendekati gebetannya sehingga ia harus melempar tempat pensil itu walaupun tidak kena Putri.

"Siapa sih yang lempar ini!? Gak sopan banget jadi orang" teriak
Putri sambil melirik kesudut kelas.

"Kania lo ngapain lempar cepuk lo sendiri? Lu kalau cemburu gausah kaya gitu. Lu abis entar sama kak Putri" bisik Karin yang tahu bahwa Kania yang melemparnya. Kania tidak menjawabnya melainkan ia melirik Karin lalu tersenyum kecut dan berdiri dari kursinya sedangkan Karin geleng geleng kepala masa iya sahabatnya ini baru masuk sekolah udah berbuat ulah.

pengagum lelaki?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang