Hari ini hari sabtu ya seperti biasanya aku akan melakukan jogging mengelilingi komplek diperumahan yang sekarang aku tinggali
"Mah aku jogging bentar ya"
"Okey jangan lupa jalan pulang ya sayang" sahut mamahku
"Ya ma"
Rasanya udara pagi begitu sejuk, komplek perumahan elit ini memang sungguh bersih besa dari perumahan sebelumnya yang aku tinggali ya walaupun sama-sama elit tapi perumahan ini benar-benar bersih dan pantas menyandang elit
Brugg
"Eh sorry" aku mencoba bangkit dan meminta maaf
"Punya mata gak si lo"
"Bukannya nolongin malah ngatain" nadaku naik satu oktaf
"Ogah amat nolongin cewe modelan kaya lo"
Maksudnya apa dia berbicara seperti itu aku jadi semakin heran dengan cowok didepanku ini
Gara-gara cowok menyebalkan ini aku harus berdiri sendiri dan spontan ketika aku mendapati siapa yang tanpa sengaja bertabrakan denganku mataku pun membelalak, rasanya kaget tak percaya.
"Lo lagi lo lagi" aku melihat kearahnya yang saat ini berdiri disebelahku
"Biasa aja kali liatnya, gue ganteng iya gue tau ko"
"Apaan si dasar lo orang ke pd an"
"Ru lo tinggal disini?"
"Kepo" Baru kemudian berlalu dan meninggalkan aku yang bergidik ngeri dengan cowok yang irit bicara itu
■■■■
Aku berhenti didepan rumah yang lumayan besar dan didepannya berjejer 3 mobil mewah, dan didepan sedang ada ibu-ibu yang sedang melakukan olahraga
"Eh Ara" sapa ibu-ibu itu
Hah? Aku heran ko bisa ibu tersebut kenal padahal kan ara sebelumnya ga tau itu siapa gumamku kemudian
"Tante manggil saya?" Aku menunjuk kearahku
"Iya sayang, Dilara Larasati kan?"
Aku mendekat ke arahnya dengan segala pertanyaan yang ada dipikiranku, dan merasa heran padahal kan aku baru saja pindah kok bisa dia mengenalku
"Sudah lama tante ga ketemu kamu, gimana kabar mama?" Kemudian merangkulku
Hah sungguh aku heran ko bisa tante ini tau mengenai mamahku
"Mama sehat tante" jawabku spontan
"Oiya gimana sekolahmu berjalan baik?"
"Baik ko tante" aku menjawab sekenanya lagian aku juga lupa tante ini siapa
Drrt drrt drrt
"Bentar ya tante" ponselku berbunyi dan alhasil aku biaa menjauh dari tante yang tidak ku kenal ini
"Oke cantik"
Sambungan telephone disana ditutup dan aku kembali ke tante tadi dan berniat untuk pulang
"Maaf tante tadi mama telephone"
"Kenapa gak main dulu gampang la nanti tante bilang ke mamah kamu" tawarnya kemudian
"Maaf ya tante tapi mamah nyuruh ara pulang, mungkin kapan kapan ara main kerumah tante"
"Yaudah ga papa, salam buat mama ya ara dari tante Irene"
"Iya tante nanti Ara sampein ke mama" aku tersenyum kemudian
Aku berjalan pergi meninggalakan rumah tante irene dan melambaikan tangan kearahnya yang kemudian dibalas oleh tante irene
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Amnesia
Teen FictionDilara Larasati adalah gadis dengan seribu pertanyaan mengapa? dan kenapa? Dia mungkin akan bertemu dengan masa lalunya yang tanpa dia sadari Ara panggilannya dia bertemu teman baru disekolah baru dan segalanya tentang hal baru yang cukup rumit semu...