Bulan Habitable

979 68 4
                                    

Bagaimana jika penelitian tentang kehidupan diluar bumi selain planet beda bintang?misal saja bulan?

Apa bisa?

Para Astrobiolog menanggapi hal ini dengan penelitian nya secara ilmiah dengan membuktikan adanya penemuan mikroba saja di sebuah planet merupakan suatu fakta bahwa manusia di bumi ini tidak sendirian di alam semesta sementara 2 syarat habitable yaitu Air dan energi, ilmuwan mendapat setidaknya 8 satelit yang memiliki potensi kehidupan meski hanya bakteri sekalipun.

1.Europa

Europa adalah salah satu bulan Jupiter yang ditemukan Galileo pada 1610

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Europa adalah salah satu bulan Jupiter yang ditemukan Galileo pada 1610. Bulan yang dijuluki “Jupiter II” ini memiliki keunikan, yakni komposisinya tersusun sebagian besar atas air. Namun suhunya yang luar biasa dingin (sekitar -160 hingga -220 derajat Celcius) membekukan air di permukaan bulan ini. Sehingga sekilas Europa tampak mengalami “eternal winter” alias musim dingin abadi. Namun para ilmuwan menduga, bahwa di bawah lapisan es keras ini, terdapat lautan dengan kedalaman 100 km yang kemungkinan mengandung kehidupan.

Sama seperti kondisi di kutub atau bagian Bumi lain saat musim dingin, perairan akan membeku di bagian atas, namun tetap cair di bagian bawah. Hal inilah yang juga terjadi di Europa. Lapisan es tebal juga memberi keuntungan lain bagi kehidupan agar bisa berkembang di Europa. Planet Jupiter memancarkan radiasi dengan dosis yang teramat lethal, yakni 5.400 sev yang dapat membunuh manusia sekalipun. Adanya lapisan es tebal ini melindungi kehidupan di bawahnya dari radiasi yang mematikan. Kondisi menyerupai Europa ini bisa dilihat di Bumi, yakni di Danau Vostok, sebuah danau cair di Antartika yang terletak 3,7 km di bawah permukaan es yang membeku. Di bawah kondisi ekstrim superdingin di Danau Vostok, diduga bakteri sederhana yang disebut Archaebacteria mampu hidup di sana. 

Namun bagaimana cara air di bawah lapisan es tersebut tetap cair, padahal suhu di Europa mencapai -160 derajat celcius? Europa ternyata memiliki sumber panas di dalam intinya yang disebabkan”planetary tidal waves” atau “pasang surut planet”. Saat mendekati Jupiter, bentuk Europa sedikit lonjong karena tertarik gravitasi planet terbesar di tata surya itu. Saat menjauhi Jupiter, Europa kembali ke bentuk semula. Adanya tarikan dan dorongan itu menimbulkan gesekan di dalam Europa yang kemudian menimbulkan panas. Disebut “pasang surut” karena prosesnya hampir sama dengan gravitasi Bulan yang menyebabkan pasang surut di lautan Bumi.

Yang menakjubkan, volume lautan di Europa ini mencapai 3x1018 meter kubik atau dua kali volume air di Bumi. bulan ini juga memiliki atmosfer yang walaupun tipis, namun kaya akan oksigen. Jika oksigen di Bumi tercipta karena proses fotosintesis, oksigen di Europa tercipta karena radiasi Jupiter yang memecah molekul air menjadi atom hidrogen dan oksigen.

Adanya air dan oksigen ini membuat para ahli NASA berniat mengirimkan misi antariksa berupa cryobot dan hydrobot. Cryobot bertugas mengebor permukaan es Europa. Setelah mencapai lautan di dalamnya, hydrobot akan dilepaskan untuk berenang dan mencari kehidupan di dalamnya. Namun misi ini tentu menjadi tantangan, sebab kedalaman lapisan es tersebut mencapai 10-30 km. Belum lagi suhu yang teramat dingin di Europa membuat es tersebut sekeras granit.

Alam semestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang