Baby we need some time.
To mend this broken trust.
I really want us.
to start up this trust.Take me - Miso .
* * * * * * * * * *
"Lo mau kemana?? Tumben ambil cuti lama???"
"Hehe, ada urusan keluarga mbak."
"Beneran? Jangan lama-lama dong Ra, kita lagi rame banget ini,"
"Kan gue bagian belakang mbak, masa iya masih dibutuhin di store?" Tanya Radine bercanda,
Irene membalas serius, "desaign lo selalu cepet sold out, gue sama yang lain aja selalu puyeng kalau banyak yang ngeDM minta restock Ra. Dua hari aja napa cutinya,"
"Sumpah mbak, ini lagi krusial banget soalnya. Gue takut kalau masalah pribadi gue ntar keimbas ke pekerjaan, makanya gue minta cuti 5 hari. Pleaseeeeee, bonusan gak papa deh gak turun."
Ucap Radine memohon, sedangkan Irene memicingkan matanya tajam ke salah satu pekerja andalan di butiknya itu,
"Lo bener jadi kawin?"
Radine kira Irene lupa akan curhatannya beberapa minggu yang lalu, tapi ternyata bos cantiknya itu masih ingat.
"Ya itu masalahnya mbak. Gue gak bakal repot sampai ambil cuti kaya gini,"
Akhirnya Radine curhat lagi dan seperti biasa Irene bakal dengerin dengan anteng tanpa memotong,
"Pilihan orang tua kan pasti terbaiknya Ra,"
"gak tau deh mbak, gue juga udah capek bantah omongan mama. Apalagi ini kemarin gue ketemu temen papa, dan beliau nanya apa bener kalau vila papa di puncak bakal dijual. Udah dikasih tanda 'sale' malahan katanya, pusing gue mama sampai jadi keterlaluan kaya gini."
Sebenernya Radine gak mau lagi cerita-cerita tentang masalah pribadinya, tapi ya gimana lagi, Irene yang adalah bosnya dari awal, juga tau tentang cerita keluarganya yang lumayan rumit.
"Kalau lo gak nikah, beneran vilanya sampai dijual???"
Radine mengangguk, "bener mbak, semalem gue coba ketemu mama. Dan seperti biasa ujungnya gue malah ribut lagi,
"Mama lo tega banget sih, ini bukan jaman siti nurbaya kali ah,"
"Udah, gue semalem udah bilang gitu. Malah mama makin marah," sendu Radine, "Kasih ijin ya??"
Terpaksa deh Irene mengangguk, "Cuti 2 hari tapi 3 harinya lo kerja di rumah aja gimana?? Kalau lo sempet, lo kirim desaign apapun deh please Ra, kejar setoran nih gue biar bisa cepet ngelunasin nih ruko."
"Iya-iya, makasih ya mbak."
Selesai meminta ijin cuti, dia bergegas keluar dari ruangan bosnya itu.
• • • • • • • •
"Kenapa anda berubah pikiran?" Tanya Radine pada seorang cowok di hadapannya,
"Saya rasa kita bisa mencoba menerima situasi ini." Jawab Saba datar, Saba, namanya Arsaba Sehun Matheo. Calon suami Radine Jisoo Kaneisha.
Radine menyeringai remeh dan mengutuk cowok dihadapannya itu dalam hati dengan sumpah serapah yang bisa saja kalau mamanya dengar bakal shock,
"Pernikahan bukan permainan tuan Saba!!!" dengus Radine, "Seingat saya, minggu lalu anda masih sangat tidak setuju dengan rencana orang tua anda dan mama saya ini. Bukankah anda bilang terang-terangan bahwa tidak mau menikah dengan cewek rendahan seperti saya??" Tanya Radine membalas Saba,