Malam itu, Vero menatap langit langit kamarnya dengan berbagai fikiran berkecamuk di benaknya. Setelah seharian membahas tentang DaVene dan identitas barunya, Vero menikmati saat saat terakhir dapat menjadi dirinya sendiri.
Sandy Hestia Brooke benar benar berbeda dari Veronica Wood. Vero tidak memiliki masalah untuk berakting menjadi Hestia, tapi tentu saja jauh lebih menyenangkan untuk menjadi diri sendiri.
Hestia adalah gadis yang fashionable, sedangkan Vero tidak mementingkan penampilan. Hestia tidak akan keluar rumah tanpa make-up, sedangkan Vero tidak memiliki make up. Kecuali mungkin bedak, dan lip balm.
Vero tidak memiliki masalah dengan make up, dan fashionable nya Hestia. Tapi sekali lagi menjadi diri sendiri jauh lebih menyenangkan. Minggu depan, minggu depan dia akan meninggalkan Veronica Wood.
Seminggu latihan, dan berbagai jenis hal hal yang tidak menyenangkan. Lalu, inilah hari H. Vero terbangun di ranjangnya, jam tujuh pagi. Hari ini dia akan berangkat ke Apertemen barunya.
Apertemen Sandy Hestia Brooke. Lalu, malam ini juga, aku akan pergi ke Hestia’s Collection sebagai pemilik, dan designer. Vero adalah designer yang cukup baik. Hanya saja, tidak sebaik Hestia yang sebenarnya.
Lalu, seminggu ke depan, dia akan menghadiri acara lelang, dan bertemu DaVene untuk yang pertama kali. Lalu, setelah itu tugasnya sangat mudah sekali. Cari tahu rahasia perusahaan, lalu bunuh pewaris DaVene.
Bisa dibayangkan, Vero penasaran, siapa sebenarnya dalang semua ini. Jelas, dia memberikan tugas yang sulit. Bahkan bisa dibilang hampir mustahil. DaVene bisa saja menyelidiki asal usulnya, lalu menemukan kejanggalan.
Tapi rasanya, Kraken tidak akan membuat identitasku se mudah itu untuk dilacak. DaVene juga tidak akan mengambil pusing tentang ini. Kraken menyarankan untuk mengambil hati si pewaris dan merayunya untuk mengetahui rahasia perusahaan. Tapi ini tidak semudah itu.
Break
“Bye, Veronica Wodd” Vero berbisik ketika menutup pintu kamarnya.
Vero hanya membawa satu tas kecil yang berisi ponsel dan dompet. Serta beberapa barang pribadinya. Tubuhnya dibalut gaun musim panas berwarna putih dengan panjang se lutut.
Make-Up yang Brianna pakaikan, benar benar terlihat aneh di wajahnya. Bisa diakui, Vero terlihat cantik. Tapi cantik yang tidak familiar. Heels milik Brianna yang dia pakaipun tidak menyenangkan di kakinya.
Oke, Sekarang aku adalah Sandy Hestia Brooke. Vero berkata kepada dirinya sendiri dan berjalan turun dengan senyum di wajahnya. Dibawah, Semua shadow dan Briana sudah menunggunya.
Horse mash terlihat tidak senang dan khawatir. Hadespun begitu, dan Brianna terlihat hampir sama. Kraken tersenyum bangga, sedangkan yang lain tidak menunjukan ekspresi apa apa.
“Aku akan baik baik saja…” Ucap Vero kepada Horse. “Kau tidak perlu khawatir. Aku akan berusaha sebaik mungkin” Vero berkata lagi.
“Yeah, Jangan berbuat aneh aneh. Aku percaya, Kau” Horse menjawab, lalu secara mengejutkan senyum terbentuk di bibirnya.
“Hades, Brianna, Aku akan baik baik saja” Vero tersenyum lalu memeluk mereka berdua. Lalu Vero tersenyum kepada Kraken. “Terimakasih sudah mempercayaiku” Vero berkata kepada kraken. Lalu Vero berjalan ke luar.
Vero menoleh sekali, lalu berjalan kembali ke Horse dan memeluknya. Aku akan merindukanmu, Dad. I love you, Dad. Vero bergumam, dan memutuskan untuk tidak mengatakannya.
“Bye, Dad” Vero berbisik sekali lagi.
“Bye,.. Lily. Veronica Jeanne Wood” Horse berbisik di kalimat terakhirnya dan melambaikan tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shadow : Lily
Mystère / Thriller(WRITER'S BLOCK, BAKAL GAK UPDATE LUMAYAN LAMA) Veronica Wood adalah campuran dari hal-hal yang dihindari oranglain. Dengan ayahnya yang pembunuh bayaran, serta ibu yang bahkan tidak dia kenal Veronica tumbuh dengan penjahat di sekelilingnya. Adonis...