Adonis Archers

134 4 0
                                    

    Vero menunggu beberapa saat sebelum berbelok menuju entah kemana pria tersebut pergi. Lalu pria itu duduk di kursi jelek yang kelihatannya sengaja ditinggalkan disana karena tidak terpakai.
    Dia menyeka darahnya dengan tissue dan segera membuang tissue tersebut ke jalan. Dia mengeluarkan dompet dari sakunya. Lima dompet. Huh? Yang satu itu sepertinya keluaran Gucci. Vero mengerjap.
    Isinya ratusan dollar. Dengan dompetnya sendiri, itu akan cukup untuk biaya hidup sebulan jika dia menghemat. Lima dompet, dan dia berhasil hidup tenang selama sebulan. Luar Biasa. Vero berkata dengan sinis.
   
“Adonis Archers. Uang yang lumayan. Berikan padaku” Ucap seorang pria asing lain.

    Adonis Archers? Sayang sekali namanya tidak pas dengan keadaan ekonominya. Vero berkata dengan senyum kecil. Pria asing tersebut ditemani oleh lima orang lainnya yang bertattoo dan dengan tubuh yang lumayan besar.

“Ini sudah menjadi milikku, Jim. Pergilah” Adonis berkata tanpa ekspresi.

Jim berjalan mendekati Adonis dan mengangkat dagu Adonis dengan kasar. Dia tersenyum mengejek.

“Berikan” Jim berkata lagi dengan kasar.
“Tidak” Adonis menjawab dengan keras kepala.

    Jim berjalan menjauh, dengan senyum mengejek. Setelah beberapa langkah, Jim berbalik dengan mengejutkan dan menendang perut Adonis. Adonis terbelalak kaget dan tersungkur jatuh. Jim masih dengan senyum mengejeknya mengambil uang Adonis. Uh, Ayolah, Adonis! Veronica mengeluh dalam hati.
    Adonis berdiri dengan perlahan, dan dengan gesit dia membalas Jim dengan hantaman keras di pipinya. Jim menoleh dengan marah, dan mereka terlibat dalam perkelahian sengit.
    Adonis memiliki insting yang lumayan. Dia berhasil menghindari pukulan Jim beberapa kali sebelum akhirnya lima orang itu bergabung dengan mereka dan menghabisi Adonis.
    Payah. Fikir Vero dan dia mendengus pelan. Vero berjalan keluar dari tempat persembunyiannya, dan melemparkan sebilah pisau kecil ke arah kaki Jim. Sampai dengan selamat disana, dan mengeluarkan darah yang lumayan. Jim berteriak dan memegang kakinya dengan kesakitan. Mereka menoleh ke arahku dengan aneh.

“Kau pikir kau siapa, woman?” Salah satu dari lima orang itu berkata dengan marah.

    Vero tersenyum kecil sebelum melempar dua bilah pisau lagi ke kaki Jim. Dia tersungkur jatuh dan masih berteriak kesakitan. Vero menoleh dan melihat pria lainnya menyerit dan berjalan pergi. Berlari tepatnya.
    Vero mengambil sapu tangan kecil dan menyodorkannya ke wajah Adonis. Adonis melihatnya dengan tatapan tidak suka dan kaget. Dia mengambil sapu tangan tersebut dan menyeka darah di beberapa tempat.

“Adonis Archers? Kau tahu kan, itu ironis?”Vero duduk si sebelah Adonis, mengabaikan Adonis yang mendesis beberapa kali.
“Aku sangat menghargainya jika kau tidak memanggilku itu. Kau siapa” Adonis berkata masih sambil menyeka lukanya.
“Sandy Brooke”Vero berkata dengan singkat.
“Kau punya hobi yang aneh, membawa pisau setiap saat?” Adonis berkata.
“Self-Joke” Vero berkata pelan, tersenyum kepada dirinya sendiri. “Apa urusanmu dengan orang orang tadi?” Vero menambahkan.
“Jim dan antek anteknya. Capri berurusan dengan mereka dulu. Aku mau tidak mau ikut berurusan dengan mereka” Adonis berkata.
“Capri?”Vero mengangkat alis.
“Temanku” Jawab Adonis singkat.
“Mr.Archers, aku memutuskan kau menarik” Vero berkata dengan senyum kecil.
“Huh?”Adonis melihat Vero dengan bingung.
“Kau menarik, Archers. Kita harus bertemu lagi kapan kapan” Vero berkata sambil mengankat bahu. Lalu Vero bangkit berdiri dan berjalan pergi dari sana.     Adonis Archers bukan seseorang yang Vero anggap dapat mengambil bagian di dalam permainanya. Ataupun Shadow. Tapi untuk tugas kali ini, Vero mempertimbangkan untuk menarik Archers ke dalam permainannya.
    Archers sejauh ini menarik. Vero mau tidak mau tergoda untuk menarik Archers ke dalam permainanya. Archers memang tidak masuk ke dalam status sosial DaVene ataupun seorang Hestia Brooke. Tapi ini tidak akan mengundang kecurigaan kan? Hanya seorang Archers. Vero tersenyum kecil dan kembali ke apertemenya.
   
Break

The Shadow : LilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang