Accident

565 50 15
                                    

Harry potter hanya miliki JK. Rowling seorang.



Warning!!
Typo selalu tersebar.
Author kembali!! Author saranin untuk baca cerita ini mulai dari eps ini lagi, karena apa? Karena cerita ini Author remake besar-besara!!

.
.
.

Perang dunia II

Perang telah usai. Semua orang berduka sekaligus bersuka untuk kemenangan.

.

Di jembatan hogwarts.Harry potter sang pahlawan dunia sihir menghela napas panjang. "Semoga ini yang terakhir," ujarnya sambil memandang jauh kedepan, berharap masa depan cerah benar-benar tersaji mulai hari ini.

Hermione Granger tersenyum mendengar ujaran sahabat terbaiknya. Ia yang berada satu langkah dibelakang mulai maju mendekat dan mengusap bahu sahabatnya itu lembut "Akupun,"

Faktanya, tidak ada satupun yang tidak menginginkan masa depan yang cerah.

Ronald Weasley, tersenyum tipis. Kemenangan memang telah mereka raih saat ini, dan kebahagain juga mulai menunjukan titik terangnya. Tapi cahaya di hatinya tidak tahu kenapa terasa masih redup. Ia menakuti sesuatu yang akan datang, tidak tahu apa tapi ia merasa ini bukan hal yang baik. Ia dengan pelan berjalan mendekati sahabatnya lalu berhenti tepat di depan mereka berdua. Ketika mereka saling berhadapan dan mata mereka saling bertemu, hatinya semakin kalut. "bisakah kita berjanji?" Tanyanya tiba-tiba dengan penuh keraguan.

Harry dan Hermione saling melirik. Diantara mereka semua orang tahu jika Ron adalah orang yang paling mudah kehilangan arah. Ketika pria itu berkata seperti itu, Hermione bisa merasakan jika sahabatnya yang satu ini tengah menakuti sesuatu.

"Ada apa?" Tanya Hermione.

Harry tidak berkata apapun. Tapi diantara mereka semua, Harry adalah yang paling dekat dengan Ron jadi ketika Ron meminta mereka berjanji ia tahu apa yang akan diminta sahabat dekatnya ini.

"Bisakah kita berjanji untuk tidak saling menyakiti satu sama lain??" Ujar Ron.

Hermione melirik Herry yang terdiam, kemudian kembali melirik Ron untuk menjawab "Itu tidak akan terjadi Ron, selama kita baik-baik saja..." ujar Hermione sedikit gagap karena bingung dengan apa yang tengah di pikirkan sahabatnya ini.

"Aku tahu, aku hanya memiliki perasaan aneh.. aku tidak mau sesuatu terjadi pada kita dan aku tidak mau menyakiti kalian. Jadi ayo kita buat. perjanjian itu.."

Harry menghela napas, "Haruskah kita berbuat sejauh itu, Ron?"

~~~Descendants~~~

Satu tahun setelah perang~

Sebuah badai besar di negara bagian utara inggris berhembus begitu kencang. Disebuah Manor termewah dan suram di dunia sihir seorang wanita tengah berjuang antara hidup dan mati, berusaha sekuat tenaganya untuk melahirkan anak yang selama ini ia nantikan untuk terlahir kedunia. Tak berselang lama bayi berjenis kelamin lelaki itu lahir bersamaan dengan badai yang mulai mereda.

"Bagaimana putraku?" Tanya seorang pria yang masuk dengan tiba-tiba begitu mendengar suara tangisan bayi. Wajahnya begitu tenang, namun hatinya sekacau badai tadi. Bagaimanapun Puteranya telah lahir sebelum waktunya, lebih cepat tiga bulan.

"Aku ingin mengucapkan selamat atas kelahiran puteramu Mr. Malfoy, selain itu aku juga ingin mengucapkan selamat karena puteramu terlahir dengan kondisi yang sehat meskipun terlahir dalam keadaan prematur." jawab Healler yang membantu kelahiran puteranya.

DescendantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang