Bagian 1

241 52 82
                                    




Yena PoV

Hai teman-teman nama gue Rafika Yena, biasa di panggil Yena. Ini hari pertama gue jadi anak kelas 3. Gue gak pendiem anaknya.

Sekolah gue namanya SMA GARUDA BANGSA JAKARTA. Termasuk sekolah favorit karna emang terkenal. Banyak dari anak-anak kasta atas yang bersekolah disini. Siapapun yang melihat murid sekolah disini, pasti mereka mengira "wah dia penerus perusahaan" .

Yap,
sepulang sekolah kita terkadang mendapat jam tambahan untuk materi bisnis di perusahaan.

Bagi yang orang tua nya Dokter atau Polisi atau juga TNI mereka juga dapat tambahan materi di sesuai bidang diminatinya.

Gue pagi ini berangkat pakai mobil gue sendiri. Info nih, disini yang udah 17 diwajibkan segera mengurus SIM. Karena di sekolah gue ini banyak kegiatan yang diluar sekolah dan pastinya sekolah tidak menanggung transportasi kita.

Perkarangan sekolah lumayan rame tapi rame-nya tertib, jadi mobil keluar masuk masih mudah mengaksesnya. Ini hari Mos disekolah gue dong, makanya rame.

Gue kelas 1 jadi OSIS sampe akhirnya naik kelas 2 gue berhenti karena ada sedikit masalah yang ngebuat gue hengkang.

Sesudah gue parkir, gue turun dari mobil, lalu menengok di segorombolan OSIS yang sedang berkumpul di depan lobi untuk menyambut siswa baru.

Gue bener-bener males banget buat lewat sana, karna gue gak suka tatapan para OSIS ke gue. Gue yakin banget rumor gue udah disebar di anak OSIS. Bodo amat si gue, tapi sama aja gue orangnya khawatiran jadi gini aja bingung.

"Ngapain lo masih berdiri sini? Ini hari Mos bukan berarti kita masuk seenaknya."

Sihoon. Kim Sihoon. Dia keturunan Korea, jadi namanya ada Kim-nya, yang katanya itu marga mereka. dia temen gue yang paling deket sama gue, karna ya gue tetanggan sama dia dari kecil.

Ganteng banget cocok jadi idol menurut gue tapi dia pengen nerusin pekerjaan ibunya-dokter. Dia pinter banget, baik banget, fansnya banyak banget. Intinya kalau sama Sihoon itu banyak bangetnya.

"Sihoon gue gak mau lewat situ ah," rengek gue sembari memberi wajah cute gue.

Dan Sihoon selalu membalas ekspresi seperti ingin muntah, "Mau lewat mana lagi? Kamar mandi?"

"Yuk!" ajak gue bersemangat, karna ya gue lebih milih lewat kamar mandi.

"Gak," tukas Sihoon yang langsung menarik lengan gue.

Sesampai di lobi anak OSIS bergantian untuk ngelihat gue sama Sihoon. Ada satu perempuan yang bener-bener ngemandang gue rendah, Hyeri. dia paling gak suka kalau Sihoon dekat dengan cewek lain.

Dia mulai suka sama Sihoon udah dari kelas 1, dan akhirnya kelas 2 dia berganti suka ke Kim Wooseok. tapi gue yakin dia masih suka sama Sihoon.

"Sihoon titip ini bawa ke kelas dong."

Langkah kaki gue dan Sihoon berhenti di satu cowok, ya dia Kim Wooseok. Baksu.. prok prokk.. prok !!

Kim Wooseok ini juga kebetulan keturunan Korea, jadi dia katanya satu marga sama Sihoon karna sama-sama Kim. Gue bener-bener gak paham maksud dari semua itu.

Dia ketua OSIS, dan seperti visual di sekolah ini. Putih, tinggi, ganteng, mulus, manis, pinter, penerus perusahaan. Tapi sayangnya anaknya dingin banget kalau sama orang.

Rumornya dia penerus perusahaan kakeknya yang ada di Seoul. Gila gak tuh, gue sempet mikir gimana jadinya gue kalau jadi istrinya. Dan pastinya itu cuma halusinasi gue.

"Kita sekelas?" tanya Sihoon seraya mengambil barang yang ada di tangannya Wooseok.

"Iya, dan lo juga."

You and I (Produce x 101 Kim Wooseok)Where stories live. Discover now