Go

9 2 0
                                    

"Benar ya, untuk mencapai apa yang sangat kamu inginkan itu harus menempuh waktu yang lama dan bisa jadi dengan jarak yang jauh pula"




Author POV

H-1 konser. Prada selesai memasukkan pakaian dan peralatannya ke dalam koper-- dan tidak lupa tentunya "army thing" sudah ia siapkan juga di dalam koper.

Oh ya, tak lupa juga dengan e-ticket konser yang sejak malam ia "jaga ketat" takut-takut kalau handphone nya mungkin eror atau diretas sampai tiket itu hilang, jatuh ke tangan orang lain. Musnah sudah uang dan bayangannya tentang sang idola di depan mata. Belum lagi ibunya yang mungkin lebih akan "memusnahkannya". Membayangkannya saja sudah cukup membuat bulu kuduk nya berdiri.

Prada POV

Menempuh waktu 9 jam untuk bisa sampai ke Tangerang dan tentu ke tempat sahabatku yang bekerja di bandara Soekarno-Hatta, yang mana cukup menghemat uangku tentunya dan dengan jarak yang tidak terlalu jauh untuk pergi ke konser-- di stadium Gelora Bung Karno tentunya.

"ahh.. Akhirnya aku sampai juga. Panas sekaliiii. Huh, aku harus segera menelepon Eci kalau begini".

Tuuut.. tuuuut.. tuuut..

"Halo, da?"

"Halo, ci, aku udah sampai nih. Jemput yaa? Jangan lama tapi. Panas, serius. Lebih panas dari daerahku"

"Aiiiih. Iya iya. Ini aku baru selesai shift, tar aku ke sana. Tunggu 45 menit, mungkin? Hehe. Kan macet cuy."

"aaaaah. Ga bisa lebih cepat kah? Dimana-mana nunggu mulu nih ah. Yaudah aku nunggu deh, sendiri, lagi. Hmmm"

"hehehe.. yaaa segitu cepat kali, dibanding nunggu jodoh? Ye gak? Hahahaha"

"yayaya. Aku lebih beruntung sih nunggu jodoh belum terlalu lama. Ga kayak kamu, sampe 22 tahun pun belum ada tanda-tanda hasil menunggumu itu datang. Hahahahaha"

"Jangan mulai bahas umur deeh. Yaudah aku matiin telepon nya. Kamu mau nunggu lebih lama, emang?"

"aiiiishhh. Yaudah, okay, I'm done, hurry........ Bye"

"Byeee. Stay di satu tempat yang aman, ini daerah gede, bahaya."

"Siap bos!"

Dan lagi, aku hanya bisa menunggu di sebuah rumah makan sambil mengisi perutku yang sedari tadi bergemuruh minta diisi.



50 menit kemudian..




"Daa!! Woy, ayo naik"

Akupun berjalan buru-buru karena sudah tak kuat menahan beban ransel yang terlalu berat.

"Yo, buruan. Telat 5 menit nih."

"Elaaah.. Maaf, kan cuma 5 menit, hihiii"

" yaa yaa.. Whatever."

-Sesampainya di tempat tinggal Eci-

"Eh da, aku jadi iri deh sama kamu bisa nonton merekaaa" ujar Eci dengan wajah murung.

"ya lagian kamu sih, disuruh nabung susah, malah beli make up mulu. Malah nih ya kamu padahal yang kerja, aku masih kuliah. Harusnya sih bisaa"

"Ya habis gimana, make up udah jadi kebutuhan nomor 2 yang wajib punya karena tuntutan kerja ini. Pokoknya video jangan lupa, apalagi video in Taehyung. Yayayaya.. Kalau bisa telepon hahha. Pokoknya habis konser aku tagih cerita dan videonya. SE- DETAIL MUNGKIN." ujar eci sambil mencengkram tanganku

" aw aw aw!!! Iyaaaa!! Aishhh, udah berisik, banyak mau, menyiksa pula."

"ihihiii iya maaf deh maaf sahabatku yang muda dan baik hatiiiiiii. Eh eh, tiket udah siap kan? Besok naik apa?"

"Ada maunya gitu tuh. Udah, e-ticket sih. Nanti di sana ditukar tiket fisik kok. Hmmm.. Entah. Kamu mau nganter?"

"YA UDAH AKU AJA YANG ANTER! Besok aku free. Sekalian ingin merasakan euphoria tempat konser ya aja, siapa tau ketemu membernya pula." jawab Eci dengan mata berbinar

"Idih. Okay okay.. Hemat sih jadinya. Hahahaha"






Dan kita pun terus bercerita tentang susah senangnya mendapat tiket konser dan membicarakan bagaimana member akan memukau dan nyata di depan mata. Hingga larut malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SIAPA? (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang