Episode: 11

1.7K 119 2
                                    

🦋Kau sempurnanya untukku miliki meskipun jutaan orang berkata bahwa kau bahkan tak pantas untuk hidup🦋

***
🦋Good Killer-JJK 🦋
***

Hening setelahnya. Bukan pertanyaan lain yang dinanti melainkan jawaban singkat yang akan keluar dari bibir Ara.

Rasanya bak dihantam gada di ubun-ubun kepala. Sejatinya Ara sedang ketakutan. Bukan pasal jawaban apa yang akan diberikan. Hanya saja sesuatu yang akan terjadi setelahnya. Sesuatu yang mungkin bakal mengecewakan kedua orang tuanya. Sesuatu yang akan merenggut kebahagiaan remajanya.

Semua orang menatap dangkal pada Ara dan Jungkook secara bergantian. Sedari tadi Ara bahkan sudah menunduk tak berani mengangkat kepalanya membiarkan mahkota indah di kepalanya terjatuh sia-sia. Sedang Jungkook pria jangkung bersifat congkak itu hanya berdiri mematung. Melipat lengan di depan dada.

Well, Jungkook terlihat baik-baik saja setelah melakukan semuanya. Barangkali ini memang bukan hal pertama yang dilakukan lelaki sinting dengan jiwa Psiko dalam dirinya. Rasanya ingin mati saja apalagi saat menatap Taehyung yang melempar tatapan menghakimi padanya.

"Aku tak menyangka kau melakukan itu pada Ara secepat ini kook. Rasanya kau memang selalu perlakukan wanita seperti itu" Taehyung bahkan tersenyum Malam, congkak dengan nada mengejek sedikit jengkel.

Melempar tatapan kelam, menghardik Taehyung dengan tatapan kemenangan. "Memangnya kenapa? Apa masalahmu Ara saja tidak berkomentar. Lagi pula, dia kan pacarku. Hak apa kau melarang?"

Prisai pertahanannya telah roboh. Well, memang benar Taehyung tak memiliki hak apapun atas Ara dan Jungkook. Rasanya seperti sedang dipermalukan habis-habisan. "Woahh aku tak habis pikir denganmu Kook seharusnya kau menjaganya bukan malah merusaknya. Ternyata levelmu jauh dibawahku, ya!"

Memalingkan pandang pada Lee Ara yang sibuk menunduk. Terlalu sibuk merutuki diri sendiri dengan bermacam-macam kutukan. "Apa kau tidak marah pada lelaki berengsek itu? Seharusnya kau marah kan?"

Melipat lengan di dada menyipitkan mata sebelum mendongak untuk menatap Taehyung. "Lalu aku harus berteriak? Menangis? Membunuhnya? Semua tidak akan kembali hanya karena aku marah padanya. Semua sudah terjadi. Aku tidak bisa memutar waktu. Dia hanya perlu bertanggung jawab atas semuanya"

Sedikit menahan tawa dengan air muka merah padam. Menahan Jengkel dan miris secara bersamaan. "Jika aku jadi kau, aku lebih memilih pergi mengasingkan diri. Dan mulai menjauh dari lelaki berengsek sepertinya. Rasanya aku yang mulai muak berada disini. Rasanya aku lebih baik mati saja"

Taehyung melangkahkan kaki tergesa. Terlalu marah dan kesal. Sebenarnya sih ini hal yang biasa untuk Jungkook. Taehyung terlihat sedikit berlebihan untuk yang satu ini. Well, Taehyung kan menyukai Lee Ara bukan? Jadi, Taehyung lebih memilih lergi dan menghilang dari pada merasa terintimidasi dan kalah dari Jungkook.

Sedikit bergidik, menelan saliva kasar melirik Jungkook yang menaikan ekor bibir dengan tatapan kelam. Bergumam lirih hampir tak ada yang mendengar.
"Aku mendengar itu Kim! Tolong tunggu giliranmu. Mau mati kan?"

🦋🦋🦋

Baru satu hari masuk sekolah, tapi sudah tidak masuk lagi sebab tidak bisa berjalan. Terdiam tak bergeming menatap kaku pada lantai ruang tengah. Duduk di sofa menonton serial kartun untuk sekedar membuat perasaan lebih tenang.

Sedikit terkesiap kala mendengar seseorang memulai konversasi. "Kamu tidak apa-apa kan? Apa masih kepikiran?" Tersenyum ramah menggeleng laun. "Umm.. tidak kok, aku baik-baik saja"

GOOD KILLER-JJK [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang