Episode: 26

857 69 17
                                    

***
🦋Good Killer-JJK🦋
***

Menilik pendar yang menyerang kornea mata, sedikit melukis senyum kala mendapati seseorang dengan gaya elegan tertidur di samping badan sendiri. Meremat surai lalu menyisirnya ke belakang masih di posisi yang sama melirik sang wanita yang masih terpejam dengan anggun.

Satu cahaya berhasil lolos menerobos masuk melalui celah jendela, sekitar setengah bulan sudah pindah untuk hidup berdua, dibelikan apartemen oleh sang kakek. Jungkook tersenyum, tak bisa menggerakkan tubuhnya khawatir mengganggu tidur nyenak Ara. Satu sekon mungkin Ara juga sadar kalau matahari sudah terbang semakin tinggi. Membuka mata perlahan mendapati satu sosok tampan yang sedang memperhatikannya. “Jung? Sudah bangun?”

“Aku masih tidur ko.”

“Bohong, tidak ada orang tidur bisa membuka mata dan menjawab pertanyaanku.”

“Sudah tahu tapi masih bertanya. Kurang jelas ya kalau aku sudah bangun?”

Jungkook bangkit dari ranjang berjalan semponyongan keluar dari kamar. Sekitar lima belas menit menunggu sampai Jungkook akhirnya kembali membawa satu gelas susu cokelat ditangannya. “Minum ini” Sodor Jungkook pada sang istri.

“Susu apa ini? Untuk apa?” Tanya Ara heran. Jungkook mengusap dagu sekilas barangkali sedang berpikir apa kegunaan susu yang baru saja akan diberikan kepada sang istri. “Ini susu cokelat, tidak tahu, minum saja katanya bagus untuk ibu hamil” Jelasnya singkat.

Ara mengangguk mengiyakan, menyambar segelas susu yang berada di tangan Jungkook lalu meminumnya cepat. “Enak, mau lagi” Jungkook menggeleng melebarkan matanya sedikit terkejut “Tidak boleh, ini cuma bisa diminum satu gelas perhari pagi saja.” Sang istri mengerutkan bibir memasang wajah masam tak terima atas penolakan sang suami. Nyaris. Nyaris saja sebuah umpatan keluar dari dua belah bibir Jungkook.

Pemuda itu menggaruk kepalanya yang bahkan tak terasa gatal. Meremat bahu Ara laun mengulum senyum dengan sedikit keterpaksaan juga kekesalan yang tertunda. “Aku ganti ya susunya dengan eskrim saja. Bagaimana?” Jungkook bahkan tidak pernah mengetahui isi kepala sang istri. Belakangan ini terlalu sering merengek minta dibelikan ini itu, minta dirinya melakukan ini itu. Sama sekali tidak bisa ditebak dan terjadi dengan mendadak tentunya.

Satu sekon bertahan menunggu jawaban yang akan keluar dari bibir Ara. Apapun itu asalkan tidak merengek minta dibuatkan susu lagi. Jungkook bahkan belum bisa membuka kedua matanya dengan sempurna masih setengah mengantuk ‘sih sebenarnya. “Okeh aku setuju, Jung. tapi belikan aku yang banyak ya hehe” Jungkook mengangguk kilat mendaratkan satu ciuman manis di kening sang istri lalu berlari laun masuk ke dalam kamar mandi.

Sekitar dua puluh lima menit, menunggu si pengguna kamar mandi keluar. Ara masih sibuk bergelut di bailk selimut hangat. Beberapa kali bersenandung kala sang bayi terus bergerak aktif. Tidak seperti biasanya. Sedikit lebih aktif dan tidak mau diam. Ara bergumam lirih mengelus perut buncitnya. “Tidak mau diam ya anak mama.”

Satu sekon derit pintu mulai terdengar lengkap dengan seseorang yang keluar dari sana hanya memakai handuk sebatas perut. Bertelanjang dada dengan rambut basah dan kain penutup tubuh teramat minim bukan hal yang baik untuk jantung. Jujur saja degup nadinya bahkan sudah berdenyut dengan tempo abnormal. “Jung, cepat pakai baju, bayinya jadi tidak mau diam.”

“Bayinya atau jantungmu yang tidak mau diam?” Balas Jungkook.

Ara menggendikan bahu kilat, mendecakan lidah seraya bangkit dari ranjang menyambar handuk yang tergantung di belakang pintu lalu melesat masuk ke dalam kamar mandi. “Aku rasa dua-duanya juga tidak mau diam” satu kalimat keluar dari dua belah bibirnya diiringi suara pintu yang tertutup sedikit keras kesannya seperti sedang buru-buru. Masuk ke dalam kamar mandi sebenarnya rada takut kalau-kalau Jungkook akan mendobrak pintu lalu ikut mandi lagi bersamanya.

GOOD KILLER-JJK [Ongoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang