22. Detak

88 3 0
                                    

Dikau..

Setiap kali aku melihatmu nafasku beradu..
Ntah sakit jantung atau asma pada paru-paru

Padahal kau hanya diam saja mematung tak ada yang istimewa.

Dikau..

Setiap mendengarmu bersuara aku panas dingin

Memang cuaca sedang berangin atau ntah aku yang masuk angin...

Padahal kau hanya mendehamkan kata biasa.

Dikau..

Susah diterka..

Kadang memberi tawa kadang juga sikap acuh yang tawar

Dikau tau tidak..

Detik detak..  Membuat usang otak..Dan membuat hati tak mengerti tentang tata letak.

Mungkin ini yang dinamakan
Harap-harap namun takut pahit.

-dariku yang mendoakan kebaikanmu selain ibu bapak mu semoga cepat datang bertamu-



Bait-bait PeneduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang