1.

703 72 4
                                    

"Maaf nona tiket anda bisnis class bukan economy class jadi anda bisa menunggu di VIP lounge sampai pesawat anda boarding"

Mata Seulgi ingin copot saat mendapat penjelasan dari petugas di konter check in saat Seulgi hendak check in untuk penerbangan kembali ke Korea setelah mengikuti olimpiade sains di Rusia.

Seulgi ingat betul saat dia memesan tiket pesawat untuk kembali pulang ke Korea bahwa dia memilih tiket ekonomi bukan bisnis. Mana mungkin Seulgi mampu membeli tiket kelas bisnis untuk hidup sehari hari saja dirinya harus bekerja paruh waktu sambil sekolah.

Dengan masih terkejut sekaligus binggung Seulgi berjalan ke VIP lounge untuk menunggu keberangkatannya. Tiba tiba Seulgi teringat sesuatu dan segera mengambil ponselnya di ransel.

"Hallo Yerim" sapa Seulgi saat sambung telfonnya sudah tersambung dengan Yerim, adik kelasnya sekaligus tetangganya.
"Kak Seul ?! Gimana udah boarding apa belom ? Kapan sampe Korea ?" tanya Yerim semangat.
"Masih dua jam lagi pesawatnya, gue mau nanya yer"
"Nanya apaan kak ?"
"Apa lo yang ganti tiket gue ke bisnis ?"
"Iya kak, disuruh mama. Kak seul nih masak naik di ekonomi perjalanan jauh loh"
"Yaampun yer, kok lo sama tante Kim repot repot sih ?! Gue gak enak jadinya"

Benar tebakan Seulgi pasti ulah Yerim dan keluarganya yang mengubah kelas tiket penerbangan Seulgi. Seulgi dan Yerim sangat dekat karena panti asuhan tempat dulu Seulgi dirawat sejak kecil, donatur tetapnya adalah orang tua Yerim. Sejak kecil pula Yerim sudah sering bermain di panti asuhan dan menganggap Seulgi seperti kakaknya sendiri mengingat Yerim adalah putri tunggal keluarga Kim.

Orang tua Yerim pun sudah menganggap Seulgi seperti putri mereka sendiri. Bahkan dulu orang tua Yerim hampir mengadopsi Seulgi tetapi karena masalah administrasi mereka gagal mengadopsi Seulgi. Berkat keluarga Yerim jugalah Seulgi bisa bersekolah di sekolah yang dikelola kerajaan Korea. Salah satu sekolah terbaik dan unggulan di Korea.

Pesawat yang ditumpangi Seulgi sudah boarding dan Seulgi tentu saja sudah duduk di kursi dengan nomor yang tertulis di tiketnya. Sebenarnya Seulgi tidak pertama kali ini duduk di kelas bisnis. Jika berlibur dengan keluarga Yerim, Seulgi duduk di kelas bisnis. Hari itu tidak banyak yang duduk di kelas bisnis hanya ada empat orang saja termasuk kursi sebelah Seulgi yang belum ada pemiliknya.

Tinggal lima menit lagi pesawat dijadwalkan untuk lepas landas dan penumpang terakhir akhirnya masuk dan duduk di kursi sebelah Seulgi. Awalnya Seulgi tidak peduli karena badannya sangat letih sehabis lomba olimpiade. Tetapi karena penumpang lain juga pramugari terdengar heboh sendiri, akhirnya Seulgi menoleh melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

Seulgi kaget setelah tahu jika Pangeran Korea Selatan adalah penumpang yang menjadi pemilik kursi sebelahnya. Lain halnya Seulgi dan penumpang lain yang kaget bukan main jika mereka satu pesawat dengan salah satu keluarga kerajaan paling penting dalam dinasti saat ini. Jimin memilih bersikap santai saja, tetapi jujur Jimin ingin sekali marah saat ini.

Sejam lalu seharusnya dia bisa pulang ke Korea setelah kegiatannya di Rusia. Tetapi karena pesawat kerajaan sedang mengalami masalah, Jimin akhirnya menaiki penerbangan domestik. Para pengawal juga ikut penerbangan ini tetapi di kelas ekonomi. Jimin marah karena dia malas jika harus ikut penerbangan domestik karena dia tidak bisa senyaman jika di pesawat kerajaan.

"Nona ini minuman anda" saat ini pesawat sudah di udara dan pramugari sedang membagikan minuman juga camilan kepada penumpang kelas.
"Maaf saya tidak minum anggur karena saya masih sekolah menengah atas kalo boleh saya ganti jus jeruk saja" tawar Seulgi yang diiyakan oleh pramugari.

Obrolan Seulgi dengan pramugari terdengar oleh Jimin di sebelah dan menarik perhatian Jimin yang sedang jenuh sekarang.

"Lo masih SMA ?" tanya Jimin pada Seulgi yang membuat Seulgi sedikit terkejut.
"I -- iya Pangeran" tentu saja Seulgi terkejut saat Jimin bertanya padanya, baru kali ini dia berbicara dengan keluarga kerajaan apalagi dengan Pangeran yang digadang gadang akan menjadi Raja selanjutnya.
"Kelas berapa lo ?"
"Tahun kedua di Yewha Kingdom School"

Alis Jimin naik saat mendengar nama sekolah yang tidak asing baginya.

"Lo sekolah di Yewha ?" tanya Jimin semakin tertarik untuk mengobrol dengan Seulgi.
"Iya Pangeran" Seulgi bersikap sopan setiap Jimin bertanya padanya, Seulgi masih ingin hidup walaupun hidupnya sebatang kara. Jika dia bersikap tidak pantas di depan Jimin bisa dipastikan dia akan berakhir dengan nama saja.
"Berarti kita bakal satu sekolah dong"

Seulgi menaikan satu alisnya mendengar ucapan Jimin. Seluruh Korea bahkan dunia tahu jika Jimin sedang melanjutkan pendidikannya di Inggris. Jimin bersekolah di sekolah yang sama dengan Pangeran William dari Buckingham.

"Maaf, tapi kan anda bersekolah di Inggris ?" Seulgi sudah terlanjur kepo atas ucapan Jimin barusan.
"Lo kepo ya ?" bukannya menjawab untuk rasa penasaran Seulgi, Jimin malah bercanda.

Seulgi sudah ingin mencak mencak sekarang. Salah siapa Jimin mengatakan hal yang membuat orang penasaran.

"Kalo lo gak mau dikepoin lo gak usah ngomong yang bikin orang kepo dong" sewot Seulgi.

Jimin kaget dengan reaksi Seulgi yang cukup berani mengobrol dengannya dengan bahasa santai. Beda dengan Jimin, Seulgi cuek saja saat dirinya memutuskan untuk berbicara santai dengan Jimin mengingat perbedaan mereka. Seulgi sudah terlanjur sebal dengan sikap Jimin.

"Apa ? Lo mau laporin gue ke Ratu kalo gue ngomong santai sama lo ? Lo sama gue paling juga sama tahun kedua kan, wajar aja kalo gue ngomong gini ke lo" Seulgi semakin berani saat melihat reaksi Jimin.
"Lo berani sama gue ?"
"Kenapa gue gak berani ? Sama sama makan nasi, kentut bau kenapa gue gak berani cobak ? Lagian lo juga jadi Pangeran jangan seenak jidat lo ngomong sama orang"

Jimin semakin membelalakan matanya dengan semua kalimat Seulgi. Baru kali ini ada orang Korea yang mengetahui statusnya tetapi berani tidak sopan dengannya.

"Kali ini gue lepasin lo tapi kalo lo berani lagi sama gue abis lo" ancam Jimin dengan menampilkan tampang garangnya pada Seulgi.

Seulgi bukannya takut malah menjulurkan lidahnya pada Jimin lalu memakai headphonenya. Seulgi tidak mau berurusan lebih lama lagi dengan Pangeran menjengkelkan itu. Tubuhnya sudah sangat lelah akibat perlombaan kemarin juga perjalanan ini.

"Para penumpang terhormat, tolong kembali ke tempat duduk anda dan memakai sabuk pengaman kembali karena cuaca buruk"

🌺🌺🌺🌺🌺

The Black MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang