2.

303 62 7
                                    

Pesawat yang ditumpangi Seulgi dan Jimin mengalami turbulensi hebat. Akibat turbulensi itu pramugari dan pilot mengintruksikan untuk kepada seluruh penumpang memakai sabuk pengaman dan jaket pelampung. Semua orang sudah panik termasuk Seulgi sendiri.

Seulgi sudah merapal doa apa saja yang dia hafal dan sudah ingin menangis. Keadaan di dalam pesawat benar benar sudah tidak terkendali. Pesawat berkali kali goyang naik dan turun mendadak sehingga membuat para penumpang berteriak. Pilot sedang mengusahakan untuk mengendalikan pesawat agar stabil lagi dan keluar dari zona turbulensi dengan segera. Mengingat mereka sedang mengangkut banyak penumpang termasuk Pangeran Korea Selatan.

Bukan hanya Korea yang akan heboh dengan berita jika pesawat ini benar benar jatuh tetapi seluruh dunia akan menyalahkan maskapai penerbangan.

"Gue belom dapetin hadiah lomba kemaren, jangan jatuh dong" ucap rancau Seulgi karena panik dengan keadaan.

Berbeda dengan Seulgi dan penumpang lain, Jimin tetap tenang. Bukannya tidak takut jika pesawat yang ditumpanginya jatuh tetapi Jimin sudah pasrah. Bukan kali ini saja Jimin mengalami keadaan seperti ini. Mengingat posisinya, Jimin sadar kapan saja dan dimana saja nyawanya bisa terancam.

Bodyguard kerajaan sudah menjaga Jimin jikalau memang benar benar jatuh mereka mengupayakan Jimin harus selamat walaupun nyawa mereka taruhannya. Pesawat benar benar sudah tidak stabil dan mesin pertama pesawat mati. Oleh karena itu pilot tidak punya pilihan lain selain mendaratkan pesawat secara darurat di laut yang sudah termasuk wilayah Korea Selatan.

Seulgi benar benar sudah menangis, dirinya sudah memeluk bantal yang berada ditempat duduknya. Jimin mengetahui kepanikan juga ketakutan yang Seulgi rasakan.

"Lo takut ?" tanya Jimin tenang.
"Iya, gue takut kalo nanti gue mati" jawab Seulgi sambil berderai air mata.

Pesawat semakin menikuk tajam kebawah sehingga penumpang berteriak keras dan berdoa semakin kencang.

"Tolong gue ! !" teriak Seulgi seperti penumpang lainnya.

Jimin yang berada disebelah bangku Seulgi memegangi tangan Seulgi menahan agar Seulgi tidak ikut menukik kebawah seperti arah pesawat.

"Lo jangan nangis bikin gue panik !" ucap Jimin setengah berteriak agar bisa didengar Seulgi.
"Tolongin gue !" pinta Seulgi pada Jimin.
"Gue bakal tolongin lo asal lo mau nolongin gue juga" tawar Jimin.
"Iya, iya -- gue bakal tolongin lo" tanpa memikirkan apa yang dimintai tolong Jimin, Seulgi mengiyakan saja permintaan Jimin.

Tentu saja Seulgi ingin dirinya selamat sampai mendarat nanti. Seulgi masih menantikan uang hasil dia memenangkan perlombaan kemarin. Jimin tersenyum miring atas jawaban Seulgi.

"Lepasin sabuk pengaman lo ---" suruh Jimin tetapi keburu dipotong oleh Seulgi.
"Mati lah nanti gue bego !"
"Lepasin dulu ! Terus lo lepasin juga jaket lo --"
"Lagi genting gini masih mesum lo ?! Dasar Pangeran mesum !"
"Siapa yang mesum ?! Buruan lepasin jaket lo biar ntar lo gak keberatan pas ngambang di laut !"
"Kenapa gak ngomong dari tadi ?!"
"Lo duluan yang ngira gue mesum ! Lo tuh yang bego !"

Tanpa berkata lagi Seulgi menuruti perkataan Jimin untuk melepas jaketnya dibantu Jimin agar Seulgi tidak jatuh karena posisi pesawat yang sedang menukik. Setelah pesawat hampir sampai di laut lepas, pesawat sempat naik kemudian mendarat darurat di laut.

Semua penumpang termasuk Jimin diintruksikan untuk mengambang di laut sembari menunggu bantuan datang. Penumpang tidak disarankan didalam pesawat karena perbedaan tekanan didalam kabin juga dikhawatirkan pesawat meledak tiba tiba.

"Gue gak bisa renang ! Gue gak bisa renang !" teriak Seulgi ketakutan karena dirinya memang tidak bisa berenang.
"Tenang, lo tenang -- ada gue disini. Lo pasti bakal selamat sesuai janji gue" Jimin berusaha menenangkan Seulgi dan menyeretnya berenang menjauh dari pesawat diikuti bodyguard kerajaan.

----------------------------------------------

"Pesawat Star Air dengan nomor penerbangan SR 534 tujuan Moscow Seoul, mendarat darurat di perairan laut pulau Jeju. Pesawat airbus itu mengangkut 150 penumpang termasuk awak kabin dan Pangeran Korea Selatan, Lee Jimin menjadi penumpang pesawat Star Air. Belum ada laporan tentang korban jiwa sampai berita ini diturunkan. Diperkirakan pesawat terpaksa mendarat darurat di laut karena cuaca buruk"

Sementara itu di istana, Ratu sudah terkulai lemas mendengar pesawat yang ditumpangi anak lelakinya mengalami kecelakaan. Irene sang putri sekaligus kakak perempuan Jimin berusaha menenangkan ibunya yang hampir pingsan sekarang.

Irene sebagai penganti kedudukan ibunya sementara karena sang Ratu sedang turun kesehatannya sudah memerintahkan semua personil bahkan keamanan kerajaan untuk menyelamatkan Jimin dan memastikan bahwa Jimin selamat dalam musibah itu.

Irene juga ingin menangis sekarang mendengar berita tentang adiknya. Tetapi Irene percaya bahwa adiknya akan baik baik saja. Terlebih ibu mereka kini sedang menurun kesehatannya. Maka Irene lah tumpuan kerajaan saat ini.

"Mama !" Yerim berteriak memanggil Taeyeon karena melihat berita di televisi yang berada di bandara. Yerim dan Taeyeon hendak menjemput Seulgi di bandara tetapi malah mendapat kabar kurang baik.
"Astaga !" Taeyeon juga terkejut setelah melihat berita lalu mengabari Changmin suaminya sambil menenangkan Yerim yang sudah khawatir pada Seulgi juga menangis.

Changmin segera menuju konter maskapai penerbangan untuk meminta keterangan lebih lanjut perihal kecelakaan yang dialami pesawat itu. Bukan hanya Changmin disitu yang khawatir tetapi semua keluarga penumpang yang sudah menunggu di gate kedatangan. Dengan diekori sekretarisnya Changmin berusaha mendapatkan informasi seakurat mungkin tentang Seulgi.

"Tuan Changmin" sapa seseorang yang berada disebelah Changmin.
"Namjoon" Changmin tentu saja mengenali Namjoon. Mana mungkin Namjoon tidak dikenali karena dia salah satu orang kepercayaan Pangeran dan salah satu orang penting di istana.
"Kenapa anda bisa ada disini ?" tanya Namjoon heran.
"Jadi gini joon, Seulgi lagi ada di penerbangan itu karena dia pulang dari Rusia habis perlombaan. Tapi kami baru dapat informasi kalo pesawatnya kecelakaan"
"Tuan, pesawat tidak kecelakaan seperti yang tersebar di media. Aku dan pihak istana sudah memastikan kalo semua penumpang selamat, dan mereka dibawa ke rumah sakit kerajaan. Lebih baik anda kesana saja sekarang pasti orang yang anda maksud ada disana" jelas Namjoon.
"Syukurlah kalo semua selamat. Makasih joon infonya" tanpa berlama lama Changmin segera mengajak Taeyeon dan Yerim ke rumah sakit kerajaan untuk melihat Seulgi.

Dirumah sakit Seulgi masih memejamkan matanya, kepalanya terbentur dan terpaksa diperban. Dia juga lemas karena berada di lautan bebas beberapa jam. Tidak lama Seulgi mengerjapkan matanya tanda dia sudah kembali dari alam tidurnya.

Cahaya matahari yang menerobos masuk ke dalam jendela kamar perawatan Seulgi menjadi hal pertama yang Seulgi lihat. Belum sepenuhnya kesadarannya kembali Seulgi samar samar melihat Changmin, Taeyeon dan Yerim masuk ke ruangan dengan wajah khawatir.

Tak lama setelah kesadarannya kembali dan melalui check kesehatan yang cukup panjang, Seulgi diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Kak seul, yakin mau pulang aja ? Apa gak mending nginep sehari dulu disini ?" tanya Yerim khawatir pada Seulgi saat di lobi rumah sakit.
"Gak yer, mending gue di rumah aja daripada disini" Seulgi masih waras kalau dia dirawat disini tentu saja membutuhkan biaya lumayan besar mengingat rumah sakit ini adalah rumah sakit dengan pelayanan terbaik.

Keluarga Kim pasti akan membayar berapapun biayanya itu juga bukan persoalan besar untuk mereka tetapi Seulgi tetap saja sungkan dengan kebaikan mereka.

"Yer, kalo boleh gue tau kenapa gue bisa dikamar VIP tadi ? Kan korban lain masih pada di UGD semua" tanya Seulgi yang masih penasaran bagaimana dia bisa sudah berada kamar perawatan sedangkan korban lainnya masih di UGD.
"Kakak gatau ? Kan yang nolongin kakak sampek kesini itu Pangeran makannya kakak bisa langsung dapet kamar karena perintah Pangeran. By the way kak seul, gimana ceritanya kenal sama Pangeran ?"

Jawaban dari Yerim membuat Seulgi harus memutar kembali otaknya mengingat kejadian yang hampir merenggut nyawanya itu. Dia sekarang baru sadar dan ingat jika yang menyelamatkan hidupnya adalah Pangeran Jimin.

💮💮💮💮💮

The Black MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang