7.

283 53 2
                                    

Di pemakaman elit yang terletak di jantung kota Busan. Semua keluarga Kim termasuk Seulgi datang memberi penghormatan sebagai tanda peringatan kematian anak pertama keluarga Kim. Sebenarnya dulu Taeyeon melahirkan anak sebelum Yerim tetapi sayangnya anak Changmin dan Taeyeon dinyatakan meninggal oleh dokter sesaat setelah dilahirkan.

Dengan menggunakan pakaian tradisional Korea mengingat mereka memakamkan jenazah anak mereka di pemakan elit yang sebagian besar masyarakat menengah atas yang dimakamkan disini. Juga pemakaman ini adalah pemakaman keluarga kerajaan makannya khusu di pemakaman ini harus menaati segala peraturan dan adat istiadat yang ada.

Tidak hanya keluarga Kim saja yang datang hari ini ada beberapa keluarga juga pengurus pemakaman datang juga. Setelah memberi hormat, Seulgi dan Yerim menunggu diruang tunggu. Mereka menunggu Changmin dan Taeyeon yang masih ingin di pemakaman serta beramah tamah dengan pengurus pemakaman.

Saat menunggu di ruang tunggu, Yerim dan Seulgi bertemu rombongan keluarga Kang. Keluarga Kang yang terdiri dari Nyonya Kang, Chaeyeon juga Taehyung datang untuk memberikan penghormatan untuk Tuan Kang yang sudah meninggal setahun lalu karena sakit yang dideritanya. Chaeyeon lebih memilih menunggu ibu mereka di mobil daripada bergabung dengan Yerim dan Seulgi.

Sementara Taehyung setelah menyapa Yerim dan Seulgi ikut menemani ibunya bertemu pengurus pemakaman. Taehyung menunggu ibunya di ruang tunggu staf. Sambil melihat lihat lukisan juga foto yang tertempel, Taehyung mencoba menghilangkan kebosanan.

"Tuan Jang, kenapa keluarga Kim datang kemari ? Apa ada yang meninggal ?" Taehyung menoleh saat mendengar marga keluarga Yerim disebut.
"Nyonya Shin, apa anda sudah lupa ? Mereka memang setiap tahun kemari untuk memperingati hari kematian anak tertua mereka. Sudahlah lebih baik anda meminum obat anda dan lekas istirahat" sesaat petugas pemakaman yang sudah paruh baya itu pergi meninggalkan nenek tua yang sepertinya pengurus pemakaman juga.

"Sepertinya memang pikunku sudah parah, seingatku anak tertua keluarga Kim tidak meninggal. Sudahlah memang aku sudah pikun" nenek tua itu bermonolog sendiri dan tanpa sadar didengar oleh Taehyung dan membuat Taehyung kaget juga setengah tidak percaya.

Taehyung cukup mengenal baik keluarga Kim terlebih orang tuanya memang sering berbisnis dengan keluarga Kim jadi Taehyung tahu betul silsilah keluarga Kim. Memang benar anak tertua keluarga Kim meninggal setelah sesaat dilahirkan karena mengidap penyakit. Bahkan dokter sudah merilis dan memberikan sertifikat kematian, tetapi perkataan nenek tua tadi membuat Taehyung bingung sekaligus penasaran.

"Sayang, ayo kita pulang" belum sampai Taehyung menghampiri nenek tua itu, ibunya sudah memanggil dan mengajaknya pulang.
"Iya ma" balas Taehyung dan segera menyusul ibunya.
"Shin Kyung Rim" Taehyung merapal nama nenek tua itu di dalam hati untuk mengingatnya.

Taehyung sempat melihat name tag yang dikenakan nenek tua itu sebelum pergi. Taehyung berencana memberi tahu Jungkook mengingat Jungkook dekat dengan Yerim.

---------------------------------------------

Setelah kembali ke Seoul, Seulgi memilih turun di pemakaman lagi tepatnya di makam ibu kandungnya. Seulgi tahu asal usulnya dan siapa orang tua kandungnya dan alasan mengapa dia ditinggalkan di panti asuhan sejak kecil. Dia merindukan ibunya karena melihat Taeyeon tadi menangis di makam anak tertuanya.

Berbekal buket bunga, Seulgi yang masih memakai hanbok menyusuri jalan setapak yang ditumbuhi pohon pohon yang menjulang tinggi hingga membuat suasana pemakaman menjadi rindang. Di dekat salah satu pohon itulah ibunya di makam kan. Setelah memberi penghormatan dan menaruh buket bunga, Seulgi duduk sejenak di area pemakaman menikmati hawa udaranya yang menenangkan hati.

"Andai aja mama masih hidup, aku gak bakal sendirian kayak gini, aku juga pengen liat wajah mama" ucap Seulgi seorang diri.

Pundak Seulgi melemah seolah tak kuat lagi menahan gunungan beban yang memberatkan pundaknya. Sejak kecil ditinggalkan di panti asuhan, tumbuh besar tanpa mengetahui wajah orang tuanya, bullyan yang dia terima sejak kecil karena tumbuh di panti asuhan belum lagi ketidak adilan yang sering dia terima.

Warisan satu satunya yang Seulgi punya hanya baju milik ibunya itu saja hanya satu set hanbok yang diberikan pada Seulgi untuk dipakai saat Seulgi menikah nanti. Ibu pantinya yang memberi tahu Seulgi serta menyerahkan hanbok itu saat Seulgi dewasa. Marga yang kini disandangnya juga pemberian ibu angkatnya yang bermarga Kang.

Sebelumnya Seulgi hanya dipanggil dengan nama saja oleh teman temannya setelah masuk sekolah ibu pantinya memberikan marganya untuk kepentingan administrasi. Ibu pantinya menyadari jika Seulgi anak yang pandai sehingga dia bertekad memberikan Seulgi pendidikan sebaik mungkin. Seulgi tersentuh akan hal itu. Selain keluarga Kim yang berjasa untuk dirinya, ibu pantinya juga salah satu orang yang berjasa di hidupnya.

Hidup Seulgi sudah berat sejak awal, entah apa salah dia sehingga dewa memberinya hidup seperti ini. Tetapi Seulgi tidak mau menyerah begitu saja. Seulgi bertekad menjadi orang yang sukses di masa depan dan membalas semua budi orang orang yang menyayanginya.

Sementara itu ditempat lain tepatnya di kafe, Taehyung sudah menelfon Jungkook untuk bertemu mendadak. Taehyung akan menceritakan semua tentang apa yang dia tidak sengaja dengar tadi. Entah benar atau salah, Taehyung merasa ini harus dikatakan dan setidaknya ada orang yang mengetahuinya selain dirinya.

Jungkook datang sepuluh menit kemudian karena dia harus membeli makanan untuk hewan peliharaannya terlebih dahulu. Setelah memesan minuman mereka berdua memulai obrolannya. Taehyung menceritakan semua runtutan kejadian dan juga ucapan nenek tua di pemakaman tadi yang menjadi inti cerita.

"Masa sih kak, anak pertama keluarga Kim gak meninggal ? Berarti dia kakak Yerim dong ? Kalo gitu sekarang dia ada dimana coba ?" tanya Jungkook setengah tidak percaya.
"Ya gue juga gak tau kook itu bener apa kagak nya kan gue cuman denger aja. Makannya gue kasih tau lo, kalo gue kasih tau keluarga Kim langsung bisa heboh ntar. Ya kalo bener kalo kagak ? Mau ditaroh mana muka gue" jawab Taehyung.
"Itu kan udah lama banget kak, lagian yang ngomong juga nenek tua. Bisa aja kan dia salah ngenalin orang juga pikun ?"
"Ya bisa jadi kook namanya udah tua kan. Terus kita udahin aja nih masalah ini ? Gak penting juga sih sebenernya, toh kalo dia masih hidup seengaknya dia bisa dateng ke keluarga Kim kan ? Secara sekarang mana ada yang nolak kalo tiba tiba dikasih rejeki jadi anak keluarga Kim, ya kan ?"

Jungkook hanya diam sambil mengangguk anggukan kepalanya saja. Dia masih berusaha berfikir.

"Kita selidikin aja yuk kak" ajak Jungkook tiba tiba.
"Serius lo ?" yakin Taehyung dengan usul Jungkook.
"Iya lah, sebenernya kita lancang sih karena ini bukan urusan keluarga kita. Tapi, gimanapun juga gue kan deket sama Yerim kalo ada apa apa juga Yerim pasti nangisnya ke gue"
"Kalo lo udah yakin, gue ngikut aja deh"
"Oke sip kak"

🌸🌸🌸🌸🌸

The Black MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang