Jika kebetulan kita bertemu,
Apa kau baik-baik saja?
Aku juga baik baik saja.
Dan aku ingin menyambutmu dengan senyuman.
Aku juga ingin melihat kekasihmu. Entahlah, hanya ingin saja.
Aku pasti kuat dan tidak akan menangis karena sekarang aku merasa lebih baik.
Hari ini, aku merasa senang karena aku sangat merindukanmu.
Jooheon hyung.
•
•
•
•
•
Suasana hati Changkyun sedang bagus pagi ini. Ia memutuskan untuk pergi kepantai hari ini karena selain ia libur sedang bekerja, ia juga sedang merindukan seseorang.
Changkyun pergi ke halte bus dengan membawa sebuah kotak. Kotak tempat ia menyimpan barang-barang yang isinya tentang Changkyun dan mantan kekasih nya. Lee Jooheon.
Saat ia menaiki bus, ia tidak melihat penumpang lain kecuali seorang pemuda. Dan Changkyun memilih untuk duduk dikursi yang paling belakang.
Changkyun hanya melamun dengan tangan kanan memangku wajahnya. Beberapa saat kemudian ia membuka kotak yang ia bawa tadi.
Changkyun membuka buku yang didalamnya terdapat sebuah foto yang ditempel menunjukan gambar sunset yang ia abadikan ketika pergi kepantai bersama Jooheon.
Changkyun sedikit tersenyum mengingat itu.
Kemudian Changkyun beralih pada sebuah bingkai foto yang terdapat potrait dirinya dan Jooheon yang sedang memeluknya. Itu adalah foto terakhir yang Changkyun ambil bersama Jooheon, karena itulah ia masih menyimpannya.
Changkyun melunturkan senyumnya dan merasa dadanya kembali sesak ketika mengingat pria yang pernah dicintainya itu.
'Padahal aku sangat merindukanmu hari ini.'
Karena tidak ingin kembali merasa sedih, Changkyun langsung meletakkan kembali bingkai foto itu dan menutup kotaknya juga menatap keluar jendela.
Changkyun telah sampai ketempat tujuannya. Sebuah pantai. Cuacanya cukup bagus hari ini, tidak mendung dan tidak hujan. Jadi Changkyun memutuskan untuk jalan-jalan sebentar untuk membeli eskrim.
Ketika sedang duduk menikmati eskrimnya, tiba-tiba seorang pemuda lain duduk disamping Changkyun.
'Bukankah dia yang aku lihat di bus tadi? Apa dia baik-baik saja? Dia terlihat sedih dan sepertinya ingin menangis.' pikir Changkyun.
Tidak ingin mengganggu pemuda tersebut, Changkyun langsung mengambil kotak miliknya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Changkyun hanya berjalan dengan santai dan berpikir 'Apa pemuda itu sedang patah hati?'
Dan mengabaikan pertanyaan yang bukan urusannya itu, Changkyun kembali berhenti di sebuah kafe dengan memesan secangkir kopi.
Ga kenyang apa ya abis makan eskrim terus minum kopi? -Aku
