Pondok Belajar baru

182 15 0
                                    

Setelah tiba di kantor, pak satpam pun pergi. Yusuf meletakkan payung yang masih basah di teras kantor dan mengetuk pelan daun pintu yang sudah terbuka

"Assalamualaikum" ucap Yusuf sopan.

"Waalaikumussalam... masuk nak!" Suruh ustadz yang ingin keluar dari kantor, Yusuf pun masuk dengan langkah kecil

"Duduklah.." ucap seorang ustadz yang tengah duduk di belakang meja yang bertuliskan 'pemimpin pondok'. Yusuf pun langsung duduk di kursi yang berada tepat dihadapan sang ustadz.

"Ada perlu apa nak?" Tanya ustadz itu sambil menatap Yusuf

"Saya murid pindahan ustadz, ayah saya sudah mendaftarkan saya pada awal semester 2 kemarin, nama saya Muhammad Yusuf al-ghiffary" jawab Yusuf sopan

"Oh.. iya.. kau pasti anak ustadz hasan pimpinan pondok AL-HIDAYAH kan? Saya ustadz Shiddiq" kata ustaz itu, Yusuf pun mengangguk dan tersenyum manis kepada ustadz itu

"Ini... kunci kamarmu, kalau kau tidak tau letak ruangan-ruangan di pondok ini, kau bisa tanyakan pada satpam atau melihat denah ini. Simpan denahnya karena semua pelajar disini harus memiliki denah, setelah selesai berbenah, masuklah pada jam 2 pelajaran, karena sekarang jam pelajaran pertama sudah hampir habis" jelas ustadz Shiddiq panjang lebar sambil menyerahkan beberapa lembar kertas dan kunci kamar.

Yusuf pun bergegas menuju kamarnya setelah berpamitan dengan ustadz Shiddiq. Setelah Yusuf tiba di kamar bernomor 13, Yusuf yakin bahwa itu adalah kamarnya. Ya.. karena nomor kamarnya sudah tertera pada kunci yang sekarang sudah ditangannya. Yusuf langsung masuk ke kamar setelah susah payah membuka pintu dengan kunci yang sudah berkarat.

"Kecil... tidak ada alat-alat untuk memasak, lemari hanya satu, lalu dimana para santri pondok ini makan?" Ucap Yusuf pelan.

Ya.. memang sebenarnya kamar di AL-MA'RUF ini lebih kecil daripada kamar yang ada di AL-HIDAYAH, jika di AL-HIDAYAH para santri mempunyai kompor masing-masing untuk memasak, maka di pondok barunya ini Yusuf sama sekali tidak ada melihat alat-alat dapur, hanya ada 2 ranjang tingkat 3, satu rak untuk menaruh kitab bersama, dan beberapa kardus yang Yusuf bisa perkirakan itu adalah tempat para santri menaruh pakaian mereka.

Yusuf pun mengganti bajunya yang agak basah karena terkena air hujan tadi dengan seragam pondok AL-MA'RUF yang dibelikan ayahnya saat mendaftarkannya. Yusuf melirik ke arah jam Beker yang bertengger di rak kitab bersama, sekarang sudah menunjukkan pukul 09:34. Yusuf mendengar lonceng di pukul tanda waktu istirahat sudah tiba.

Yusuf keluar dari kamarnya dan berniat ignin ke mesjid untuk melaksanakan sholat Dhuha. Yusuf terus berjalan menyusuri deretan kamar para santri dengan membawa denah yang diberikan oleh ustadz Shiddiq tadi. Yusuf belok di persimpangan yang tepatnya untuk menuju halaman sekolah. Jika saat Yusuf baru sampai tadi jalanan masih kosong, maka sekarang sangat padat, para santri dan santriwati berhamburan di mana-mana, ya.. wajar saja, bukankah sekarang jam istirahat.

Tiba-tiba

"BRUKK.." Yusuf ditabrak oleh seorang santri sehingga membuat Yusuf terdorong ke belakang hampir saja Yusuf terjatuh namun dengan cepat santri itu menarik tangan Yusuf

"Maafkan aku ya, aku ga sengaja" mohon santri itu pada Yusuf

"Iya ga apa apa" sahut Yusuf ramah

"Apa kau murid baru..? Aku rasa.. aku tidak pernah melihatmu sebelumnya!" Tanya santri itu dengan raut wajah heran

"Iya... sekarang aku ingin mencari mesjid dulu" jawab Yusuf lebih ramah dari sebelumnya

"Benarkah? Kalau begitu kita pergi bersama saja, ikut aku! Aku tau jalan yang lebih cepat untuk sampai ke mesjid" kata santri itu sambil menarik tangan Yusuf

Santri itu menuntun Yusuf melewati samping² kamar para santri dan wow.. mereka sudah sampai tepat di samping mesjid. Jika Yusuf tidak bertemu dengan santri itu, mungkin Yusuf sekarang masih berkeliling dengan raut wajah polosnya. Santri itu masih mendahului Yusuf karena Yusuf masih mengambil air wudhu dulu. setelah masuk ke mesjid, Yusuf pun melaksanakan sholat Dhuha 8 raka'at, jadi Yusuf Istiqomah mengerjakan yang terafdhol.

Selesai sudah Yusuf sholat Dhuha dan ia bergegas menuju sekolahnya untuk mencari kelas barunya. Yusuf berjalan menyusuri koridor sekolah is mengeja setiap tingkatan kelas yg ada di atas pintu dan Alhamdulillah sudah Yusuf temukan kelas dengan tulisan "al-fashlu tsani aliyah 'I' " yang berarti "kelas dua aliyah (SMA) bagian putra".

Bersambung....

Cinta Di Asrama SantriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang