Chapter 2

2.2K 147 0
                                    

Taehyung meraih senjata api semi otomatisnya yang terselip pada sebuah kantung kecil di pinggangnya. Disisi lain, Jungkook semakin mempererat genggaman pada pistol FN Five seveN miliknya. Keduanya berpandangan, saling memberi kode isyarat. Dalam hitungan detik, mereka berdua membalikkan badan sambil mengacungkan senjata.

"Ups." Seorang pemuda menghentikan langkahnya mendapati dirinya mendadak ditodong oleh Jungkook dan Taehyung. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Jimin-ssi...," ujar Taehyung dan Jungkook secara serempak. Keduanya segera menurunkan senjata. Mereka menghela napas lega mengetahui yang berdiri di hadapannya saat ini bukanlah anak buah The Dark Angel.

"Maaf jika aku mengagetkan kalian." Jimin agak meringis; merasa bersalah karena kedatangannya membuat kaget. Pemuda dengan wajah babak belur itu juga seorang agen FBI seperti Jungkook dan Taehyung. Dalam misi penyerbuan ini, Jimin bergabung di tim A.

Taehyung memperhatikan Jimin dengan saksama. Ia seakan teringat oleh sesuatu.

"Kenapa kau menatapku seperti itu, Taehyung-ssi?" tanya Jimin; menyadari tatapan aneh Taehyung.

"Ah ya, aku ingat. Jungkookie, bukankah mayat-mayat yang kita lihat tadi adalah tim Jimin?" Taehyubg menoleh pada Jungkook.

Jungkook berpikir sejenak. Setelah di ingat-ingat, ia ternyata mengenal wajah dari mayat-mayat tadi. Jungkook baru menyadari hal itu. Benar sekali. "Eoh, mayat-mayat tadi, keseluruhan berasal dari tim A. Jimin-ssi, apa hanya kau yang tersisa dari tim-mu?"

Jimin tersenyum kecut. Ia mengerti maksud ucapan Jungkook, "Ya, kau benar. Tak ada yang tersisa di timku karena 'keparat' itu!"

"Maksudmu Jason?" celetuk Taehyung.

"Kurasa kau sudah tahu jawabannya. Bukankah dia anggota timmu, Taehyung-ssi?" Mata Jimin nampak memerah. Raut wajahnya menunjukkan kalau ia tengah menahan amarah.

"Itu sebabnya aku dan Jungkook ada disini." Taehyung memasang wajah muram. Ia menarik tangannya dari leher Jungkook. Dengan sedikit terpincang, ia berjalan mendekat ke dinding. Tubuhnya kini bertumpu pada dinding tersebut.

"Tim kami-lah yang pertama kali dibantai," sahut Jungkook.

Jimin tersenyum tipis. Ia berjalan ke arah Jungkook dan Taehyung, lalu di tepuknya pelan bahu keduanya. "Setidaknya aku cukup senang melihat kalian berdua masih selamat. Semoga tim C dan D juga begitu."

Mendengar ucapan Jimin, Taehyung mengepalkan satu tangannya, lalu menghantamkannya ke dinding. "Apakah itu mungkin?"

Taehyung menyadari ketidak-berdayaannya. Ia marah dengan apa yang sudah terjadi. Situasi kali ini membuat dirinya terdesak dan tak bisa berbuat apa-apa. Tim A dan B yang berjumlah hampir 100 orang harus mengalami nasib tragis. Ia sendiri tak tahu apakah tim C dan D juga mengalami hal serupa. Kemungkinan besar, tim C dan D juga telah di kepung oleh pasukan The Dark Angel. Meskipun jumlah anggota kedua tim tersebut lebih banyak dari tim A dan B, tetapi jumlah pasukan milik The Dark Angel jauh lebih banyak berkali-lipat. Cara satu-satunya agar bisa selamat ialah, dengan melarikan diri.

Semua rencana menjadi kacau akibat penghianatan yang dilakukan oleh Jason. Ia adalah agen yang sudah bekerja cukup lama untuk FBI. Jason merupakan salah satu kebanggaan FBI karena keahlian dan juga kecerdasannya. Ia sangatlah jeli dalam menangani berbagai kasus kejahatan. Itu sebabnya tak ada yang curiga kalau ia adalah mata-mata The Dark Angel sejak 6 tahun yang lalu.

Jason membocorkan rencana yang sudah di persiapkan oleh tim. The Dark Angel mulai memainkan tipu dayanya. Sang pemimpin sudah tak ada di markas saat tim hendak menyerang, yang tersisa hanyalah anak buahnya yang berjumlah hampir 10 kali lipat dari jumlah tim penyerbuan. Semua sarana komunikasi di putus. Ada pula yang disadap oleh Jason demi kelancaran aksi jebakan ini.

Danger! (Taekook/Vkook) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang