#2

9.4K 858 38
                                    


"Mencari siapa?" suara Aca terdengar dingin.

"Aku ingin menemuimu, ada yang perlu aku bicarakan denganmu," ujar laki-laki itu.

"Maaf,  aku harus pulang dan tidak ada yang perlu kita bicarakan, ayo Riq," Aca masih menggenggam tangan Fariq, dan mereka melangkah menuju mobil Fariq.

Laki-laki itu mengejar dan menarik tangan Aca,  Aca menepis tangannya dan berbalik dengan wajah marah.

"Tidak ada hak bagimu untuk menyentuhku lagi setelah mempermalukan keluargaku dan membunuh bapakku, jangan pernah menampakkan wajahmu di depanku, temani istrimu yang cantik dan kaya raya, yang telah sanggup menggadaikan cinta tiga tahun kita dan hanya semalam dengannya, kamu sanggup membuat dia hamil," Aca menarik tangan Fariq dan melangkah dengan cepat,  laki-laki itu terpaku ditempatnya dengan wajah kaget dan penuh penyesalan.

****

"Menangislah Ca, jika itu membuat kamu lebih baik," ujar Fariq setelah mereka berada dalam mobil dan terlihat dada Aca yang naik turun menahan emosi.

Aca menoleh menatap wajah Fariq yang melihatnya dengan cemas lalu menangis sejadinya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku masih merindukannya, aku masih mencintainya, Riq," suara parau Aca ke luar di tengah isakan tangisnya yang semakin jadi.

Fariq diam saja,  menunggu sampai tangis Aca reda, ia ambil tisu dan meletakkannya di tangan Aca.

"Sudah baikan, kita langsung pulang atau bagaimana, tidak usah kawatir dengan mobilmu,  biar besok aku jemput kamu," ujar Fariq sambil menatap wajah Aca dengan cemas.

"Jangan pulang dulu Riq, kita ke cafe atau ke mana, akuuu,  aku masih bingung dia tiba-tiba datang,  mengejutkan," Aca yang biasanya terlihat tangguh, tegar dan dingin tiba-tiba jadi rapuh hanya karena orang yang pernah hadir dalam hidupnya, memberi rasa indah tiara tara dan menghempaskannya ke dalam kesakitan yang menusuknya sampai sekarang.

"Ke apartemenku ya Ca?" tanya Fariq sambil menatap Aca dengan lembut.

"Nggak Riq, nggak, aku nggak akan pernah mau ke apartemen pria manapun,  kecuali kelak ia menjadi suamiku," tatapan Aca terlihat resah.

"Baiklah, ke cafe sepupuku saja, aku akan minta ruangan vip biar kamu bisa tenang," ujar Fariq, namun sekali lagi Aca masih menatapnya.

"Acaaaa ruangan vipnya kelihatan dari luar, kacanya tembus pandang, ok," akhirnya Fariq melihat Aca mengangguk dengan lemah.

Ah Acaaa sedemikian kuat laki-laki itu mempengaruhi hidupmu, dibalik sifat tegar dan cuekmu, ternyata kau menyimpan sifat rapuhmu,  hanya karena laki-laki brengsek itu...

****

Fariq memarkir mobilnya dan membukaan pintu untuk Aca, menggandeng tangannya memasuki cafe yang agak ramai.

Mereka disambut sepupu Fariq, yang segera mengantarkan mereka ke ruang yang dituju.

"Makasih Hen, mungkin sekitar dua tiga jam lah kami di sini," ujar Fariq.

"Nggak papa, sesukamulah,  toh nih cafe modalnya dari kamu," Hendri terlihat menatap wajah Aca yang masih sembab dan menaikkan alisnya menatap wajah sepupunya yang tumben membawa wanita ke cafenya.


****

"Sudah aku pesankan makanan ringan dan minuman Ca, kalau ada yang mau kamu ceritakan,  ceritakanlah," ujar Fariq sesampainya di ruang vip.

Fariq menatap Aca yang hanya diam terpaku memeluk tasnya.

"Aku hanya nggak nyangka dia datang lagi Riq,  aku berharap dia hilang,  dan nggak muncul lagi dalam hidupku, terlalu banyak kenangan indah bersama Reyhan, Riq, aku nggak sanggup kalau dia muncul lagi, juga rasa sakit yang ditimbulkan saat dia datang dengan wajah memelas mengatakan harus bertanggung jawab karena telah menghamili rekanan kerjanya yang telah memberinya modal usaha besar bagi perusahaannya, seorang janda muda yang kaya raya, yang sempat dia kenalkan padaku, aku seperti terlempar ke dasar jurang yang dalam Riq, sakit dan sulit bangkit, juga rasa malu keluargaku, undangan yang kadung dicetak, 90% persiapan pernikahan sudah siap dan tiba-tiba harus gagal, akhirnya bapak kena serangan jantung saat aku menceritakan semuanya, sempat di icu tiga hari dan akhirnya beliau meninggal, sekarang dia muncul lagi Riq,  seolah tanpa dosa dia berbicara ingin menemuiku, aku harus gimana Riq?" terlihat wajah putus asa Aca.

AFTER THE LOVE HAS GONE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang