1.5

15 3 0
                                    

Malam hari itu sangat menyedihkan untuk ku, dimana aku sangat merindukan sosok kedua orang tua ku yang telah meninggalkan ku dan tidak akan pernah kembali ke-kehidupan ku.

Tapi kini aku tak bersedih lagi ya memang seharusnya aku tidak larut dalam kesedihanku, aku harus bisa bangkit dan membangun masa depan yang baik untukku sendiri.

"Sekarang sudah jam 6, aku harus bersiap agar tidak telat dan terkena hukuman seperti kemarin lusa" ucapku pada diriku sendiri sambil mengambil baju yang ada di lemari untuk aku siapkan di atas tempat tidurku.

Dengan segera aku bergegas ke kamar mandi dan menyelesaikan membersihkan diriku.

"Ah sudah selesai, ah ya perutku ini sudah bergemuruh hemm aku sangat lapar tapi sekarang jam berapa ya" ucapku sambil melihar kearah jam didinding dan ternyata jam sudah menunjukan pukul 7.30

"Astaga apa selama itu aku mandi dan bersiap-siap?" Gumam ku kepada diriku sendiri yang meruntuki kenapa diriku sangat lama sekali hzzzz

"Ah aku berangkat aja deh daripada aku telat lagi, bisa-bisa aku makin langsing" ucap ku dan langsung memakai sepatu , keluar rumah dan mengunci nya.

Selagi aku berjalan ke halte aku sengaja memasang Earphone ditelinga ku dan  memutar musik kesukaan ku.
Tak lama hanya kurang lebih 15 menit aku sudah sampai dihalte dan tepat sekali bus nya datang ah senangnya aku tidak perlu menunggu, karena aku tau menunggu itu sangat tidak menyenangkan sangat menyedihkan hehhe.

Langsung saja aku memasuki bus dan mencari tempat duduk, dan mendaratkan tubuh ku di atas kursi yang kosong.

"Hem Hai boleh aku duduk disini" tanya seseorang yang sedang mengguncangkan tubuhku pelan karena aku tidak mendengarnya dia berbicara  karena memang aku masih memasang earphone di telingaku

"Ah iya, sorry kamu tadi ngomong apa ya hehe" ucapku sambil melepas sebelah earphone ku dan menatap wajahnya

"It's okay, aku hanya ingin minta izin untuk duduk disebelah mu karena bangku di bus sudah penuh, Hem apa boleh ?" Ucap cowok yang ternyata dia adalah orang yang aku suka saat aku baru memasuki senior high school, ah betapa bahagianya aku Tuhan selalu tau apa yang aku mau, terima kasih Tuhan aku,- ucapku dalam hati sambil senyum-senyum sendiri kayak orang ga waras heheh

"Oh boleh kok silahkan" ucapku kearahnya sambil menundukkan kepalaku karena aku sangat gugup dan rasanya bercampur aduk

" Terimakasih..." Ucapnya sambil mengantungkan kalimat selanjutnya dannn Damn aku tau dia ingin menyebutkan nama ku atas rasa terima kasihnya kepada ku ahhhhhh my heart tak karuan  heheh

"Reveina glasses" ucapku sambil tersenyum kearahnya.

"Terima kasih reveina, perkenalkan nama ku Septa Roberto" Ucapnya sambil mengarahkan tangan nya ke arahku yang tanda ia ingin mengajakku berjabat tangan.

Astaga aku mimpi apa kemarin hari ini begitu menyenangkan dan membuatku terus tersenyum sendiri seperti orang gila- ucapku dalam hati dan langsung saja aku menerima jabatan tangannya dan dia mengeratkan jabatan itu lalu dia melepaskan

Ah masa bodo yang terpenting aku sudah diajak dia berkenalan -batin ku senang dan bahagia

Selama perjalanan aku dan dia hanya diam, berkutat dengan dunia sendiri-sendiri. Aku yang masih memasang earphone ditelinga ku dan dia yang berkutat dengan ponsel canggih nya itu. Tak terasa bus sudah sampai dihalte.

"Permisi" ucapku sambil melihat kearahnya yang masih sibuk dengan ponsel nya dan aku yakin ia tidak sadar jika bus sudah Samapi didepan sekolah, ya kalo bukan aku yang sadar dan bilang permisi mungkin kita berdua bisa-bisa berhenti dipemberhentian selanjutnya

He's Handsome Devil GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang