Audy's POV
Ini hari pertamaku bekerja di sebuah toko bunga. Aku sedang merapikan beberapa tangkai bunga dan tatapanku terhenti pada bunga Krisan putih yang sudah dibungkus rapi. Sepertinya ada seseorang yang memesan bunga ini.Aku mengambilnya dan memperhatikannya. Bunga Krisan Putih ini terlihat sangat sederhana, tetapi tidak menghilangkan kesan cantiknya.
Kring..
Seseorang memasuki toko—seorang lelaki lebih tepatnya.
Ia memakai setelan jas abu-abu dan kacamata hitam.Ia berdeham. Membuatku buyar dari lamunan. Aku tersenyum gugup. Aku ketahuan sedang memerhatikannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" ucapku setelah membungkukkan badan."Bunga Krisan Putih" balasnya, sambil menurunkan kacamata hitamnya dan beralih menatap bunga yang ada di tanganku.
"Kau yang memesan bunga ini, Tuan?" Ia membalas dengan anggukan. Pertanyaan bodoh. Sudah jelas ia mengatakan bunga Krisan Putih, dan hanya ini yang ada.
Ia menatapku dengan heran. Ditatap seperti itu membuatku salah tingkah sendiri.
Fokus Audy!Aku memberikan bunga pesanan nya itu dan ia memberikan uangnya. Kemudian beranjak pergi.
Aku menyenderkan punggungku ke tembok. Sebelum lelaki itu pergi, aku sempat melihat name tag nya.
Min Yoongi.
Audy's POV end.
***
"Halo. Maaf, ini siapa?"
"..."
"Ya, aku ingat."
"..."
"T–tapi aku belum punya uang untuk menggantinya."
"..."
"Maaf, akan kuusahakan segera."
Telepon mati. Audy menghembuskan napasnya dengan perlahan. Tadi yang meneleponnya adalah Kim Namjoon.
Ia meminta uang ganti rugi atas kemejanya sebab kejadian beberapa hari yang lalu.
Tetapi Audy belum punya uang, karena baru satu hari ia bekerja.Audy mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.
"Bagaimana ini?"Diseberang sana, Kim Namjoon tersenyum puas karena Audy belum bisa membayar ganti rugi itu. Kenapa ia senang? Bukannya seharusnya ia kesal? Bukan Kim Namjoon namanya jika tidak punya jalan berpikir lain–yang berbeda dari manusia biasanya.
Ya, Kim Namjoon jadi bisa lebih sering menghubungi Audy.
Namjoon kembali duduk di kursi kebesarannya. Sambil memutar-mutar pena yang ada di tangan sebelah kirinya, ia memikirkan bagaimana bisa ia senang berurusan dengan Audy? Padahal perempuan itu sudah dua kali memberi kesan tidak baik padanya.
Audy, kau sangat mirip dengannya.
***
Di tempat lain, seorang pria bernama Min Yoongi sedang asik memperhatikan jalanan kota Seoul pada sore hari.
Banyak kendaraan berlalu-lalang dan banyak orang-orang yang berjalan bersama tetapi sibuk dengan gadget mereka masing-masing.Ia menghembuskan napasnya dengan perlahan. Bunga Krisan Putih yang tadi ia beli masih setia di dalam genggamannya.
Ia memperhatikan bunga itu. Cantik dan sederhana. Tanpa sadar, timbul senyum kecil di wajahnya.Drrt.. Drrt..
Panggilan masuk. Yoongi langsung menekan tombol hijau."Ya?"
"..."
"Sepenting itu-kah?"
"..."
"Okay. Aku kesana."***
Kini ruangan besar milik Kim Namjoon menjadi tempat berkumpulnya lima anak muda yang kaya dan sukses. Mereka berlima adalah sahabat Kim Namjoon.
"Jadi.. Ini yang kau anggap penting?" seorang laki-laki berjaket bomber dengan bandana mengeluarkan suaranya.
"Yes. It's really important for me, Jimin." ucap Kim Namjoon dengan aksen British nya.
"Tidak–maksudku, kau mengumpulkan kami berlima hanya karena–kau bingung bagaimana cara melakukan pendekatan dengan wanita?" kini, seseorang yang diketahui bernama Kim Taehyung mengeluarkan suaranya.
Namjoon mengubah posisi duduknya. "Ya menurutku, apa salahnya bertanya pada kalian?"
"Stupid. Hanya urusan sepele itu kau sampai mengumpulkan kami? Are you kidding us?" Min Yoongi bersuara.
"Kau kan tahu diantara kami berlima tidak ada satupun yang memiliki kekasih." ujar Taehyung.
That's right! Walaupun mereka tampan, kaya dan sukses, bukan berarti hidup mereka akan dipenuhi oleh wanita. Sebenarnya mereka bisa saja seperti itu, siapa juga wanita yang tidak ingin menjadi kekasih mereka? Sudah tampan, kaya, sukses pula! Tapi justru merekalah yang menutup diri dari urusan cinta.
Bukan tanpa alasan mereka begitu, karena mereka pernah merasakan dicintai karena harta, bukan karena diri sendiri.
"Kalau boleh tau, siapa incaran mu saat ini?" Jeon Jungkook membenarkan posisi duduknya.
Seokjin tersenyum miring. "Teressa Audy."
Detik selanjutnya, mereka sibuk menginterogasi Kim Namjoon.
Mereka tidak sadar bahwa salah satu dari mereka tidak suka jika Namjoon mengincar perempuan itu.***
#TBC
Need vote & comment! 😊🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif •KNJ•
FanfictionTerkadang, luka masalalu lah yang membuat perubahan dalam diri. Mungkin itu yang dirasakan Kim Namjoon. Niatnya hanya satu, tidak membiarkan perempuan-nya disentuh atau bahkan dimiliki orang lain selain dia.