Taehyung menatap pantulan dirinya pada kaca kamar mandi, wajah pucat dan bibir kering nya membuat paras tampan nya tak ada rona sedikitpun. Pagi ini Taehyung dikejutkan dengan bantal tidurnya yang dipenuhi surai hitam miliknya, bukan hanya satu atau dua helai tapi begitu banyak helai rambut yang mengotori alas tidurnya. Taehyung cukup paham jika efek kemoterapi pertama nya membuat rambutnya rontok dan nafsu makan nya menurun.
Taehyung memutuskan menggunakan beanie untuk menutup kepala nya, mungkin setelah ini ia akan membeli beanie dalam jumlah banyak, karna mulai saat ini kesakitan nya akan terus berlangsung. Taehyung yang semakin kurus, wajah pucat dan kepala botak, memikirkan nya saja membuat Taehyung tersenyum miris.
"Ibu, Taehyung akan kehilangan rambut setelah ini, apa Taehyung akan tetap tampan?" Tanya Taehyung pada pantulan dirinya, bermonolog seakan di depan nya ada sosok Ibu yang sangat ia rindukan.
Senyum sendu yang terlihat menyedihkan terlukis pada bibir tebal nya, hanya ada tatapan ketulusan pada iris hitam legam miliknya.
Taehyung memutuskan menyudahi acara menyedihkan pagi ini, mulai melangkahkan kaki untuk membuat sarapan dan membangunkan Yoongi.
Tok Tok Tok
Taehyung mengetuk pintu kamar Yoongi pelan sembari memanggil nama sang empu yang tengah lelap dalam tidurnya.
"Hyung apa kau sudah bangun?" Suara Taehyung mengalun pelan masih dengan ketukan pada pintu kayu di depan nya.
"Yoongi Hyung, ayo kita sara..." Sebelum Taehyung menyelesaikan kalimat nya, Yoongi terlihat keluar dari kamarnya, menatap Taehyung kesal karna telah mengganggu tidurnya.
"Bisakah kau tidak perlu berisik? Aku punya telinga Kim Taehyung" Suara tajam Yoongi mengudara, membuat suasana pagi itu terasa sedikit suram.
Yoongi mulai menuruni tangga rumah Taehyung, melangkahkan kaki nya kearah meja makan yang sudah tersedia bubur dan air putih.
"Apa tak ada makanan lain?" Yoongi menatap wajah Taehyung.
"Hyung harus makan bubur" Jawab Taehyung mulai mendudukan dirinya dihadapan Yoongi yang masih menampakkan wajah kesalnya.
"Bodoh" Gumam Yoongi pelan sembari menyuapkan sesendok bubur ke mulutnya.
"Hyung bisa tinggal disini lebih lama" Suara pelan Taehyung membuat atensi Yoongi berpindah ke arah nya.
"Apa kau ingin mencoba mendekatiku Kim Taehyung?" Tanya Yoongi dengan senyuman sinis nya, menatap Taehyung tajam.
"Aku berharap kita bisa seperti dulu lagi"
"Lalu kembalikan Jimin seperti dulu, buat ia sehat kembali, biarkan ia meraih mimpinya, apa kau bisa hah?!" Suara keras Yoongi membuat Taehyung berjengit kaget, Yoongi marah dan ia tahu itu semua adalah salahnya.
"Jimin akan sembuh, Hyung tak perlu khawatir, Jimin akan menjadi penari hebat suatu saat nanti" Taehyung menatap Yoongi dengan senyuman yang terulas pada bibir pucat nya.
"Hyung makan yang banyak dan cepat sembuh"
"Aku akan pulang agak malam, Hyung bisa meminta bibi Jung jika membutuhkan sesuatu"
"Dan untuk pembicaraan yang tadi, Tak perlu Hyung pikirkan" Suara pelan Taehyung tanpa henti terucap dan hanya dibalas dengan keacuhan Yoongi, Taehyung tak apa, karna tidak dianggap adalah hal biasa baginya, dan Taehyung merasa terbiasa dengan perlakuan seperti itu.
"Aku pergi dulu, sampai jumpa Yoongi Hyung" Taehyung melangkahkan tungkai nya pelan, tersenyum getir sembari mengingat ucapan Yoongi, Taehyung berharap Yoongi tak akan mengeluarkan kalimat menyakitkan itu lagi, karna Taehyung cukup tahu jika semua memang kesalahan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream's and Together ✔️
FanfictionDan untuk kita berdua... Sampai bertemu lagi, Jimin ah Dan untuk semuanya, selamat tinggal. _ Kim Taehyung