03 : Simpanan Sang Iblis (1)

8.1K 253 25
                                    

Saat tersadar aku sudah berada di suatu tempat yang asing, ditemani wanita yang nampak asing bagiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat tersadar aku sudah berada di suatu tempat yang asing, ditemani wanita yang nampak asing bagiku.

Apa aku sudah meninggal?  Wanita itu terlalu cantik dan lembut seperti malaikat. 

Dia tersenyum ramah padaku, matanya terlihat lega melihatku telah tersadar.

“Syukurlah Mbak udah bangun, Lily khawatir Mbak kenapa-kenapa.”

Bahkan suaranya terdengar lembut sekali.  Aku yakin dia malaikat, atau bidadari?

“Apa aku ada di surga?” gumamku tak sadar.

Mendadak gadis itu tertawa geli, merdu sekali suara tawanya.  Seperti suara bidadari tertawa.  Membuat orang yang mendengarnya ingin tertawa bersamanya.

“Mbak, ini bukan surga.  Ini mansion Kak Akar.  Tapi Mbak betul juga, bagiku tempat ini adalah surga kebahagiaanku.  Kak Akar, dia.. “ gadis itu tersipu-sipu malu dengan pipi merona, “dia tunanganku.”

Entah siapa ‘Akar’ aku tak mengenalnya, mungkin mereka ini orang yang menolongku dari pria iblis yang memperkosaku. 

“Tolong aku, Nona,” aku memegang tangan gadis itu. 

Dia balas memegang tanganku.

“Tentu, Mbak ada kesulitan apa?  Kalau Lily bisa bantu, pasti Lily bantu,” kata gadis itu empati.  Aku merasa lega bersamanya.

“Aku telah diperko… “

Ucapanku berhenti saat melihat sesosok pria tampan memasuki kamar. 

Dia si pria iblis itu!

Mataku membelalak ketakutan melihatnya, di lain pihak gadis cantik yang bernama Lily itu menatapnya berbinar-binar.

“Kak Akar, lihat Mbak Dian sudah sadar!”

Akar?  Jadi pria itu bernama Akar, dan dia tunangan gadis secantik malaikat ini.

Harapanku luruh seketika.  Aku masih berada dalam genggaman iblis itu.  Dan, kasihan sekali gadis secantik dan sebaik Lily mendapat pasangan jahat seperti dia..

Lily berlari kearah iblis itu dan memeluknya manja.  Aku terperangah menatap si pria iblis itu balas memeluk Lily dan menatap lembut pada tunangannya.

“Lily, mengapa kau masih disini dan menemani perempuan itu?  Mengapa kau tak pulang dan beristirahat saja?” 

“Tak apa, Kak Akar.  Aku ingin memastikan Mbak Dian baik-baik saja.  Kalau dia tak baik, nanti siapa yang mengurus mansion ini?  Kak Akar kan baru sekali ini mau mempekerjakan mbak untuk mengurus mansion ini,” celoteh Lily polos.

Hah!  Jadi didepan tunangannya aku ini diakui sebagai pembantunya! 

Aku bisa aja jadi orang jahat dengan membongkar kebusukan si iblis pada tunangannya, mungkin dengan demikian aku bisa terbebas darinya.  Tapi aku tak tega melakukannya. 

Lily, dia terlihat amat memuja dan mencintai tunangannya.  Aku tak ingin menghancurkan hatinya.  Lagipula keselamatan Mas Harun berada di tangan iblis jahat ini.

Aku menghembuskan napas panjang untuk membuang kekesalan dalam hatiku.

Akar, si iblis itu melirikku sekilas sebelum berkata pada tunangannya yang mungil.

“Dia tak akan mati.  Aku tak mau kau kelelahan karena perempuan ini.  Kau jauh lebih berharga jutaan kali dibanding dirinya.”

Cup. 

Lily mengecup pipi tunangannya dengan lembut.

“Kak Akar, aku mencintaimu.  Hanya Kakak yang sangat memperhatikanku seperti ini.  Baiklah, Lily menurut.  Lily pulang dulu.”

Pria iblis itu mengangguk dan menepuk rambut Lily lembut.  Mereka berdua lalu mendekatiku.  Lily berlutut didekat kepala ranjangku, sedang si iblis duduk di tepian ranjangku, dekat kakiku. 

Dia membuatku merinding hanya dengan tatapan tajamnya ke sekujur tubuhku.  Tapi aku berusaha mengabaikan kehadirannya.

“Mbak Dian lekas pulih ya.  Lily pulang dulu.  Besok Lily kemari.  Sementara Mbak Dian gak usah kerja dulu, ntar kalau udah sembuh baru kerja.  Ohya kalau Kak Akar memaksa kerja terlalu keras, atau dia terlalu galak sama Mbak, bilang aja ke Lily.  Cuma Lily yang berani ngomelin Kak Akar loh,” cerocos Lily sambil menyunggingkan senyum cerahnya.
 
Aku mengangguk penuh haru.  Gadis ini sungguh baik dan lugu.  Pasti dia tak tahu betapa jahatnya tunangannya itu.

Glek! 

Aku tersentak saat merasa ada tangan yang menyelinap masuk kedalam dasterku dan mengelus pahaku. 

Tatapanku sontak tertuju pada tatapan dingin yang menyembunyikan hasrat membara pemiliknya. 

Aku mendelik padanya, tapi iblis itu balas menatapku dengan pandangan melecehkan.  Bahkan kini tangannya telah bergerilya masuk kedalam celana dalamku dan menggesek-gesek kelaminku.  Untung ada selimut yang menutupi tubuhku, jadi kelakuan laknatnya tak diketahui oleh tunangannya yang polos.

“Sudah selesai?” si iblis bertanya tak sabar pada tunangannya setelah ia selesai mempermainkan bagian bawah tubuhku. 

Ia mengelap tangannya ke selimutku seakan ada sesuatu yang menjijikkan yang telah disentuhnya.

Brengsek!

“Iya.  Kak Akar, tangannya abis kena apa?” tanya Lily polos.

“Sepertinya tak sengaja aku menyentuh cairan pelumas seseorang,” jawab Akar datar.

“Oh, mesti pakai sabun Kak supaya olinya gak lengket,” timpal si lugu Lily.

Ya ampun, Non.  Tunanganmu baru saja melecehkan wanita lain didepan hidungmu dan kau masih tak menyadarinya! 

Aku sungguh kasihan pada gadis ini.

Seharusnya ia mendapatkan pria yang jauh lebih baik ketimbang iblis ini!

======= >*~*< ======

Tbc..

28. Wife For Sale (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang