12. Haenboghae

2.1K 89 3
                                    

BMG : The Scientist by. Coldplay

★ Song Joong Ki 

“Hei! Bangun! Kau sudah dijemput!” Aku menatap pria yang sangat ku kenal itu tengah tertidur di salah satu bangku di ruang kepolisian. Entah apa yang ku pikirkan hingga langsung bergegas kemari begitu menerima telpon dari seorang petugas polisi yang mengatakan kalau ia mengalami penyerangan dan saat ini ada di kantor polisi. Mungkin karena ia salah satu dari beberapa urusan yang harus ku selesaikan seperti yang ku katakan kepada Chae Won. “Sebaiknya kau sendiri yang membangunkannya.” Petugas polisi itu menggelengkan kepalanya melihat pria itu tak juga bangun. “Hanya ini yang tersisa di tubuhnya. Dari sana lah kami bisa menghubungi mu.” Petugas itu menyerahkan lembaran ke tangan ku.  Dari ia pula aku mengetahui kalau pria ini telah mengalami penyerangan dan penjarahan oleh dua orang anak muda saat ia pulang bekerja dalam keadaan mabuk.

“Kamsahamnida.” Aku membungkukkan tubuh mengucapkan terimakasih. Ini pertama kalinya aku melakukannya untuk orang itu. 

“Ne...ne... dan cepat bawa aboji mu keluar dari sini.” Petugas itu menunjuk kearah pria yang sama sekali tak terusik dengan keributan dalam ruangan ini.

Aku menoleh sesaat kearahnya lalu kembali menatap lembaran di tangan ku. Lembaran foto lama yang tampak kusam dengan warna mulai memudar. Foto kami saat masih begitu bahagia dan tenang. Eomma, appa dan aku. Lalu aku membalik foto dan melihat nomor telpon ku tertulis disana.

Aku menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya. “Ayo bangun.” Aku menarik tangannya dan mencoba mencoba memapahnya berdiri.

“Owh. Joong Ki-ah...putra ku.” Pria itu mencoba berdiri tegak mencoba memfokuskan pandangannya kearah ku. “Kau datang menjemputku?”  Aku mencium aroma alkohol menguar keluar dari mulutnya.

“Sebaiknya kita pergi dari sini.” Kata ku mengabaikan pertanyaannya dan berjalan lebih dulu masuk ke dalam mobil.

Krrruuurrkk...

Aku memalingkan wajah kearahnya  begitu mendengar suara yang keluar dari dalam perutnya. “Tak usah kau perdulikan aku, Joong Ki-ah...turunkan saja aku di halte bis terdekat.”

 Aku mencengkram erat stir kemudi. Siapa yang perduli pada mu!

“Slluurrppp...” Aku menenggak soju dalam sloki di tangan ku sambil menatapnya yang memasukkan sup rumput laut ke dalam mulutnya dengan lahap. “A. ini sungguh enak. Apa kau tidak ingin makan juga?” ia mengangkat kepalanya dari dalam mangkuk untuk menatap ku.

Aku menatapnya sekilas dan kembali meneguk soju dalam gelas sloki, tak menyangka aku bisa membelokkan mobil dan membawanya ke sebuah kedai makan.

“Ahjumma! Bawakan soju lagi!” Aku menatapnya tajam mendengar permintaan yang langsung dipenuhi oleh pemilik kedai.

Ia tak memperdulikan tatapan ku kepada nya dan malah meneguk soju langsung dari botol begitu isi dalam mangkuknya telah habis. “Joong Ki-ah...” Aku menaikkan pandangan ku yang sedari tadi menatap gelas sloki kosong di tangan. “Mianhae. Jjinja mianhae.” Ia kembali meneguk botol ketiga nya hingga tandas tak bersisa.

“Aku akan mengantar mu pulang. Katakan dimana kau tinggal.” Aku merampas botol keempat yang tinggal menyisakan seperempat di dalamnya.  Semula aku berpikir dia akan berubah. 5 tahun di penjara akan membuatnya jera. Tapi sepertinya kebiasaannya minum masih melekat kuat pada dirinya.

“Aku tak punya rumah lagi, Joong Ki-ah. Aku tak memiliki keluarga tempat ku pulang, nak.” Ia menghembuskan nafas dengan kuat menguarkan aroma alkohol begitu kuat. “Houfft...aku begitu...menyesal telah menghancurkan...kebahagiaan ku...sendiri.” Tangan ku secara refleks terjulur saat melihat kepala nya meluncur keatas meja. Aku menghembuskan nafas lega mendapati ku berhasil menyelamatkan kepala nya menghantam meja. “Mianhae Joong Ki eommonie. Mian...hae...menyakiti mu. Mianhae... membuat putra kita menjadi seperti ini...semua ini salah ku.” Aku tak tahu bagaimana perasaan ku saat ini terhadapnya tapi melihat airmata nya yang mengalir turun, jelas membuat perasaan ku tak nyaman.

THE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang