5. An Interview

2.6K 121 13
                                    

Song Joong Ki

"Aku ingin kau mengawal kekasih ku." Aku melihat Tuan Lee mengatupkan rahangnya kuat-kuat. Pandangan mata tuan Lee yang sebelumnya tertanam pada lembar kontrak kerja sama yang sedang ia pelajari, kini beralih menatap ku. Ada rasa marah yang ku lihat di matanya dan mungkin itu disebabkan oleh rasa frustasinya karena tanpa bisa dihindari telah melibatkan Chae Won dalam bahaya. "Hari ini ia ada janji interview dengan sebuah majalah." Tuan Lee menegakkan tubuhnya dan melemparkan pena di tangannya keatas meja. Aku tahu tuan Lee sangat bisa mengontrol emosinya, tapi entah mengapa kali ini ia terlihat begitu jelas menampakkan amarah, sedih dan putus asanya. "Dimana tempat interview diadakan bisa langsung kau tanyakan kepadanya. Sekarang kau bisa pergi." Aku membungkukkan badan ku dalam-dalam dan bergegas meninggalkan ruangannya.

Aku menurunkan kaca jendela mobil begitu mendengar suara ketukan kecil disana. Seorang gadis muda membungkukkan badannya. "Kau pasti bodyguard yang akan menjemput Chae Won eonnie." Aku mengangguk. "Sepertinya eonnie masih berlatih di ruangannya."

Aku mengangguk. "Aku akan menunggunya disini." Ia mengangguk kecil dan berlalu.

Aku memalingkan wajah ku menatap gedung studio tari tempat Chae Won berlatih. Tanpa ku sadari, aku sudah keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung. Perlahan dan sangat hati-hati aku mengintip satu per satu ruangan lewat kaca di pintu tapi tak mendapati malaikan kecil ku itu.

Hingga tiba disebuah ruangan luas dengan alunan musik mengalun_

Aku melihatnya. My little angel. Nae Moon Chae Won. Dalam balutan baju ketat hitam yang membungkus tubuhnya membentuk bayangan kaki jenjang dan lekuk tubuh sempurna, sedang meliuk mengangkat kedua belah tangannya ke udara dan berputar dengan bertumpu pada sebelah kakinya seperti seekor kupu-kupu mengepakkan sayapnya. Ujung rambutnya yang terikat, tepat jatuh di pangkal leher menampakkan kulit putih seputih salju di musim dingin. Ia begitu menjiwai setiap gerakannya. Melebur dalam alunan musik. Begitu anggun. Pasti saat ini kau sedang menari bersama ibu mu. Dan ayah mu sedang menonton kalian. Bersama ku.

Aku terpaku menatapnya. Diam tak bergerak. Terhipnotis dan tersedot dalam pusaran pemujaan.

Dia gadis kecil ku.

"Joong Ki oppa...berapa lama lagi kau akan melakukannya?" tanya Chae Won berjalan menghampiri ku.

"Seratus empat puluh tujuh..." Aku menoleh kearahnya, "seratus empat puluh delapan. Sebentar lagi..." Aku kembali mengatur nafas. "...Seratus lima puluh." Aku menyudahi lompatan ku dan melepaskan tali skipping begitu saja. "Ha.ha.ha.haa..." Aku menjatuhkan diri diatas hamparan pasir putih di pinggir pantai sambil terus mengatur nafas ku yang tersengal-sengal akibat kelelahan. "Besok. Harus. Dua. Ratus." kata ku putus-putus.

"Kau terlalu keras pada diri mu, oppa." kata Chae Won menjatuhkan handuk kecil tepat di wajah ku.

Aku meraih handuk yang menutupi wajah dan bangkit dari baring ku, duduk memutar tubuh menatapnya. "Jika aku tak bertambah kuat, bagaimana aku bisa melindungi eomma dan diri mu."

Chae Won terdiam mendengar ucapan ku. "Aku juga ingin menjadi kuat agar aku tak terus-terusan menyusahkan mu." Kepalanya tertunduk lemas.

"Kya!" Aku menyentil keningnya membuatnya terkejut. Dengan perlahan ia mengusap bekas sentilan ku sambil memasang senyum polos di wajahnya. "Kau sama sekali tak menyusahkan ku." Kata ku dengan suara lembut dan juga pelan.

"Oppa!"

"Hm..."

"Jika sudah besar nanti, kau mau menjadi apa?"

THE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang