Keysa
Pagi dunia. Hari ini gue terpaksa pindah sekolah lagi di karenakan orang tua gue pindah kerja lagi. Dan gue harap di sekolah baru gue ada orang yang baik dan mau berteman dengan gue tanpa mandang kuadrat. Dan jika itu semua ada gue harap ini terakhir kalinya gue pindah.
Gue menatap sekolah yang memiliki lapangan yang sangat luas dan gedung yang memiliki 3 lantai. Sekolah ini terlihat sangat mewah, pasti yang sekolah disini adalah orang orang kaya saja. Apakah gue akan di buli lagi?. Gue cantik bukan Berarti bebas dari buli ya.
Gue sangat takut untuk memulainya dari awal lagi. Saat gue sibuk dengan pikiran gue, tiba tiba ada yang membunyikan klakson mobil dari arah belakang gue, reflek gue teriak dan langsung berlari untuk memberinya jalan.
Gue tidak bisa melihat siapa pengendaranya kerena kacanya ditutup dan gelap jika dilihat dari luar. Untung orang itu tidak mempermasalahkannya dan langsung pergi begitu saja.
Selama perjalan ke ruang kepala sekolah gue agak bingung, sekolah ini sangat luas dan gue ngak tau ruangan kepala sekolah ada dimana. Banyak pasang mata yang tertuju pada gue. Dan gue coba menguatkan diri untuk bertanya pada seorang siswi yang kebetulan berpapasan dengan gue.
"Permisi." Ucap gue ragu ragu.
"Iya ada apa?." Tanyanya.
"Ruang kepala sekolah ada dimana ya?." Tanya gue sopan.
"Lo anak baru ya? Yaudah ayo sini gue antar." Ujarnya. Dan langsung saja gue angguki.
"Nama lo siapa?." Tanyanya. Dia sangat baik dan juga sangat cantik.
"Keysa." Jawab Gue.
"Gue Qila, salam kenal ya." Ujarnya sambil mengulurkan tangannya pada gue, langsung saja gue membalas uluran tangannya.
"Nah sampai, gue duluan ya." Lanjutnya dan berlari kecil meninggalkan gue. Bahkan gue belum sempat mengucapkan terima kasih. Mungkin dia buru buru, karena tadi bel juga sudah berbunyi.
Gue menatap pintu yang berada di depan gue sekarang. Sebelum gue mengetuknya, gue di kejutkan dengan seorang siswa yang keluar dari dalam ruangan itu. Gue hanya menatapnya heran, dan kesan Pertama gue, "Dia ngak asing.".
Ya gue merasa sudah kenal dia jauh sebelumnya. Aneh ya, Padahal gue baru melihatnya hari ini.
"Siapa?." Tanyanya.
Gue tak menghiraukan pertanyaannya dan masuk sambil mengucapkan salam. Orang yang duduk sambil melihat ponselnya langsung mentap kearah gue. Dia sangat cantik dan juga masih begitu muda. Dia melihat gue dengan wajah terkejutnya, dan mendekat.
Tiba tiba dia menangkup wajah gue dengan lembut. Gue merasa agak rishi dan heran. Ada apa dengan kepala sekolah ini?.
"Permisi buk?." Ujar Gue. Seketika dia sadar dan langsung melepaskannya.
"Maaf, kamu sangat mirip dengan kakak saya." Ujarnya. Gue sempat melihat matanya seketika berkaca kaca.
"Iya ngak pa-pa buk." Jawab Gue.
"Kamu anak baru kan? Ayo saya antar ke kelas kamu. Dan untuk seragamnya kamu ambil pas pulang nanti ya." Ujarnya lembut.
Dia langsung membawa gue untuk memasuki kelas yang akan gue tempatin. Sebelum memasuki kelas gue berdo'a agar semuanya akan baik baik saja. Sampai kepala sekolah keluar dan menyuruh gue masuk, sedangkan dia langsung permisi ada keperluan.
Baru saja memasuki kelas, semuanya langsung terdiam melihat kearah gue. Sayup sayup gue mendengar pujian pujian yang biasa gue dengar. Tapi biasanya itu tak bertahan lama, dan setelah itu primadona sekolah ngehampiri gue dan seketika itu lah gue langsung di buli tanpa ada yang mau nolongin gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins✓ [PROSES PENERBITAN]
Novela Juvenil[Sequel My Lecturer My Husband] [Ceritanya pindah ke app Dreame] Mereka kembar tapi berbeda. Terpisah oleh jarak tanpa tahu satu sama lain. Kehidupan duka maupun senang mereka rasakan dengan cara yang berbeda.