TIGA

138 4 3
                                    


Typo ada dimana-dimana. Kasih tau ya gan kalo ada typo ok.

-o0o-

Shea POV

"Darenyaaaa Juna, lu harus macarinn Shea selamaa 2 mingguu!!" ucapan Agatha membuat gua sedikit syok. Apa maksudnya? Kenapa darenya Juna harus berpacaran dengan gua? Kenapa bukan yang lain?

"Cieee sheaaa..."

"Jadian ama Junaa? Anjaii Shea"

"Oh my goshh!"

"Hahh? Jadian? Gua ga terimaa ish"

"Anjir anjir.. syok akuu"

"Kok Agatha gitu sih? Abang gak terimaa"

"Dihh anyink.."

"Gue yakin mereka berdua pada gamau."

"Sheaaa.. kamu sudah tidak jomblo nak"

Ucapan para-para cabe membuat gua risih, suasana kantin juga makin heboh lagi. Mending gua cabut aja dari sini.

"Van, kita cabut aja kuy, ke rooftop sekolah aja.. gecee"  ucap gua dan gua menarik tangan Vany karena dia terlalu lamban.

"Sabar nape lu, btw kok pada ngecie-ciein lu sih?" tanya Vany sambil celinga-celinguk dan sontak membuat gue berhenti(jadi, dari tadi dia kaga dengerin si bangsat itu? Ternyata temen gua budegnya naujubillah).

"Hah? Gapapa kok, mungkin obatnya abis jadi gilanya kambuh."

"Oh yaudah dah, kuy ke rooftop" jadinya gua sama Vany ke rooftop sekolah, sekalian nyegerin pikiran gua dulu huft.

Author POV

Masih dikantin.

"Hahh?! Kok jadinya gua pacaran sama si bocah cuek itu sih? Dih amit-amit dahh gua" ucap Juna dan disambut setuju oleh Devan.

"Tau nih lu Tha, kan yang suka sama Shea gua kok jadi si Juna yang jadian ama dia? Gua gak setuju!" ucap Devan acuh.

"Yaelah, lu berdua ribet banget sih, ini kan cuma daree come on lah man teman!" Agatha mencoba membujuk dua kawannya itu, memang susah sih tapi apa salahnya dicoba dulu.

"GUA GAK SETUJU!" ucap Juna dan Devan secara bersamaan dan segera berlalu dari kantin yang sangat berisik ini.

"Hmm dasar bocah." gumam Agatha.

              Ruang kelas XII-2 ipa

Saat ini Juna, Devan dan disusul oleh Agatha sudah berada dikelasnya. Ya seperti biasanya Juna sibuk tidur sambil menaruh kakinya diatas meja, Devan menstalk ig Shea pastinya dan entah kenapa Agatha sangat cuek dan sensi akibat kejadian dari kantin tadi.

"Tha balik sekolah temenin gua beli buku ya?" pinta Devan.

Bukannya menjawab pertanyaan Devan, Agatha malah pergi meninggalkan Devan.

"Lu mau kemanaaaa Gatha?"teriak Devan.

Devan menyadari ada yang berbeda dari Agatha semenjak kejadian tadi. Yap Devan merupakan cowok paling peka diantara mereka(sisain eneng satu yang kayak gitu bangg).

         Bel pulang pun berbunyi

"Tha temenin gua ayokk" panggil Devan kepada Agatha.

Hanya tatapan tajam yang Devan dapatkan dari Agatha.

"Jun Jun Junaaaaaa" teriak Devan.

"Apaaa bangsatt??" jawab Juna dengan suara tak kalah tinggi dari Devan.

"si Gatha napa ya? jutek banget gara-gara yang dikantin tadi kali ya?" heran Devan.

"Biarin ae, ntar baik sendiri." ucapan Juna didengar oleh Agatha. Agatha menoleh ke Juna dan memberi tatapan tajam seperti ke Devan tadi.

***

Agatha sedang berada di kantin seorang diri(jomblo maklum)tiba-tiba Juna dan Devan pun datang.

"Woy" teriak Juna sambil memukul meja.

Yang Juna dan Devan dapatkan hanyalah tatapan tajam dari seorang Agatha

"Lirikan matamu menarik hati oh senyumanmuu seram sekali" nyanyi Devan.

"Apasih?!!" jutek Agatha.

"Lu kenapa?" teriak Juna dan Devan.

"Gua balik duluan!" pamit Agatha.

-o0o-

Hy! Segini dlu ya chapter 3 nya ehehe
ntr dichapter 4 lebih seruu lho! Tunggu kelanjutannya ya man teman!
See you gan

Tinggalkan jejak yup!🖤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shea AlantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang