Kang Seulgi

467 28 2
                                    

Setetes demi setetes air mata jatuh di pipi mulus wanita itu. Matanya tertuju pada foto seorang pria paruh baya dan seorang anak yang tersenyum dengan sangat lebar. Ya, dia memandang foto dirinya dan ayahnya yang telah tiada setahun yang lalu. Hari2 dimana kehidupan yang penuh kesedihannya pun dimulai.

Kang Seulgi, nama wanita itu. Wanita itu hanya tinggal sendiri di sebuah kontrakan yang sangat minimalis dan cukup jauh dari pusat kota.

Tepat 1 tahun yang lalu, ketika upacara kelulusan smp seulgi, ayahnya menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya. Kejadian itu sangat tidak diduga. Ketika sedang pergi ke upacara kelulusan seulgi, ayahnya ditabrak oleh sebuah mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan nyawanya tidak bisa diselamatkan. Hari itu, seulgi kehilangan satu satunya anggota keluarga yang bisa diharapkannya. Bagaimana dengan ibunya? ibu seulgi telah meninggalkannya dan ayahnya sejak seulgi masih berusia 4 tahun.

Pelaku yang menabrak ayah seulgi sempat melarikan diri, namun 2 hari setelah kejadian, tiba tiba pelaku tersebut menyerahkan dirinya kepada polisi dan mengaku dia telah mabuk mabukan dan tidak sengaja menabrak ayahnya seulgi. Sampai saat ini seulgi tidak bisa memaafkannya, tapi mau bagaimana lagi, yang berlalu tetaplah berlalu, waktu tidak dapat diundur. Yang dapat dilakukan seulgi sekarang hanya menangis, menangisi kehidupannya yang sengsara ini.

"Ayah. Aku ngak sanggup lagi. Aku udah berusaha sekuat tenaga tapi hasilnya nihil, hidupku masih saja seperti ini, sengsara dan tidak berharga"
"Disekolah, aku tidak punya teman, aku selalu dibully. Di tempat kerja, aku baru saja dipecat, mereka menuduhku mencuri uang hasil jualan mereka hari ini, padahap aku tidak melakukan apapun. Apa yang harus kulakukan ayah? Hidup ku ini hanya sia sia, tidak ada yang peduli denganku. Lebih baik aku mati saja", ucap seulgi di sela tangisnya

Seulgi meletakkan foto yang sedari tadi dia pandang dan menaruhnya di atas meja belajar. Seulgi menghapus air matanya dan berjalan keluar dari rumah kecilnya.

Dia pergi menuju tempat yang ingin dikunjunginya sejak tahun lalu. Disana tempat yang ia yakini adalah tempat untuk menyelesaikan masalahnya.

Akhirnya seulgi sampai di tempat yang dituju, di tepi sungai han. Seulgi berniat mengakhiri hidupnya hari ini. Dia sudah mulai bersiap siap untuk melompat, namun ada suatu hal yang menghentikannya.

"HENTIKAN!!!"
"Jangan lakukan hal gila. Kau kira setelah kau mati semua masalah mu akan selesai? Kau kira setelah kau mati kau hanya akan tidur nyenyak dan seperti tidak terjadi apa apa? Tidak. Kau tidak akan tau sesusah apa mereka setelah mengakhiri kehidupan di dunia ini. Semua masalah mereka tidak selesai, malah semakin bertambah"

"Siapa kau? Jangan asal bicara seolah kau pernah mati saja. Kalaupun benar yang kau katakan, setidaknya aku bisa pergi dari dunia yang hina ini"
"Kumohon jangan campuri urusanku. Kau tidak akan mengerti seperti apa buruknya kehidupan aku ini"

"Aku? pernah mati? hahahah jika kuceritakan pasti kau akan menganggapku gila"
"Aku jauh lebih tau kehidupan kau dari siapapun di dunia ini"

"Hmm... Lebih tau kehidupanku dari siapapun? Kita baru saja bertemu untuk pertama kalinya, mana mungkin kau bisa mengerti kehidupan ku ini? Kau kira kau malaikat? manusia super? alien? tidak, kau hanya orang aneh yang ikut campur urusan orang lain yang sama sekali tidak kau kenal"

"Siapa aku? suatu saat kau akan tau siapa aku sebenarnya"

"Aku tidak peduli siapa kau. Sudahlah, jangan hentikan aku"

"Aku akan selalu menghentikanmu melalukan hal gila ini meskipun kau tidak menyukainya"
"Ayolah. Jangan menyerah akan hidupmu, berusahalah membuatnya menjadi berharga"

"Berharga? hahahaha tidak akan pernah hidupku ini menjadi berharga. Hidupku  yang hanya dipenuhi penderitaan ini mana mungkin bisa menjadi berharga"

Pria berbaju hitam tersebut menarik tangan seulgi dan membawanya kepelukannya. Entah kenapa seulgi bisa membalas pelukan hangat tersebut, dan mulai menangis tersedu sedu melepaskan semua kesedihannya. Pria tersebut mengusap usap kepasa seulgi, dan seulgi merasa cukup tenang dsetlah diperlakukan seperti itu.

"Kang seulgi. Percayalah suatu saat nanti kehidupanmu akan berubah. Yakinlah" bisik pria tersebut pelan

Hari ini, tanggal 05, bulan Juli, tahun 2019 di tepi sungai han, seulgi bertemu dengan seorang pria yang akan memberikan warna lain pada kehidupannya

TBC....

Annyeong haseyo yeorobun. Aku buat cerita untuk kali kedua, cerita aku yang pertama terpaksa aku hapus karna wp bermasalah, jadi aku ngk bisa apdet. Semoga kalian suka ya cerita gaje aku ini. Cerita ini gaje banget + alurnya ketebak, tapi walaupun gitu, tetap usahain baca ya.
Secepatnya aku bakal up chapter selanjutnya.
Happy reading reader ku tercinta.

Jangan lupa vote and comment ya!

Mission [ SeulYong Seulgi X Taeyong ] SLOW-UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang