Pria Asing

258 16 2
                                    

Seulgi mulai membuka matanya yang sembab. Dia mencoba menghindar untuk melihat cahaya lampu karna itu membuat matanya berair. Dia mulai berguling guling di seluruh bagian kasurnya dan langsung terkejut ketika melihat ke arah jam

"Hah? jam tujuh? telat dong? aish seulgiiii... Kenapa ngk mati aja sih lu kemarin, kan ngak bakal telat sekolah", gerutu seulgi yang sudah terduduk di atas kasurnya.

Dia mulai berjalan cepat menuju kamar mandi dengan wajah yang sangat terburu2. Seulgi mandi dan berpakaian secepat kilat dan langsung pergi untuk memasang sepatu tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Ohmegat. Sekarang kan minggu? ngapain gua buru2? kalau tau gini, bakal tidur lagi tadi. Ish seulgi, kenapa lu pikun banget sih?"

Seulgi balik kekamarnya dengan perasaan kesal dan langsung menghempaskan tubuhnya di atas kasur kecilnya. Dia berputar2 sambil merengek2, dia terlihat sangat risih entah kenapa.

Seulgi kemudian berhenti dan termenung. Dia terpikir kejadian semalam ketika percobaan bunuh diri. Dia terbayang adegan bunuh dirinya kemaren sangat ngedrama, beruntung lagi sepi.

'Siapa sih dia? sok tau hidup orang lain, sok ikut ikutan masalah orang lain, sok baik, sok bijak yg jelas sok lah'
'Tapi kenapa dia bisa tau nama gue ya? apa bener dia tau hidup gue lebih dr yang lain? ah apaan sih seulgi, mana mungkin, dia kan baru bertemu kemaren ama gue'
Seulgi membatin sambil bermenung melihat loteng rumah kecilnya.

"Huh sudahlah, jangan pikirin orang lain lagi. Lebih baik gue mikirin diri gue mau makan apaan karna baru dipecat. Oke, sekarang saatnya untuk cari kerja, mumpung lagi libur"

Seulgi bangkit dari tempat tidur dan berganti pakaian untuk pergi mencari tempat kerja baru untuknya. Setelah berpakaian rapi, dia segera pergi meninggalkan rumahnya untuk banting tulang cari kerja.

Dalam perjalanan mencari pekerjaan seulgi bertemu seorang pria yg tidak asing lagi bagi dia, pria yang membuat seulgi seperti sekarang.

"Hai dek", ucap pria itu

"Uh eh hai kak", jawab seulgi sambil tersenyum tipis

"Sudah lama yaaa, padahal dulu kita sangat dekat"

"Hahaha dekat ya? aku baru tau. Aku saja tidak pernah ingat kalau kita pernah saling kenal", ucap seulgi dengan mata yang mulai memerah

"Hei kang seulgi, apa maksudmu? apakah kamu masih marah denganku?"

"Siapapun itu pasti akan marah jika itu terjadi padanya"

Pria tersebut mulai menyentuh tangan seulgi, dan seulgi terus berusaha melepaskannya. Semakin sering seulgi melawan, semakin kasar pria tersebut melakukannya. Tiba2 sebuah kepalan mendarat kuat tepat di wajah pria tersebut yang mengakibatkan luka di sudut bibirnya.

"Park jimin... Jangan sekali2 pun kau dekati seulgi, jika kau lakukan, aku tidak akan segan2 menghacurkanmu", ucap pria yg menolong seulgi tersebut lalu menarik seulgi untuk pergi bersamanya.

Ya pria tersebut ialah pria yang ditemui seulgi semalam. Mereka berdua duduk di sebuah coffee shop dan seulgi mulai meneteskan air matanya. Pria itu hanya menatap seulgi dalam sambil berusaha menenangkannya.

"Apa yg aku lakukan? duduk dan menangis di depan orang asing yang entah apa niatnya untuk membantu ku", gumam seulgi lalu berdiri ingin pergi meninggalkan coffee shop tersebut

Pria tersebut menahan seulgi dan berkata
"Aku? orang asing?"

"Ya,,, kau orang asing. Bahkan aku tidak tahu kamu siapa dan dari mana asalmu"

"Hahahaha kalau ingin tau tentang diriku tanya aja langsung, ngapain pake drama segala? jadi orang ganteng gitu ya, dimana2 orang kepoin mulu"

"Aish, sudahlah aku males"

"Eh eh mian. Duduklah dulu cantiiik, jangan cemberut terus, aku akan ceritakan tentang diriku"

Seulgi pun menurut dan duduk di tempatnya tadi

"Ayo ceritakaaaaan"

"Minumlah dulu, ceritaku butuh banyak tenaga untuk didengarkan"

Seulgi menghela napas berat, ia merasa kesal dengan pria yang di depan dia ini. Setelah meminum coffee latte yang sudah mulai dingin itu, seulgi kembali berbicara.

"Sudah kaan? aku sudah minum, sekarang ceritakan tentangmu dan bagaimana kamu tahu tentang diriku?"

"Ehm ehm... Namaku....."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"SIAPA??"

"Sabar cantiik biar tegang dikit"
"Namaku Lee Taeyong"

"Asalmu?"

"Hmm kayangan"

"Hmmmmm dasar sodara miper. Oke, lupakan tempat asal, dari mana kamu tau tentang diriku? mulai dari namaku, hingga nama kak jimin pun kau tahu, dan sepertinya kau juga tahu apa yg terjadi antara aku dan ka jimin. Ceritakan lah kenapa kau mengetahuinya, apa kita dulu saling kenal?"

"Hmm tau dari kim doyoung"

"Doyoung? aku tidak kenal, siapa dia?

"Malaikat maut :)"

"Hmm oh gitu. HAH? MALAIKAT MAUT? LU HALU? ATAU GILA?"

"Stttsss...."
"Hmm ya doyoung itu malaikat maut. Serius, nga bohong apalagi bokong"

"Hmmm oke oke malaikat maut, bisa kamu ceritain lebih detail?"

"Hmmmm nga bisa aku ceritain, itu rahasia pribadi :)"
"Oke sesi tanya jawabnya sampai sini"

"Lha kok segitu doang?"

"Ya emang segitu :)"
"Yang jelas aku tau segala tentang mu. Mulai dari nama, sekolah, nama orang tua, tempat tanggal lahir, orang yang kamu sukai, kisah sekolah mu, kisah kamu yang dibully, kisah kamu yang hampir dilecehkan park jimin yang dulu sangat dekat denganmu bahkan akupun tau dimana letak tanda lahirmu"

"TANDA LAHIRKU? e-e-emg dimana letaknya?" ucap seulgi dengan muka merah

"Tepat di punggung bagian bawahmu"

Wajah seulgi semakin memerah dan ia langsung menghabiskan coffeenya
"Sudahlah, aku cape ngomong, aku mau pulang. Bye, kamu yang bayar ya!!"

Sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan. Eh ralat, Sepanjang jalan seulgi selalu memikirkan tentang taeyong dan maksud perkataannya tadi.
"Doyoung... Doyoung... Siapa itu? kenapa dia bisa tahu tentangku? tidak mungkin malaikat maut, dasar taeyong halu, aku yakin doyoung bisa membantu aku menemukan penyebab kematian ayah, aku harus bertemu dengan doyoung", gumam seulgi

Hello yeorobuuuun... Kangen aku? kangen seulyong?
Udah udah cup cup cup jangan segitu terharunya liat aku balik, i'm here for you baby...
Di chapter 2 cerita nya tambah gaje.
Oh ya, jika ada cerita lain atau apapun yang mirip dengan ceritaku, aku mohon maaf, aku nga ada niat niru atau gmn pun, cerita ini murni dr kepala aku lebih tepatnya aku pernah halu dan alurnya kaya cerita ini.

Sekian, terima sehun sebagai suami orang :)

Nih bonus foto sebagai tanda minta maaf karna udah lama banget nga apdet.

Nih bonus foto sebagai tanda minta maaf karna udah lama banget nga apdet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mission [ SeulYong Seulgi X Taeyong ] SLOW-UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang