Seulgi's Angel

186 14 3
                                    

"WOE KANG SEULGI", teriak salah seorang ketika seulgi baru saja memasuki perkarangan sekolahnya

Gadis yg memanggilnya tersebut merangkul pundak seulgi sambil memamerkan wajah ceria.

"Ada apa?", tanya seulgi dingin namun juga ditemani dengan senyuman yang hangat

"Hmm giniii. Mau g kamu nemanin aku ke koperasi bentar? Aku kayanya lagi datang bulan, tapi aku lupa bawanya"

"Hmm oke"

Setelah membeli pembalut di koperasi, seulgi menemani temannya tadi menuju wc. Baru saja seulgi sampai di dekat wc tangannya ditarik paksa oleh dua orang cewek dengan paksa. Seulgi dipaksa masuk ke dalam wc dan didudukkan di atas kloset. Perempuan yang ditemani seulgi tadi datang sambil membawa ember yang digunakan untuk mengepel.

"Haha kang seulgi. Apa kau menganggap aku adalah teman mu? Memang sudah sejak bulan lalu aku selalu mengajakmu kemanapun aku pergi. Tapi sadar diri. Jangan halu. Perempuan busuk kaya lu itu g pantes berteman sama gue. Sadar diri bego. Dasar jalang. Apa yang dilihat ka jimin dari dirinya? Apa lu pamer tubuhmu ke kak jimin? Apa lu goda kak jimin sama tubuh busuk lu itu? Giliran godaan lu berhasil, lu malah menyebarkan hoax kalau kak jimin berusaha ngelecehin lu. Plis lu cuma sampah sekolah, jan sok sokan cari sensai"

Mendengar itu seulgi meneteskan air matanya dengan sangat deras. Kenapa semakin lama masalah hidupnya semakin berat?

"Salah aku apa? Aku hanya korban, kenapa malah aku yang dibully? Kalian tau ga penderitaan yang aku rasakan? Kenapa kalian benci aku? Aku salah apa sama kalian?"

Salah satu dari komplotan perempuan tadi mengambil kain pel dan mengarahkannya ke arah mulut seulgi.

"Makan tuh jalang. Jaga omongan lu. Jan sok sokan ga bersalah. Dasar g tau diri"

Seulgi menangis semakin keras. Dia tidak tau harus bagaimana. Tubuhnya lemas. Dia hanya bisa menangis sekencang kencangnya.

Ketiga wanita tersebut mengangkat seember air lalu menyiramkannya ke atas kepala seulgi. Air tersebut sangat dingin, dan kebetulan juga saat itu musim dingin. Tubuh seulgi seakan beku, dia ingin melawan. Tapi tubuhnya seakan melarang dan malah mengeluarkan air mata.

"Dasar jalang"

Ketiga gerombolan wanita tadi pergi meninggalkan seulgi didalam toilet yang kondisinya terkunci.

Seulgi mulai berdiri dan mencoba membuka pintu toilet. Naas, percobaannya gagal. Dia bukanlah wanita wanita atletis yang mampu mendobrak pintu, apalagi dengan keadaannya yang sekarang. Seulgi hanya bisa terduduk di lantai wc, dan mulai menangis lagi.

♡♡♡

"Hey. Kau gagal?"


"Lha napa njir? Gagal gmn? Perasaan gw dah sebaik baiknya ngelakuin tugas"

"Hey lee taeyong. Kau tidak percaya lagi dengan saya?"
"Kau tau dimana dia sekolah? Pergi kesana, dan bantu dia"

"Tau lah. Lu ndiri kan bilang sama gw. Emang dia kenapa?"

"Liat saja. Pergi kesana sekarang, lalu cari dia"

Taeyong mulai mencemaskan seulgi. Dia mulai pergi menuju sekolah seulgi. Taeyong masuk ke perkarangan sekolah tersebut dan menanyakan dimana keberadaan seulgi. Tidak ada yang mengetahui dimana keberadaan seulgi.

"Aish. Doyoung sialan. Kenapa dia g beri tau dimana seulgi aja? Dia mau main mainin gw?", gerutu taeyong kesal

Setelah berkeliling sekolah mencari seulgi, Taeyong ingat sesuatu. Doyoung sering cerita kalau seulgi sering dibully dibelakang sekolah atau ga di dalam wc wanita. Dengan secepat kilat taeyong langsung berlari ke belakang sekolah, tapi seulgi tidak ada. Kemudian dia pergi mencari dimana letaknya toilet wanita. Sesampai di toilet wanita, taeyong mulai membuat kebisingan diantara para wanita. Taeyong tidak mengacuhkan itu.
"SEULGII"
"KANG SEULGI"
"SEULGII!!!! Apa kau didalam salah satu toilet ini? Jika iya sebutkan namaku"
Teriak taeyong dengan nafas yang terengah engah, dan keringat bercucuran di tengah musim dingin yang menerpa.

Dari wc paling ujung terdengar pintu yang diketuk ketuk pelan. Taeyong langsung berlari kesana dan mendobrak pintu dengan kuat. Dari dalam seulgi melihat taeyong dengan pakaian amburadul dan rambut yang berantakan, ditambah keringat yang bercucuran.

Taeyong langsung memeluk tubuh seulgi yang pucat dan sangat dingin.

"Maaf aku terlambat. Sangat susah mengetahui keberadaan kamu. Doyoung juga tidak memberi tahu lokasi yang spesifik. Maaf"

Tanpa menjawab permintaan maaf taeyong, seulgi malah membalas pelukan taeyong dengan pelukan yang sangat erat. Dan kemudian menangis kencang di dada taeyong. Mereka tidak sadar kalau sejak tadi para wanita di toilet memperhatikan mereka.

Taeyong kemudian melepaskan pelukan mereka dan mengangkat seulgi dengan ala bridal style menuju unit kesehatan sekolah seulgi.

Seulgi tertidur lelap di atas kasur pasien. Taeyong yang duduk disebelahnya hanya menatap wajahnya diam sambil mengusap ngusap lembut kepala seulgi. Taeyong mulai tersenyum dan bergumam.

"Beruntung sekali bisa ketemu wanita cantik seperti kamu. Seulgi, kamu sangat cantik. Kenapa malah nasib kamu tidak sesuai dengan paras kamu? Memang ya orang itu punya kelebihan dan juga punya kekurangan. Bodohnya aku yang g sadar hal itu sampai g tau diri"
"Seulgi, aku janji aku akan mengisi kekurangan mu itu semampu mungkin, asalkan kamu selalu tersenyum, cuma itu yang aku ingin"

"Pandai berkata kata romantis juga ya?"

"Lha ngapain lu disini? Tadi sialan banget lu. Cape gw nyari dia dimana. Ngasih info yang lengkap lengkap dong gblk"

"Et et et. Tapi kan lu juga nemu dia. Btw, gw denger lho apa yg lu bilang tadi sama dia. Hahaha akhirnya taeyong bandel gw udah sadar. Tapi tetap aja tugas lu belum selesai"

"Yakali gw pengen ninggalin tugas gw gitu aja? Sepersen aja belum berhasil. Lagian gw dah janji kan? Lu denger ndiri"

"Hmm bagus. Taeyong kecil gw udah dewasa"

"Btw young"

"Hm?"

"Gw pengen selalu di dekat seulgi. Gw pengen ngelindungin dia. Gw pengen ngebahagiain dia. Gw pengen liat dia senyum. Jadi boleh g gw selalu di dekat dia?"

"Maksudnya selalu di dekat dia?"

"Cariin gw rumah sedekat dekatnya dengan rumah seulgi. Bolehin gw sekolah di sekolah ini, dan lu jadi wali gw. Bolehin gw kerja dimana seulgi kerja nanti. Semuanya lah. Gw ingin seharian penuh gw sama dia. Izinin ya?"

"Yaudah serah lu, gw males ngatur ngatur lu lagi. Lagian taeyong kecil gw udah dewasa sekarang. Jadi kapan lu mau gw wujudin itu semua?"

"Besok, g mau tau besok gw udah harus bersekolah disini dan gw harus tinggal di dekat kontrakan seulgi. Dan gw juga pengen secepatnya gw sma seulgi dapet pekerjaan"

"Anjir emg lu. Gw majikan lu. Ngapain gw berasa jadi ubab lu?"

"Issshhh doyouuung. Jangan gitu deh sama abang. Abang cium ntar mau?"
Taeyong mulai menjahili doyoung sambil menyosor nyosor doyoung. Tiba tiba salah satu perawat masuk mengantarkan obat untuk seulgi. Perawat itu hanya bisa geleng geleng sambil menatap mereka dengan tatapan aneh.

Doyoung langsung membungkuk ke arah perawat tersebut, diikuti taeyong yang masi malu.

"Ada ada aja anak jaman sekarang", ucap perawat itu sambil tertawa

TBC

Maaf gays, nih karya tambah lama tambah ancur. Dan maaf jarang apdet. Aku sibuk banget soalnya. Maaf yaaaaa. Dan maaf juga chapternya selalu aku bikin pendek
Jangan jadi silent reader ya? Jan lupa ninggalin jejak.
Aku sayang kaliaaan♥♥♥

Mission [ SeulYong Seulgi X Taeyong ] SLOW-UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang